JAKARTA - Liverpool mengalami kekalahan mengejutkan di babak keempat Piala FA 2024/2025 setelah tunduk 0-1 dari Plymouth Argyle, pada Minggu, 9 Februari 2025 malam WIB. Gol tunggal dari penalti Ryan Hardie pada menit ke-53 menjadi penentu kemenangan Plymouth, sekaligus menghancurkan ambisi The Reds untuk meraih quadruple musim ini. Pertandingan tersebut digelar di Anfield, markas Liverpool, dengan atmosfer yang tidak seperti biasanya saat mereka mengalami gagal menembus pertahanan tim tamu.
Manajer Liverpool, Arne Slot, memutuskan untuk melakukan rotasi besar-besaran dalam susunan pemain. Slot mengganti 10 pemain dari laga sebelumnya melawan Tottenham Hotspur, mempertahankan hanya Caoimhin Kelleher sebagai penjaga gawang di starting XI. Perubahan besar ini memasang trio penyerang Federico Chiesa, Diogo Jota, dan Luis Diaz di lini depan. Meskipun demikian, Liverpool terlihat kesulitan dalam menembus pertahanan disiplin yang dipasang oleh tim yang berada di posisi juru kunci di Championship ini.
Slot mengatakan usai pertandingan, "Kami bermain dengan baik dalam beberapa pertandingan terakhir, tetapi malam ini semuanya tidak berjalan sesuai rencana. Pemain-pemain kami tampil kurang tajam dan itu harus segera kami evaluasi."
Petaka bagi Liverpool dimulai dengan cedera yang dialami Joe Gomez pada menit ke-10, memaksanya meninggalkan lapangan lebih awal. Kondisi ini menambah beban bagi lini pertahanan Liverpool yang sudah harus bekerja keras menghadapi permainan agresif dari Plymouth. Peluang emas pertama untuk Liverpool baru datang pada menit ke-30, ketika James McConnell melepaskan tendangan yang nyaris membuahkan hasil, namun akhirnya bisa digagalkan oleh kiper tim lawan, Conor Hazard.
Memasuki babak kedua, justru Plymouth yang sukses memanfaatkan kesempatan dengan baik. Kesalahan Harvey Elliott yang melakukan handball di kotak penalti dihadiahi penalti oleh wasit. Ryan Hardie tampil sebagai eksekutor dan berhasil mengecoh Kelleher, menjadikan skor menjadi 1-0 untuk tim tamu. Slot mencoba memulihkan keadaan dengan memasukkan Darwin Nunez untuk menambah daya serang, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Nunez memang mendapatkan kesempatan emas di menit ke-96 dengan sundulannya, namun lagi-lagi Conor Hazard tampil impresif dan menggagalkannya. Bahkan, Kelleher pun ikut maju ke depan dalam situasi sepak pojok di detik terakhir pertandingan, tetapi tetap saja tak ada gol yang tercipta untuk Liverpool. Hingga wasit meniup peluit panjang, skor tetap bertahan 1-0 untuk kemenangan dramatis Plymouth.
Kekalahan ini merupakan pukulan telak bagi Liverpool, yang kini harus mengalihkan fokus meraih sukses di ajang lain yakni Premier League, Liga Champions, dan Carabao Cup. Sementara bagi Plymouth, kemenangan di Anfield ini tidak hanya menjadi sejarah besar bagi klub mereka, tetapi juga memberikan dorongan moral dalam perjuangan bertahan di Championship musim ini.
Manajer Plymouth, Steven Schumacher, dengan bangga mengungkapkan, "Ini adalah momen bersejarah bagi klub kami. Mengalahkan tim sekelas Liverpool di Anfield adalah pencapaian besar dan memberikan motivasi kuat bagi kami di sisa musim."
Analisis pertandingan menunjukkan bahwa rotasi besar yang dilakukan oleh Arne Slot menjadi salah satu faktor kegagalan Liverpool kali ini. Kurangnya kreativitas dan efektivitas di lini depan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh manajemen The Reds. Pembenahan cepat diperlukan untuk menjaga asa meraih gelar di kompetisi lainnya.
Sementara itu, bagi para pendukung Liverpool, hasil ini tentu memberikan kekecewaan besar, terutama bagi mereka yang hadir langsung di Anfield. Ketangguhan tim asuhan Steven Schumacher dan penampilan gemilang Conor Hazard layak mendapatkan apresiasi di malam yang penuh kejutan ini.
Kisah tentang bagaimana Plymouth menaklukkan Liverpool di Anfield akan terus diingat sebagai salah satu momen penting dalam perjalanan Piala FA musim ini. Bagi Liverpool, ini adalah saat untuk bangkit dan menunjukkan ketangguhan mereka sebagai salah satu tim terbaik di dunia.