JAKARTA - Menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan proyeksi penting mengenai simpul transportasi yang diperkirakan akan mengalami kepadatan terbesar. Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi, mengungkapkan bahwa bandar udara di Indonesia akan menjadi pusat keramaian dengan estimasi mencapai 8,2 juta penumpang yang akan bepergian melalui jalur udara ini.
Dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI yang dilaksanakan pada Rabu, 4 Desember 2024, Dudy mencatat bahwa Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) diprediksi akan menjadi bandara terpadat baik sebagai asal maupun sebagai tujuan. "Prediksi kami menunjukkan bahwa lima bandara asal terpadat adalah Soetta, Sultan Hasanuddin, Juanda, Kualanamu, dan Sepinggan. Sementara untuk bandara tujuan, selain Soetta, ada I Gusti Ngurah Rai, Kualanamu, Juanda, dan Yogyakarta International Airport (YIA)," jelas Dudy.
Kepada penumpang Nataru, kepadatan tidak hanya terjadi di bandara. Stasiun kereta api juga diprediksi akan mengalami peningkatan jumlah penumpang dengan estimasi 6,8 juta orang. Stasiun-stasiun dengan penumpang asal terbanyak diprediksi adalah Pasar Senen, Gambir, Bekasi, Bandung, dan Surabaya Gubeng. Sedangkan, stasiun tujuan yang paling diminati meliputi Lempuyangan, Tugu, Semarang Tawang, Bandung, dan Pasar Senen.
Terminal bus juga menjadi titik krusial dengan prakiraan sebanyak 2,5 juta penumpang. Terminal Kalideres, Pulogebang, Purabaya, Rajabasa, dan Induk Bekasi diperkirakan sebagai yang terpadat dari segi keberangkatan. Sementara itu, terminal tujuan yang jadi favorit masyarakat adalah Giwangan, Leuwipanjang, Kampung Rambutan, Amplas, dan Daya.
Lebih lanjut, angkutan penyeberangan diantisipasi akan mengangkut 1,6 juta penumpang dengan lokasi penyeberangan favorit identik pada Merak, Lembar, Bakauheni, Kolaka, dan Tanjung Api-api. Selain itu, pelabuhan seperti Makassar New Port, Ende, Bau-Bau, Tanjung Perak, dan Falabisahaya diperkirakan akan padat dengan total proyeksi 1,3 juta penumpang.
Tren ini menunjukkan kebutuhan amat besar terhadap manajemen transportasi yang efisien. Dudy menambahkan bahwa untuk jalur darat, jalur tol juga akan menghadapi volume lalu lintas yang padat. "Kami memperkirakan Jalur Tol Trans Jawa menjadi pilihan utama bagi mobil dengan persentase sebesar 24,89% atau sekitar 6,67 juta kendaraan. Sementara Jalur Tol Trans Sumatera diikuti oleh 19,84% atau 3,31 juta kendaraan," ucap Dudy.
Sementara untuk pengguna sepeda motor, Jalur Lintas Utara Jawa (Pantura) adalah pilihan utama dengan 34,81% penumpang motor, diikuti oleh Jalur Lintas Jawa Tengah sebesar 29,11%.
"Data ini penting dalam menyusun strategi guna mengelola arus perjalanan sehingga kepadatan dapat diantisipasi dan diatasi dengan lebih baik," lanjut Dudy. Dalam menghadapi tantangan ini, pihaknya berencana meningkatkan pengawasan dan koordinasi pengelolaan lalu lintas di seluruh simpul transportasi, bekerjasama dengan instansi terkait, demi menjaga kelancaran dan keselamatan perjalanan.
Dudy juga memberikan himbauan kepada masyarakat agar cermat menentukan waktu dan moda transportasi dalam menghadapi musim liburan ini. "Perencanaan perjalanan yang matang dan pengecekan kondisi transportasi secara berkala adalah kunci agar setiap orang bisa menikmati liburannya dengan aman dan nyaman," katanya mengakhiri sambutan dalam rapat tersebut.
Sebagai standar SEO, artikel berita ini mempertahankan relevansi konteks dengan menyertakan data statistik yang mendetail serta mengutip pernyataan resmi dari Menteri Perhubungan untuk meningkatkan kredibilitas dan otoritas konten di mata mesin pencari. Selain itu, penggunaan keyword seperti "kepadatan penumpang Nataru", "bandara terpadat", dan "prediksi arus liburan" diharapkan dapat mendukung ketercapaian SEO yang diinginkan.