Electricity Connect 2024, Ajang Pendorong Investasi untuk Masa Depan Energi Berkelanjutan

Selasa, 12 November 2024 | 12:29:03 WIB
Electricity Connect 2024

Jakarta - Komitmen pemerintah memprioritaskan isu transisi energi dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) membutuhkan kolaborasi untuk menarik investasi dalam pengembangan teknologi yang berkelanjutan.

Kolaborasi dalam rangka menarik investasi pada pengembangan transisi energi dan berkelanjutan dilakukan, salah satunya melalui ajang Electricity Connect 2024.

Ketua Panitia Electricity Connect 2024, Arsyadanny G. Akmalaputri, mengatakan prioritas isu transisi energi dan pengembangan energi baru dan terbarukan akan tercermin pada peserta pameran dan konferensi. 

“Isu transisi energi membutuhkan investasi besar dan perlu diperkuat dan dilaksanakan oleh semua negara termasuk di Asia yang tercermin pada para peserta pameran konferensi," ujarnya. 

Ia menuturkan, para peserta Electricity Connect 2024 berasal dari dalam dan luar negeri meliputi multinasional dari Asia, Eropa, dan Australia serta pelaku usaha ketenagalistrikan, investor, akademisi hingga mahasiswa. 

Electricity Connect 2024 akan berbeda dengan pelaksanaan tahun sebelumnya, mengambil tema "Go Beyond Power, Energizing Future" ajang ini diharapkan mampu memandu kesiapan bisnis, memperkuat kolaborasi sumber daya nasional, dan mempercepat pengembangan transisi energi di Asia. 

"Tahun ini ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tidak hanya pameran dan conference tetapi akan ada financial corner, supplier gathering, one on one meeting, serta high level panel," ungkapnya. 

Ajang ini akan menjadi acara gabungan menyajikan pameran digitalisasi, sistem kelistrikan, digitalisasi peralatan listrik rumah tangga dengan konsep Internet of Things (IoT), future office, future Electric Vehicle (EV) ecosystem dan inovasi lainnya di sektor energi. 

“Ini akan memberikan wawasan bagi generasi muda dan profesional di industri tentang bagaimana masa depan ketenagalistrikan berkembang seiring dengan tren energi terbarukan dan teknologi digital,” pungkas Arsyadanny.

Selain kolaborasi dari dalam negeri, ada juga kerja internasional yang menjadi kunci guna menarik investasi langsung maupun tidak langsung yang dibutuhkan untuk masa depan transisi energi.

Terkait hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan kerja sama Indonesia dan China pada Indonesia-China Business Forum (ICBF) 2024 menjadi contoh baik yang menarik investasi asing langsung pada pengembangan sektor energi berkelanjutan dengan investasi besar. 

“Kerja sama dengan China akan mempercepat upaya Indonesia menargetkan sedikitnya 60 persen penggunaan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dari total pembangkit 10 tahun ke depan,” ungkap Bahlil dikutip dari Antara, Selasa (12/11/2024).

Adapun nota kesepahaman tentang energi yang ditandatangani pada ICBF 2024, yaitu nota kesepahaman antara PT PLN (Persero) dengan SDIC Power Holdings Co Ltd tentang kerja sama pengembangan penciptaan. PLN juga bekerja sama dengan PT Huawei Tech Investment mengenai studi percepatan transformasi digital pada industri ketenagalistrikan untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Sejumlah riset global menyebutkan bahwa energi terbarukan mampu mendorong pertumbuhan investasi dari tahun ke tahun. China memimpin dengan investasi USD676 miliar pada 2023 atau 38 persen dari total investasi global. Negeri Panda ini mengukuhkan diri sebagai pemimpin energi hijau dengan pengembangan pada energi terbarukan. 

Electricity Connect 2024 digelar dalam rangka mendorong infrastruktur kendaraan listrik, mendukung efisiensi energi, mengurangi emisi karbon, serta mempromosikan inovasi di sektor energi terbarukan.

Dengan visi ini, Electric Vehicle 2024 diharapkan mampu memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sebagai bagian dari solusi untuk masa depan energi yang lebih bersih, efisien, dan berkelanjutan. 

Sebagai informasi, Electricity Connect 2024 yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada 20-22 November mendatang. Acara yang digelar PT PLN (Persero) dan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan untuk tidak hanya bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia juga dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.

Lebih dari itu, acara ini memungkinkan peserta berbagi wawasan mengenai smart grid, hingga memperkuat kolaborasi global untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060. Sehingga upaya Indonesia untuk menuju ketahanan energi dan membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di Kawasan ASEAN dapat secara cepat terealisasikan, demi terciptanya ekonomi hijau berkelanjutan.

Electricity Connect 2024 akan dihadiri lebih dari 500 exhibitor dan 15.000 pengunjung dari berbagai profesi yang berfokus pada bidang ketenagalistrikan.

Terkini