JAKARTA - Bandara Banyuwangi kini memasuki babak baru setelah resmi menyandang status internasional. Tidak hanya fokus pada penerbangan luar negeri, bandara yang menjadi pintu masuk kawasan ujung timur Pulau Jawa ini juga tengah bersiap menghadirkan kembali layanan rute domestik yang sempat lama vakum.
Rute Banyuwangi–Surabaya (BWX–SUB) yang terakhir kali beroperasi pada 2023 segera dihidupkan lagi. Penerbangan ini pernah mendapat sambutan baik dari penumpang sejak 2019, tetapi harus berhenti akibat badai pandemi Covid-19 yang membuat banyak rute ditutup. Setelah sempat aktif kembali pada 2023, rute ini kembali terhenti. Kini, harapan untuk melihat jalur udara tersebut beroperasi lagi mulai terbuka.
Maskapai Wings Air disebut sebagai pihak yang akan melayani rute BWX–SUB. Hanya saja, keputusan resmi mengenai jadwal dan tanggal dimulainya operasi masih menunggu konfirmasi final dari pihak maskapai.
- Baca Juga KUR BRI 2025: Cicilan Rp56 Ribu Per Hari
Menanti Kepastian dari Maskapai
General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Banyuwangi, Johan Seno Acton, membenarkan rencana pengaktifan ulang rute domestik ini. Menurutnya, proses perizinan sudah berjalan di Kementerian Perhubungan, dan saat ini tinggal menunggu keputusan dari Wings Air selaku operator penerbangan.
“Memang betul ada rencana tersebut, proses perizinannya sudah berjalan di Kementerian Perhubungan. Namun, untuk tanggal resmi reoperasi, kami masih menunggu kepastian dari Wings Air,” jelas Johan.
Ia menambahkan, besar harapan agar jadwal resmi bisa segera dipublikasikan dalam waktu dekat. “Doakan Minggu pertama bulan ini sudah fix publish. Karena keputusan reoperate tetap di pihak airline. Mereka yang akan menginformasikan setelah semua perizinan selesai,” ujarnya.
Sebelumnya, saat rute BWX–SUB aktif, penerbangan berlangsung tiga kali dalam seminggu, yakni Senin, Rabu, dan Jumat. Jadwalnya terbilang konsisten, dengan keberangkatan pukul 13.45 WIB dari Bandara Juanda Surabaya dan pukul 14.45 WIB dari Bandara Banyuwangi. Lama penerbangan berkisar 50–60 menit menggunakan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi.
Tantangan Harga Tiket dan Persaingan Moda Transportasi
Meski rencana sudah disusun, Johan menekankan bahwa keberlangsungan rute ini akan sangat dipengaruhi faktor harga tiket. “Yang penting harga tiket. Itu yang menjamin keberlangsungan penerbangan,” tegasnya.
Industri penerbangan saat ini menghadapi tantangan cukup berat. Keterbatasan armada serta biaya operasional tinggi membuat harga tiket sering kali melonjak. Kondisi ini bisa memengaruhi minat masyarakat untuk memilih pesawat sebagai moda transportasi, terlebih di dalam Pulau Jawa yang memiliki banyak alternatif perjalanan darat.
“Apalagi untuk penerbangan di dalam Pulau Jawa, ada alternatif transportasi lain seperti kereta api dan jalan tol. Ini juga menjadi pertimbangan bagi airline,” kata Johan.
Karena itu, kajian pasar dan analisis potensi daerah sangat diperlukan. Menurut Johan, bandara tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan pemerintah daerah. Airline akan mempertimbangkan daya tarik wilayah dan kebutuhan masyarakat sebelum memutuskan membuka atau melanjutkan rute tertentu.
“Bandara tidak bisa jalan sendiri. Pemerintah daerah juga berperan penting. Airline pasti melihat bagaimana kondisi daerah, potensinya seperti apa. Kalau hanya melihat fasilitas bandara saja, tentu tidak cukup,” tambahnya.
Optimisme Menatap Penerbangan Internasional
Selain menunggu kepastian rute domestik BWX–SUB, Bandara Banyuwangi juga sedang fokus pada finalisasi status internasionalnya. Langkah ini dinilai penting untuk memperluas jangkauan penerbangan dan membuka peluang lebih besar di sektor pariwisata maupun ekonomi daerah.
“Saya optimistis kok. Intinya kami on progress untuk finalisasi status internasional. Semoga ke depan tidak hanya penerbangan domestik yang bisa reoperate di Banyuwangi,” pungkas Johan.
Dengan perkembangan ini, publik menaruh harapan agar Bandara Banyuwangi mampu menjadi simpul transportasi yang menghubungkan berbagai kota besar di Indonesia, bahkan luar negeri. Kembalinya rute BWX–SUB bisa menjadi langkah awal untuk mewujudkan peran strategis tersebut.