Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Sambut Kabar Baik

Rabu, 03 September 2025 | 08:04:45 WIB
Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Sambut Kabar Baik

JAKARTA - Petani kelapa sawit di Kalimantan Timur kembali mendapatkan kabar baik. Pada periode 16–31 September 2025, harga Tandan Buah Segar (TBS) dipastikan mengalami kenaikan. Kondisi ini tidak lepas dari membaiknya harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar global serta meningkatnya permintaan yang berdampak langsung pada tingkat pendapatan petani.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Andi M. Siddik, menyampaikan bahwa kenaikan ini membawa dampak positif terhadap kesejahteraan petani, terutama mereka yang sudah tergabung dalam kemitraan dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS).

“Kenaikan ini tentu menjadi angin segar bagi petani, apalagi harga CPO di pasar global ikut membaik. Ini mendorong pendapatan petani yang bermitra dengan PKS,” ujar Andi.

Rincian Harga CPO, Kernel, dan TBS

Pada periode sebelumnya, tepatnya 16–31 Agustus 2025, harga rata-rata tertimbang CPO ditetapkan sebesar Rp14.004,04 per kilogram. Sementara itu, kernel berada pada level Rp11.241,82 per kilogram dengan indeks K sebesar 88,48 persen. Angka-angka ini menunjukkan adanya tren yang stabil sekaligus mendukung pergerakan positif harga TBS.

Berdasarkan perhitungan Dinas Perkebunan Kaltim, harga TBS pada berbagai kategori umur tanaman turut mengalami kenaikan. Untuk sawit berumur 3 tahun, harga dipatok Rp2.824,10 per kilogram. Pada umur 4 tahun, naik menjadi Rp3.011,26 per kilogram.

Kenaikan juga berlanjut pada kategori umur 5 tahun dengan harga Rp3.029,89 per kilogram. Sementara sawit berumur 6 tahun mencapai Rp3.062,63 per kilogram. Untuk sawit yang memasuki usia 7 tahun, harganya Rp3.081,24 per kilogram, lalu umur 8 tahun Rp3.104,29 per kilogram, dan umur 9 tahun Rp3.170,03 per kilogram. Adapun sawit berumur 10 tahun mencapai Rp3.207,22 per kilogram.

Tren kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi petani plasma yang selama ini menggantungkan pendapatan dari hasil panen sawit. Dengan harga lebih baik, peluang kesejahteraan petani di Kaltim juga semakin terbuka.

Kemitraan Jadi Kunci Lawan Tengkulak

Selain menyampaikan perkembangan harga, Andi M. Siddik juga menegaskan pentingnya kemitraan antara petani sawit dengan perusahaan pemilik PKS. Menurutnya, daftar harga TBS yang ditetapkan pemerintah berlaku sebagai standar bagi petani yang sudah bermitra, khususnya mereka yang mengelola kebun plasma.

“Adanya kerja sama kelompok tani dengan pihak pabrik minyak sawit (PMS) diharapkan harga TBS petani sesuai dengan standar normal, sehingga tidak lagi dipermainkan tengkulak. Melalui kemitraan ini, kesejahteraan petani sawit di Kaltim bisa semakin terwujud,” tegas Andi.

Selama ini, peran tengkulak kerap membuat harga sawit di tingkat petani menjadi tidak stabil. Petani yang tidak tergabung dalam kemitraan sering kali terpaksa menjual TBS dengan harga lebih rendah karena keterbatasan akses pemasaran. Dengan kemitraan resmi bersama PKS, posisi tawar petani menjadi lebih kuat.

Dampak Positif bagi Ekonomi Daerah

Kenaikan harga TBS tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah. Sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Kalimantan Timur, dengan luas perkebunan yang cukup signifikan. Saat harga sawit naik, daya beli petani juga ikut meningkat, yang pada akhirnya mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor lain.

Selain itu, keberlanjutan harga sawit yang baik juga dapat menarik minat generasi muda untuk tetap mengembangkan usaha perkebunan. Dengan jaminan harga yang stabil melalui mekanisme kemitraan, sektor sawit di Kaltim diharapkan mampu memberikan kontribusi berkelanjutan terhadap pembangunan daerah.

Tidak bisa dipungkiri, tantangan global seperti fluktuasi harga minyak nabati, persaingan pasar, hingga isu lingkungan tetap harus diantisipasi. Namun, dengan adanya kebijakan harga yang jelas serta komitmen pemerintah daerah dalam mengawasi distribusi, petani sawit memiliki landasan yang lebih kokoh untuk menjaga kesejahteraan mereka.

Harapan Petani Sawit Kaltim ke Depan

Petani sawit di Kalimantan Timur tentu berharap tren kenaikan harga TBS ini dapat terus berlanjut. Dengan dukungan pemerintah, penguatan kemitraan, serta stabilitas harga CPO di pasar global, kesejahteraan petani bisa semakin meningkat.

Periode 16–31 September 2025 menjadi momentum penting bagi petani untuk merasakan manfaat langsung dari perbaikan harga. Mereka yang tergabung dalam kemitraan kini bisa menjual hasil panen dengan harga lebih adil, tanpa harus bergantung pada tengkulak.

Dengan sinergi yang baik antara petani, pemerintah, dan perusahaan, sektor sawit Kaltim diharapkan tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga mampu menopang pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan.

Terkini

12 Contoh Bisnis Jasa yang Menghasilkan Keuntungan Tinggi

Jumat, 05 September 2025 | 21:07:23 WIB

Daftar Terbaik Mobil 2 Pintu Paling Direkomendasikan

Jumat, 05 September 2025 | 20:59:45 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB