Harga Emas Antam di Pegadaian Pecah Rekor Baru, Investor Kian Agresif di Tengah Ketidakpastian Global

Kamis, 16 Oktober 2025 | 10:07:45 WIB
Harga Emas Antam di Pegadaian Pecah Rekor Baru, Investor Kian Agresif di Tengah Ketidakpastian Global

JAKARTA - Harga emas Antam kembali mencetak rekor baru pada Kamis, 16 Oktober 2025. Di Pegadaian, logam mulia tersebut dijual seharga Rp2.622.000 per gram, naik tajam dari perdagangan sebelumnya.

Kenaikan harga ini menunjukkan minat yang kuat terhadap aset lindung nilai di tengah gejolak ekonomi global. Investor domestik dan ritel semakin memposisikan emas sebagai pilihan utama untuk menjaga nilai kekayaan mereka.

Rincian Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini

Pegadaian melaporkan harga emas ukuran 10 gram kini mencapai Rp25.658.000. Sementara untuk emas batangan 1 kilogram dipatok sebesar Rp2,55 miliar per batang.

Adapun harga buyback atau pembelian kembali emas Antam berada di posisi Rp2.245.000 per gram. Kenaikan ini memberikan sinyal positif bagi para pemegang emas yang ingin mencairkan keuntungan dari lonjakan harga.

Kewajiban Pajak dan Ketentuan Pembelian Emas

Dalam setiap transaksi pembelian emas, terdapat kewajiban Pajak Penghasilan (PPh) 22 yang dikenakan sebesar 0,25 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli tanpa NPWP, tarif pajak naik menjadi 0,45 persen dari nilai transaksi.

Kebijakan ini tetap berlaku di seluruh jaringan Pegadaian, dengan tujuan memastikan transparansi dan kepatuhan fiskal dalam setiap transaksi emas batangan.

Harga Lengkap Emas Antam Hari Ini, Kamis, 16 Oktober 2025

Berikut daftar harga jual dan buyback emas Antam yang berlaku di Pegadaian:

Berat (gram)Harga JualHarga Buyback
0,5Rp1.367.000Rp1.122.000
1Rp2.622.000Rp2.245.000
2Rp5.177.000Rp4.491.000
3Rp7.738.000Rp6.737.000
5Rp12.859.000Rp11.228.000
10Rp25.658.000Rp22.457.000
25Rp64.006.000Rp55.868.000
50Rp127.925.000Rp111.736.000
100Rp255.764.000Rp223.473.000
250Rp639.117.000Rp555.931.000
500Rp1.278.002.000Rp1.111.863.000
1.000Rp2.555.960.000Rp2.223.727.000

Kenaikan harga di seluruh denominasi menegaskan tren bullish emas yang masih berlanjut hingga pertengahan Oktober ini.

Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas Antam

Kenaikan harga emas kali ini didorong oleh lonjakan harga emas dunia yang telah menembus level US$4.000 per troy ounce. Ketidakpastian geopolitik dan fluktuasi mata uang global menjadi pemicu utama penguatan harga logam mulia.

Selain itu, investor global mulai beralih ke instrumen yang lebih aman seiring dengan tekanan inflasi dan prospek suku bunga tinggi yang berkepanjangan. Kondisi tersebut turut mempengaruhi harga emas di pasar domestik.

Respons Pasar dan Strategi Investor Lokal

Bagi investor ritel di Indonesia, momentum kenaikan harga emas ini dimanfaatkan untuk memperkuat portofolio aset aman. Banyak di antara mereka memilih membeli dalam pecahan kecil agar lebih fleksibel menghadapi volatilitas pasar.

Di sisi lain, pelaku pasar besar juga memanfaatkan tren kenaikan ini untuk melakukan diversifikasi terhadap aset non-produktif seperti properti dan obligasi. Strategi ini dianggap efektif untuk menjaga kestabilan nilai investasi jangka panjang.

Prediksi Pergerakan Harga Emas ke Depan

Analis memprediksi harga emas masih berpotensi melanjutkan penguatan hingga akhir tahun 2025. Faktor risiko global, seperti ketegangan politik dan perlambatan ekonomi, akan terus mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset pelindung nilai.

Namun, potensi koreksi jangka pendek tetap terbuka apabila bank sentral dunia mengambil kebijakan yang lebih agresif dalam menstabilkan mata uang. Karena itu, investor disarankan tetap berhati-hati dalam menentukan waktu pembelian.

Momentum Emas Masih Kuat untuk Jangka Panjang

Dengan harga yang terus menanjak dan permintaan yang stabil, emas masih menjadi pilihan investasi unggulan bagi masyarakat. Baik untuk tujuan jangka pendek maupun sebagai pelindung nilai aset di masa depan.

Pegadaian menjadi salah satu platform terpercaya bagi masyarakat yang ingin berinvestasi emas dengan aman dan mudah. Di tengah situasi ekonomi yang penuh dinamika, logam mulia ini tetap menjadi simbol stabilitas dan ketahanan nilai.

Terkini