PLN Indonesia Power Bersinergi dengan PGE untuk Mencapai Target Net Zero Emission melalui Energi Panas Bumi

Rabu, 09 Oktober 2024 | 14:59:17 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) berkolaborasi dengan Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Kerjasama ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan guna mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Konsorsium antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy, yang berlangsung di acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Acara tersebut disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar, diperkirakan mencapai 40 persen dari potensi dunia dengan estimasi kapasitas mencapai 24 ribu Mega Watt. Oleh karena itu, energi panas bumi perlu terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan rendah emisi dan mewujudkan ekonomi hijau.

"Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian penting dalam membangun ekonomi hijau dan transisi ke energi hijau," tegas Joko Widodo.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa saat ini kapasitas listrik Indonesia mencapai 93 Giga Watt, dengan 15 persen di antaranya berasal dari energi baru terbarukan. Energi panas bumi dapat menjadi instrumen penting untuk meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional.

"Kapasitas pembangkit listrik panas bumi di Indonesia saat ini mencapai 2,6 GW, menjadikannya sebagai yang terbesar kedua di dunia, dengan pertumbuhan yang dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir," ujarnya.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan bahwa pembangkit panas bumi merupakan andalan dalam pengembangan EBT. Oleh karena itu, PLN Indonesia Power melakukan terobosan dalam pengembangan PLTP dengan menggandeng Pertamina Geothermal Energy.

"Kolaborasi ini adalah langkah strategis untuk memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia secara optimal," kata Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa kerja sama antara PLN Indonesia Power dan PGE mencakup pengembangan PLTP Cogeneration (Binary Unit) di lokasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE dengan potensi kapasitas mencapai 230 MW, termasuk PLTP Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW.

"Proyek ini mendukung percepatan transisi energi dan kebijakan energi nasional dalam pencapaian National Determined Contribution (NDC) serta program Net Zero Emission," tambahnya.

Direktur Utama PGE Jufli Hadi menambahkan bahwa kerjasama antara PGE dan PLN IP adalah contoh nyata kolaborasi dalam pengembangan energi panas bumi.

"Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan ekosistem yang mendukung percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia. Kerja sama PGE dan PLN IP adalah langkah penting demi kemajuan energi hijau yang akan memberikan manfaat besar dan berkelanjutan, tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga untuk Indonesia dan dunia," ungkap Jufli.

Terkini