PLN Indonesia Power: Mewujudkan Transisi Energi yang Diakui di Tingkat Internasional

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:17:22 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) menunjukkan dedikasi yang kuat dalam mempercepat transisi energi guna mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada tahun 2060. Di bawah arahan Menteri BUMN Erick Thohir, perusahaan ini berhasil menerapkan berbagai inovasi yang kini diakui di tingkat internasional.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menekankan bahwa transisi energi merupakan bagian integral dari strategi perusahaan. Berbagai inisiatif telah diluncurkan untuk menurunkan emisi karbon dari sektor kelistrikan.

“Transisi energi bagi kami adalah komitmen yang berkelanjutan, bukan sekadar program jangka pendek. Penghargaan ini menunjukkan keseriusan kami dalam mengelola energi berdasarkan standar ISO:50001,” jelas Edwin.

Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah dedieselisasi, yang diterapkan di Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali dengan PLTS Hybrid Nusa Penida. 

“Di Nusa Penida, dengan beban puncak mencapai 11,3 MW, kami mengimplementasikan dedieselisasi menggunakan PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MW, ditambah sistem penyimpanan energi baterai 3 MWh. Ini memberikan kontribusi sekitar 31 persen saat beban puncak dan menghasilkan listrik yang lebih bersih,” imbuhnya.

Selain itu, PLN Indonesia Power juga meluncurkan program cofiring, yang memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi utama, untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

“Program cofiring adalah inovasi penting kami untuk mempercepat transisi energi, meningkatkan proporsi Energi Baru Terbarukan (EBT), dan menurunkan emisi karbon dari sektor kelistrikan,” tuturnya.

Pengakuan global terhadap inisiatif PLN Indonesia Power terlihat dari penghargaan yang diterima di ajang ASEAN Energy Awards (AEA) 2024, yang diselenggarakan di Vientiane, Laos, bertepatan dengan Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-42.

PLN IP UBP Bali berhasil meraih penghargaan sebagai pemenang dalam kategori Proyek Energi Terbarukan Lokal ASEAN dengan inovasi berjudul "PLN IP UBP Bali’s Solar Hybrid Power Plant Transition to Dedieselization in Nusa Penida Island." Sementara itu, PLN IP UBP Priok mendapatkan posisi 2nd Runner Up dalam kategori Manajemen Energi di Bangunan dan Industri untuk kategori Industri Besar pada ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practice Awards 2024.

Menteri Energi & Pertambangan Laos, Phosay Sayasone, mengungkapkan bahwa acara ini adalah bentuk penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang berkontribusi pada pengembangan energi di kawasan ASEAN.

“Penghargaan AEA 2024 malam ini adalah bentuk apresiasi bagi perusahaan yang memberikan kontribusi luar biasa dalam pengelolaan energi. Terima kasih atas dedikasi dan kolaborasi yang telah terjalin selama AMEM,” ujarnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Perusahaan PLN IP, Agung Siswanto, serta tim inovator dari PLN IP UBP Bali dan PLN IP UBP Priok, yang menerima penghargaan dari Menteri Energi & Pertambangan Laos dan perwakilan Menteri Energi ASEAN.

Untuk informasi lebih lanjut tentang PLN Indonesia Power, silakan kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini