Strategi PLN Akselerasi Transisi Energi: Gaya Manajemen Adaptif dan Adopsi Teknologi

Jumat, 22 November 2024 | 14:32:20 WIB
Electricity Connect 2024

Jakarta - Penerapan gaya manajemen adaptif dan responsif terhadap inovasi saat ini menjadi urgensi bagi banyak perusahaan untuk bisa turut berkontribusi dalam upaya pemerintah mengakselerasi transisi energi.

Baik swasta maupun pemerintah, kini mulai berlomba untuk menerapkan langkah ini untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca demi mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

PT PLN (Persero) pun mulai mengimplementasikan strategi manajemen yang adaptif dan responsif demi mempermudah proses transisi ke Energi Baru Terbarukan (EBT) dan memikat para investor.

"Tentang pentingnya gaya manajemen adaptif, saya berpandangan bahwa PLN juga harus terus bertransformasi agar lebih adaptif," kata Komisaris Utama PLN, Burhanuddin Abdullah pada opening talkshow bertajuk '8 Percent Economic Growth and Energy Transition: Challenges and Opportunities' dalam ajang Electricity Connect 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

Ia pun menekankan bahwa direksi perseroan harus mengadopsi gaya manajemen yang inovatif, sesuai dengan perkembangan saat ini.

"Kami mendorong para direktur kami untuk mengadopsi gaya manajemen yang responsif terhadap perubahan dalam hal inovasi," jelas Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, strategi ini termasuk dengan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam upaya memikat investor di sektor EBT yang kini tengah dibidik pemerintah.

"Khususnya dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menarik investasi di sektor energi terbarukan," tegas Burhanuddin.

Selain menerapkan gaya manajemen adaptif dan responsif, Burhanuddin juga mengatakan bahwa dua strategi lainnya yang dilakukan PLN untuk mendorong transisi energi adalah menciptakan iklim investasi hijau serta memanfaatkan teknologi dan inovasi.

"Dalam menarik investor, PLN menyadari tantangan dalam menarik investasi, kami memahami pentingnya kebijakan rencana pasar dan praktik transparan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif," jelas Burhanuddin.

Ia kemudian menjelaskan bahwa aspek transparansi sangat penting dalam upaya memperoleh kepercayaan dari para investor.

"Transparansi seperti yang kita semua tahu, merupakan bagian penting untuk membangun kepercayaan dan keyakinan masa depan para investor," papar Burhanuddin.

Terkait upaya menciptakan iklim investasi hijau yang kondusif, kata dia, perseroan saat ini telah merancang kebijakan yang dapat memberikan jaminan kepastian dan keamanan bagi para investor yang hendak berinvestasi di sektor EBT.

"PLN terus bekerja sama dengan pemerintah untuk merancang kebijakan yang memberikan kepastian hukum, regulasi yang jelas dan komunikasi terbuka untuk memastikan bahwa investor sepenuhnya aman dan didukung saat berinvestasi di sektor energi terbarukan," jelas Burhanuddin.

Burhanuddin menjelaskan bahwa perseroan juga berkomitmen untuk mengembangkan potensi EBT, salah satunya melalui pembangunan pembangkit listrik yang inovatif, serta ekosistem ketenagalistrikan yang memiliki prospek jangka panjang.

"Tentang pemanfaatan teknologi untuk inovasi. PLN telah berupaya keras untuk memajukan energi terbarukan di Indonesia dengan membangun pembangkit listrik canggih dan membangun ekosistem untuk kesuksesan jangka panjang," kata Burhanuddin.

Sebagai informasi, Electricity Connect 2024 turut menghadirkan teknologi maupun inovasi yang dapat membantu pemerintah dalam mendukung upaya akselerasi transisi energi bersih.

Ketua Panitia Electricity Connect 2024 Arsyadany G Akmalaputri mengatakan bahwa ajang ini merupakan gabungan acara yang menyajikan pameran digitalisasi sistem kelistrikan, digitalisasi peralatan listrik rumah tangga dengan IoT, future office, future EV Ecosystem, dan inovasi teknologi yang lain.

“Ajang ini tentunya memberikan wawasan bagi generasi muda dan profesional di industri tentang bagaimana masa depan ketenagalistrikan berkembang, seiring dengan tren energi terbarukan dan teknologi digital,” kata Arsyadany, dalam keterangannya.

Terkini