MALANG - Kehadiran layanan kesehatan Rail Clinic dan layanan literasi Rail Library oleh PT KAI Daop 8 Surabaya dan KAI Commuter Area 8 Surabaya berhasil menarik perhatian masyarakat Kabupaten Malang. Kegiatan yang dilaksanakan di Stasiun Sumberpucung ini berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga selesai, menawarkan pelayanan kesehatan dan edukasi secara cuma-cuma kepada warga sekitar dan murid-murid sekolah dasar.
Menurut Luqman Arif, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, digelarnya acara ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan primer kepada komunitas di sekitar jalur kereta api. Rail Clinic generasi ke-4 hadir dengan berbagai layanan pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kesehatan ibu dan anak, pemeriksaan mata, serta laboratorium sederhana. “Tim Kesehatan dari KAI Daop 8 Surabaya dan KAI Commuter terdiri dari dua dokter umum, satu dokter gigi, dua apoteker, empat perawat, dan dua staf medis, serta dua petugas laboratorium," ungkap Luqman Arif.
Antusiasme warga Malang tampak nyata ketika mereka berbondong-bondong memanfaatkan layanan kesehatan ini. Dalam pengamatan hari itu, Rail Clinic menjadi sentra aktivitas kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat yang selama ini sulit mengakses fasilitas kesehatan berkualitas. Pelayanan yang diberikan bukan hanya terbatas pada pemeriksaan, tetapi juga penyuluhan mengenai gaya hidup sehat oleh tim kesehatan Daop 8 Surabaya, yang menambah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan pribadi dan keluarga.
Selain layanan kesehatan, rail library dalam kereta Rail Clinic ini menawarkan pengalaman berbeda bagi anak-anak sekolah dan warga sekitar. Ratusan buku bacaan tersedia untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Dengan adanya fasilitas e-Library yang dilengkapi monitor layar sentuh dan akses ke berbagai database bacaan serta video edukatif, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat baca di kalangan generasi muda sambil memperkenalkan mereka pada teknologi literasi modern.
Dukungan lain terhadap program edukasi ini datang dari VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus. Menurut Joni, program ini tidak hanya berhenti pada penyediaan fasilitas, tetapi juga memberikan edukasi terkait layanan kereta api dan pentingnya menjaga keselamatan perjalanan kereta. "Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi terkait layanan Kereta Api dan sosialisasi terkait pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA kepada para siswa," tambah Joni Martinus.
Pengobatan yang disiapkan di Rail Clinic ini diberikan kepada 50 orang warga sekitar yang sudah mendapatkan kupon pengobatan gratis sebelumnya. Bersamaan dengan itu, 35 murid sekolah dasar diundang secara khusus untuk merasakan manfaat dari Rail Library. Kedua program ini dirancang untuk menyentuh aspek kesehatan dan pendidikan, dua fondasi penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat, tetapi juga dalam mendorong peningkatan pengetahuan melalui literasi. Kehadiran layanan kesehatan dan pendidikan bergerak ini diharapkan menjadi bagian dari kontribusi nyata PT KAI dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Suksesnya kegiatan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan melalui inovasi dan program-program yang menyentuh kebutuhan dasar mereka. Dengan cara ini, PT KAI berkomitmen untuk terus berkontribusi positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. "Dengan adanya pengobatan melalui Rail Clinic ini, tingkat kesehatan warga menjadi lebih baik. Serta pada masyarakat yang tinggal berdekatan dengan stasiun atau rel kereta api, untuk sama-sama menjaga keamanan perjalanan kereta api dan aset-aset yang menjadi milik PT KAI," tutup Luqman Arif.
Ini merupakan langkah yang patut diapresiasi dalam mendukung visi besar meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Layanan bergerak seperti Rail Clinic dan Rail Library menjadi bukti nyata bahwa inovasi dalam pelayanan publik bisa menjadi jawaban atas kesenjangan akses layanan kesehatan dan pendidikan. Sebuah inisiatif yang semoga dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia.