Inovasi PLN Indonesia Power dalam Energi Terbarukan Mendapat Pengakuan Global

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:08:05 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) menunjukkan komitmen yang kuat dalam mempercepat transisi energi untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada tahun 2060. Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, berbagai inovasi yang diterapkan oleh perusahaan kini mendapatkan pengakuan di kancah internasional.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa transisi energi merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Berbagai langkah telah diambil untuk mengurangi emisi karbon dalam sektor kelistrikan.

“Bagi kami, transisi energi bukan hanya sekadar program, melainkan komitmen yang berkelanjutan. Penghargaan ini membuktikan keseriusan kami dalam pengelolaan energi yang sesuai dengan standar ISO:50001,” jelas Edwin.

Salah satu langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil adalah dedieselisasi, seperti yang dilakukan di Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali melalui PLTS Hybrid Nusa Penida.

“Di Nusa Penida, dengan beban puncak mencapai 11,3 MW, kami menerapkan dedieselisasi menggunakan PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MW, ditambah dengan sistem penyimpanan energi baterai 3 MWh. Ini berkontribusi sekitar 31 persen saat beban puncak, dan listrik yang dihasilkan lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

PLN Indonesia Power juga menerapkan program cofiring, yang menggunakan biomassa sebagai sumber energi utama. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

“Program cofiring adalah inovasi kami untuk mempercepat transisi energi, meningkatkan proporsi Energi Baru Terbarukan (EBT), dan menurunkan emisi karbon dari sektor kelistrikan,” tuturnya.

Pengakuan global atas upaya PLN Indonesia Power terlihat dari penghargaan yang diraih di ajang ASEAN Energy Awards (AEA) 2024. Acara ini diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy di Vientiane, Laos, bersamaan dengan Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-42.

PLN IP UBP Bali meraih penghargaan sebagai pemenang dalam kategori Proyek Energi Terbarukan Lokal ASEAN dengan inovasi berjudul "PLN IP UBP Bali’s Solar Hybrid Power Plant Transition to Dedieselization in Nusa Penida Island." Selain itu, PLN IP UBP Priok berhasil meraih posisi 2nd Runner Up dalam kategori Manajemen Energi di Bangunan dan Industri untuk kategori Industri Besar dalam ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practice Awards 2024.

Menteri Energi & Pertambangan Laos, Phosay Sayasone, menyatakan bahwa ajang ini merupakan bentuk apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berkontribusi pada pengembangan energi di kawasan ASEAN.

“Penghargaan AEA 2024 malam ini adalah wujud apresiasi bagi perusahaan yang memberikan kontribusi luar biasa dalam pengelolaan energi di kawasan ini. Terima kasih atas dedikasi dan kolaborasi selama AMEM,” kata Phosay.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Perusahaan PLN IP, Agung Siswanto, dan para inovator dari PLN IP UBP Bali serta PLN IP UBP Priok yang menerima penghargaan dari Menteri Energi & Pertambangan Laos serta perwakilan Menteri Energi ASEAN.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai PLN Indonesia Power, silakan kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini