Grab dan AWS Bersinergi untuk Transformasi Transportasi di Asia Tenggara

Kamis, 05 Desember 2024 | 11:19:24 WIB
Grab dan AWS Bersinergi untuk Transformasi Transportasi di Asia Tenggara

JAKARTA - Senyap namun dengan jejak langkah yang tegas, Grab kini melambungkan upayanya dalam mempertegas posisinya sebagai pemimpin di sektor transportasi dan layanan digital di Asia Tenggara. Dalam kolaborasi strategis dengan Amazon Web Services (AWS), Grab memanfaatkan layanan cloud mumpuni untuk mengoptimalkan operasionalnya di delapan negara operasional: Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Dalam ajang tahunan re:Invent, AWS secara resmi diumumkan sebagai penyedia cloud pilihan bagi Grab. "Di Grab, strategi pertumbuhan kami berfokus pada inovasi berkelanjutan untuk lebih baik memenuhi kebutuhan pengguna dan mitra kami," ujar Suthen Thomas Paradatheth, Chief Technology Officer (CTO) Grab. "Hal ini membutuhkan eksperimen yang cepat, sambil memastikan keamanan dan stabilitas, serta kemampuan untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi teknologi terbaru seperti Generative AI (GenAI)."

Peningkatan Operasional dengan Teknologi Cloud

Inisiatif kolaboratif ini memungkinkan Grab untuk memperkuat kapabilitas teknologinya demi melayani 41,9 juta pengguna transaksi bulanan dan lebih dari 13 juta mitra pengemudi dan pengantar. Setiap detiknya, perusahaan teknologi ini merespon lebih dari 100 transaksi, menerima lebih dari 500.000 sinyal GPS, serta melayani 50.000 permintaan estimasi waktu tiba. Infrastruktur AWS mendukung fungsi komputasi, penyimpanan, jaringan, dan database kritis Grab.

Menggunakan AWS Clean Rooms, Grab telah meningkatkan efisiensinya dengan memigrasikan lebih dari 400 layanan aplikasi backend dari server virtual konvensional ke prosesor AWS Graviton2. Langkah ini menghadirkan performa yang lebih tinggi sekaligus penghematan biaya dan energi.

Ekspansi Layanan dan Peningkatan Skala

Dalam upayanya memenuhi lonjakan permintaan, Grab menggunakan Amazon Relational Database Service (RDS) didukung oleh Amazon DynamoDB untuk memastikan ketersediaan tinggi serta skalabilitas. Fasilitas ini memungkinkan Grab untuk menyesuaikan sumber daya secara dinamis mengikuti permintaan pengguna, terutama saat periode puncak seperti liburan.

Jeff Johnson, Managing Director untuk ASEAN di AWS, menuturkan, "Dengan memanfaatkan kinerja operasional, skalabilitas, dan teknologi mutakhir AWS, Grab mampu menghadirkan transaksi yang dipersonalisasi dan mulus kepada jutaan pengguna di seluruh wilayah. Sebagai penyedia cloud terkemuka, AWS secara unik diposisikan untuk membantu Grab mengoptimalkan performa harga, meningkatkan efisiensi operasional, dan terus mengembangkan rangkaian layanan berbasis data yang luas.”

 Inovasi Berkelanjutan dengan Kekuatan AI

Kreasi mutakhir lainnya datang dari penggunaan platform Catwalk—solusi berbasis Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS) yang memfasilitasi lebih dari 1.000 model AI. Ini termasuk panduan rute yang ditingkatkan serta penetapan harga. Dengan integrasi model bahasa besar (LLM), Grab berhasil menyempurnakan sistem panduan jarak terakhir yang memungkinkan mitra pengantaran menyelesaikan lebih banyak perjalanan setiap jam, meningkatkan produktivitas, dan pendapatan.

Tidak berhenti di situ, teknologi AI Grab juga menciptakan deskripsi hidangan yang menggugah selera di lima dari delapan pasar operasionalnya. Inovasi ini meningkatkan tingkat penyelesaian pesanan, membawa dampak positif khususnya bagi restoran kecil.

Mendorong Pertumbuhan melalui Teknologi

Pengalaman pelanggan menjadi fokus utama saat Grab meluncurkan fitur advance booking dan Group Order serta memperbarui keduanya ke seluruh wilayah. AWS menjadi struktur penopang dalam membentuk fondasi teknologi canggih yang memungkinkan Grab untuk terus berinovasi di bidang keuangan digital, transportasi, dan pengiriman.

Sebagai pionir AI di Asia Tenggara, Grab berkomitmen untuk tetap berada di garis depan inovasi teknologi guna melayani dan memenuhi kebutuhan pengguna serta mitranya dengan lebih baik. Fitur baru seperti GX Bank di Malaysia serta bank digital di Singapura dan Indonesia menggambarkan komitmen tersebut. Kecepatan peluncuran yang mengesankan dari bank-bank digital ini, tidak lebih dari 16 bulan, menunjukkan efektivitas aliansi strategis Grab dan AWS.

Sebagai bagian dari peta jalan teknologi yang ambisius ini, ke depan Grab diharapkan dapat memperluas dan memperdalam layanan yang dihadirkan, memanfaatkan teknologi cloud bukan hanya untuk mendukung operasi bisnis tetapi juga meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Asia Tenggara.

Terkini