JAKARTA - Dunia hiburan Indonesia kembali diguncang dengan berita mengejutkan. Dokter kecantikan ternama, Reza Gladys, secara resmi mengambil langkah hukum dengan melaporkan selebritas kontroversial, Nikita Mirzani, ke Polda Metro Jaya. Kasus ini mengaitkan sejumlah tuduhan serius, termasuk dugaan pemerasan, Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dan pencemaran nama baik.
Reza Gladys, yang dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang kecantikan, merasa reputasinya tercemar oleh tindakan yang dilakukan oleh Nikita Mirzani dan beberapa orang lainnya. Menurut Julianus Paulus Sembiring, kuasa hukum Reza, kliennya telah membuat laporan resmi pada 3 Desember 2024. "Diduga kuat, mereka melakukan tindak pidana sebagaimana Pasal 27B ayat (2) UU No. 1 Tahun 2024 tentang ITE, Pasal 368 KUHP tentang pemerasan," ungkap Julianus.
Julianus Paulus Sembiring menegaskan bahwa pihaknya telah memiliki sejumlah bukti kuat yang mendukung laporan tersebut. "Bukti-bukti yang kami sampaikan akan menjadi fakta-fakta hukum agar penyidik di Polda Metro Jaya dapat mengungkap kasus ini dan segera menetapkan tersangka. Kami berharap proses hukum berjalan dengan baik tanpa ada intervensi dari mana pun," jelasnya.
Nama Mail Syahputra, asisten dari Nikita Mirzani, ikut terseret dalam pusaran kasus ini. Mail telah menjalani pemeriksaan selama sekitar 12 jam di Polda Metro Jaya sebagai saksi. Seusai pemeriksaan yang berakhir pada pukul 22.30 WIB, Mail menghindari kerumunan awak media dan secara singkat menyatakan bahwa tindakan yang dilaporkan tidak ada sama sekali. "Kalau pemerasan, nggak ada yang meras sih. Nggak tahu juga," ujar Mail dengan nada kebingungan.
Mail Syahputra mengungkapkan bahwa pihak pelapor awalnya ingin produknya diulas oleh Nikita. Namun, tuduhan pemerasan dianggapnya tidak masuk akal. "Intinya, saya cuma mau bilang bahwa dia sendiri yang minta-minta. Pelapor sendiri yang minta barangnya tidak di-review. Tapi, dia sendiri juga yang bilang diperas. Nggak ngerti deh," tambah Mail, sambil meminta media untuk menunggu keterangan lebih lanjut dari kuasa hukumnya, Fahmi.
Di sisi lain, Nikita Mirzani memberikan respons dengan santai. Dia mengaku bahwa tidak mengenal siapa sosok Reza Gladys yang mengajukan laporan tersebut. "Siapa itu? Aku nggak tau," jawab Nikita ketika ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada malam hari 4 Februari 2025. Meski menghadapi tuduhan serius, Niki, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan banyak perhatian pada laporan itu. "Orang mau ngelaporin siapa saja, laporin aja," ucapnya singkat.
Nikita memilih untuk tidak meladeni perkara ini dan memfokuskan energinya kepada pekerjaan dan kegiatan sehari-hari. "Biar aja lah," tambahnya dengan tenang.
Profil Reza Gladys: Dokter dan Pengusaha Sukses
Reza Gladys tidak hanya dikenal sebagai dokter kecantikan, tetapi juga sebagai pengusaha sukses yang menginspirasi. Lahir pada 16 Desember 1988, Reza Gladys merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Ahmad Yani. Ia telah menjalani berbagai tahap dalam kariernya hingga membangun klinik kecantikan bernama Glafidsya Medika dengan enam cabang yang tersebar di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Dalam sebuah wawancara pada April 2020, Reza Gladys menyampaikan bagaimana kecintaannya pada dunia kecantikan menjadi pendorong utama bagi kesuksesannya. "Hobi saya membuat orang menjadi cantik dan percaya diri," katanya. Selain menjalankan praktik dokter kecantikan, Reza aktif memberikan konsultasi secara online melalui media sosial.
Keberhasilan Reza turut diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Best Business Woman di Indonesia pada tahun 2019. Kesuksesan yang diraihnya tidak terlepas dari dukungan keluarga, terutama suami yang menikahinya saat masih duduk di bangku kuliah semester tujuh. "Di dunia ini gak ada yang gak mungkin kalau kita berusaha, dan berdoa," tulis Reza dalam salah satu postingan inspiratifnya di media sosial.
Dengan kasus hukum ini, reputasi kedua belah pihak, Reza Gladys dan Nikita Mirzani, tentunya menjadi sorotan publik. Masyarakat menantikan bagaimana kasus ini akan berkembang dan akhirnya diselesaikan melalui proses hukum yang berlaku.
Sampai berita ini diturunkan, kedua belah pihak masih tetap pada posisinya, sementara pemeriksaan dan penyelidikan oleh pihak berwajib terus berlanjut. Muncul pertanyaan publik tentang siapa yang benar dalam kasus ini, dan bagaimana akhir dari saga hukum yang melibatkan dua nama besar ini di Indonesia.