KSP: Harga Bawang Putih Melonjak, Potensi Pemicu Inflasi
- Senin, 25 Maret 2024
JAKARTA-Kantor Staf Presiden (KSP) memperhatikan dengan cermat harga sejumlah komoditas pangan yang dianggap berpotensi memicu inflasi, termasuk bawang putih. Deputi III Bidang Perekonomian KSP, Edy Priyono, mengungkapkan kekhawatiran atas lonjakan harga bawang putih yang mencapai Rp43.700 per kilogram pada 22 Maret 2024, jauh di atas rata-rata harga tahun sebelumnya.
Edy Priyono menyoroti bahwa harga bawang putih di beberapa provinsi bahkan mencapai angka mencengangkan, seperti di Papua Barat, Papua, dan Maluku Utara yang mencapai Rp50 ribu per kilogram. Dia menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang putih disebabkan oleh kenaikan harga di China, yang merupakan salah satu eksportir utama bawang putih ke Indonesia.
Selain bawang putih, Edy juga mengingatkan akan harga beras yang sulit turun karena biaya tenaga kerja yang naik. Biaya tenaga kerja merupakan komponen biaya tertinggi dalam produksi beras, sehingga harga beras diprediksi sulit turun meskipun harga gabah mulai menurun.
Baca Juga
Peningkatan harga komoditas pangan seperti bawang putih dan kesulitan penurunan harga beras bisa menjadi pemicu potensial inflasi. Oleh karena itu, KSP terus memantau situasi ini dengan cermat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengendalikan inflasi.
Redaksi
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia Lewat Inovasi NamoAuthor
- Selasa, 19 November 2024
Sarana Menara Nusantara Tandatangani Perubahan Perjanjian Kredit dengan Bank Danamon
- Kamis, 14 November 2024
Berita Lainnya
Prabowo Mau Hapus Utang UMKM, Petani & Nelayan, Bos BRI: Sudah Ditunggu-tunggu
- Kamis, 31 Oktober 2024
PLN Icon PLUS Kenalkan Inovasi EMS: Meningkatkan Kualitas Energi untuk Masyarakat
- Kamis, 10 Oktober 2024
Menjawab Tantangan Energi Nasional dengan Inovasi Terbaru EMS dari ICONPLUS
- Rabu, 02 Oktober 2024