PLN Indonesia Power: 29 Tahun Komitmen untuk Penyediaan Energi Terbarukan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 14:02:56 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) merayakan perjalanan 29 tahun yang mengesankan pada 3 Oktober 2024. Sebagai subholding pembangkit terbesar di Asia Tenggara, PLN IP telah berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia melalui berbagai inovasi, sekaligus berkomitmen untuk transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan dengan tujuan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, perusahaan ini berkontribusi pada pencapaian PT PLN (Persero) sebagai salah satu dari 500 perusahaan global terkemuka.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power telah bertransformasi menjadi entitas yang lebih futuristik. “Kami kini berfokus pada masa depan dan siap menghadapi tantangan baru, beralih dari pandangan yang terbatas ke pendekatan yang lebih progresif,” katanya.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menegaskan bahwa pencapaian selama 29 tahun ini tidak tanpa rintangan. PLN IP telah berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam penyediaan listrik dan sekarang bersiap memasuki fase baru dengan Transformasi 2.0, setelah kesuksesan Transformasi 1.0.

“Dengan bertambahnya usia, PLN Indonesia Power menjadi lebih berkelanjutan dan memimpin dalam menghadapi tantangan global,” tambah Edwin.

Perusahaan ini kini menjadi pemain kunci dalam sektor geothermal, dengan kapasitas pengelolaan sebesar 1.107,5 MW. PLN IP juga aktif dalam mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan lainnya untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat.

Proyek-proyek terbaru termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 110 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Singkarak 50 MW, serta Saguling 60 MW. Selain itu, Green Hydrogen Plant di Kamojang bertujuan untuk membangun ekosistem hidrogen yang berkelanjutan.

Edwin menyoroti keberhasilan PLN Indonesia Power dalam membangun pabrik Solar PV terbesar di Indonesia sebagai bagian dari dukungan terhadap program Accelerated Renewable Energy Development (ARED). PLTU Suralaya 9-10, yang menggunakan teknologi Ultra Selective Catalytic Production, juga mendukung pengembangan pembangkit rendah karbon.

Untuk mempercepat transisi energi, PLN Indonesia Power meluncurkan proyek Hijaunesia pada tahun 2023, mencakup pengembangan 12 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW.

Perusahaan ini berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi melalui berbagai inisiatif, termasuk penerbitan Sertifikat Penurunan Emisi PLTM Gunung Wugul dan penerapan cofiring yang memanfaatkan biomassa.

Edwin menambahkan bahwa transformasi digital dengan menggunakan Advanced Analytics dan Machine Learning sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan aset perusahaan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai PLN Indonesia Power, kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini