JAKARTA - Meskipun produksi batu bara Indonesia pada semester pertama tahun 2025 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap optimis produksi nasional hingga akhir tahun bisa mencapai angka sekitar 700 juta ton. Proyeksi ini didasarkan pada pencapaian produksi hingga kini yang sudah mencapai lebih dari setengah target tahun ini.
Proyeksi Produksi dan Capaian Semester I-2025
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyatakan bahwa dengan produksi yang sudah menyentuh angka 350 jutaan ton hingga pertengahan tahun, target produksi 700 juta ton lebih masih sangat mungkin dicapai pada akhir 2025. “Kan (produksi sudah) 350 (juta ton) something, kalau 700 (juta ton) ya pasti lah. Kan separuhnya kan diatas 700 (juta ton),” ujarnya saat ditemui di kantor kementerian.
Data dari Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM memperlihatkan realisasi produksi batu bara nasional semester pertama 2025 sebesar 371,66 juta ton. Namun, angka ini mencatat penurunan sekitar 8,47 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang mencapai 406,06 juta ton.
Ekspor Batu Bara dan Target Produksi Tahun Ini
Selain produksi, ekspor batu bara Indonesia pada semester pertama 2025 juga turun sebesar 6,13 persen menjadi 185,98 juta ton dibandingkan semester pertama tahun lalu yang mencapai 198,13 juta ton. Penurunan ini menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam strategi peningkatan produksi dan pemasaran batu bara ke depan.
Tahun 2024 menjadi tahun dengan rekor produksi batu bara tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, yakni 836 juta ton. Angka ini juga melampaui target produksi yang ditetapkan pada 710 juta ton, mencapai realisasi hingga 117 persen. Meski demikian, untuk tahun 2025 pemerintah menargetkan produksi sebesar 735 juta ton, yang lebih rendah dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Dengan kondisi produksi dan ekspor yang cenderung melambat pada semester pertama, upaya optimasi dan penyesuaian strategi menjadi kunci untuk mencapai target produksi nasional batu bara di tahun 2025. Pemerintah tetap memantau perkembangan dan memberikan dukungan agar sektor batu bara tetap mampu berkontribusi pada perekonomian nasional.