Festival Pengmas 2024 Digelar, UI Selamatkan Puluhan Kebudayaan yang Hampir Punah

Jumat, 04 Oktober 2024 | 21:00:00 WIB

Depok-Festival Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia (UI) 2024 digelar di Perpustakaan UI, Depok. Acara digelar selama tiga hari mulai 2 – 4 Oktober 2024 dengan mengangkat tema ‘Sosia Santika’. Dalam festival ini dihadirkan hasil penelitian dan pengmas para dosen pengabdi yang telah menjelajah seluruh Indonesia selama tahun 2024 untuk terjun langsung ke masyarakat.

Direktur PPM UI Agung Waluyo menjelaskan, Pengmas UI 2024 menaruh fokus pada pendampingan UMKM. Tim Pengmas UI yang beranggotakan dosen dan mahasiswa bekerja sama dengan pemerintah dan instansi terkait gencar melakukan pendampingan ekonomi.

“Karena kita melihat 2024 ke depan, ini kondisi pasca pandemi, kita harus sudah mulai bangkit secara ekonomi,” katanya, Jumat 4 Oktober 2024. Tim Pengmas UI juga melakukan pendampingan pada bidang kesehatan dan budaya.  Ditegaskan bahwa masyarakat tidak bisa berkembang secara ekonomi jika kesehatannya tidak terjaga.

“Jadi tidak hanya ekonomi, kami juga melakukan pendampingan dari aspek budaya, kemudian kesehatan. Kita tahu sendiri bahwa masyarakat tidak bisa berkembang secara ekonomi jika kesehatannya tidak menjaga,” ujarnya.  Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan Sumber Daya Manusia Menko Perekonomian, Rizal Edwin Manansang menambahkan, pemerintah harus mendorong kemajuan UMKM Indonesia. Dalam Festival Pengmas UI 2024 ini yang diangkat salah satunya adalah bagaimana UMKM Indonesia bisa go internasional.

“Kali ini diangkat bagaimana UMKM bisa go internasional, saat ini kita juga berusaha mendorong  digitalisasai UMKM karena mereka bisa memperluas pasarnya,” katanya. Dikatakan bahwa UMKM adalah penopang ekonomi bangsa Indonesia yang saat ini jumlahnya mencapai 64 juta. Sayangnya kurang dari 50 persen UMKM di Indonesia yang udah paham digital sehingga kemajuan pemahanan digitalisasi UMKM harus ditingkatkan.

“Sebagai soko guru perekonomian di Indonesia, UMKM memegang peranan penting karena ada 64 juta UMKM di Indonesia. Tapi baru dibawah 50 persen yang digital dan ini perlu didorong. Kita juga perlu dorong kualitas produktivitas mutu barang dan SDM agar maju bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Nurtami mengatakan, Festival Pengmas UI sudah digelar pada tahun sebelumnya. Untuk kali ini dihadirkan diseminasi hasil seluruh kegiatan Pengmas selama setahun. Pengmas UI 2024 diikuti oleh 15 fakultas yang terbagi menjadi tiga rumpun keilmuan yakni kesehatan, sains, dan sosial.

“Jadi UI itu memberikan bantuan pendanaan kepada para dosen yang merupakan pengabdi masyarakat,” kata Nurtami. Yang banyak dilakukan oleh dosen pengabdi kali ini adalah pengembangan teknologi digital. Para dosen dan mahasiswa berkolaborasi mengembangkan ide dengan para mitra.

“Mereka mengembangkan ide dan kreativitasnya berkolaborasi dengan mitra industri, Pemda, pemerintah pusat, sekolah, UMKM,” ujarnya. Dia berharap, kerjasama tim Pengmas UI dengan berbagai instansi dapat bersifat berkelanjutan agar menumbuhkan nilai sosial dan ekonomi di masyarakat. Kemudian, UI juga melakukan digitalisasi UMKM melalui edukasi kepada masyarakat agar produknya tersebar luas.

“Yang kami kedepankan di tahun ini itu adalah inovasi sosial dan juga inovasi teknologi,” ujarnya. Tim Pengmas UI bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah berusaha mengidentifikasi persoalan di daerah tersebut dan memberikan solusi. Kehadiran dosen pengabdi UI di masyarakat sangat dirasakan dampaknya. UI berhasil menyelamatkan tradisi dan keanekaragaman budaya yang hampir punah dan dihidupkan kembali.

“Salah satunya itu adalah banyak hasil budaya daerah, misalnya kain tenun atau kain batik yang sudah hampir musnah, itu bisa diselamatkan oleh para pengabdi kami, yang sekarang bisa menjadi destinasi wisata,” pungkasnya.

Terkini