Mengurangi Ketergantungan pada Batu Bara: Visi PLN Indonesia Power
- Minggu, 28 April 2024
Jakarta, PLN Indonesia Power (PLN IP) terus memperluas penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara dalam bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui metode cofiring. Langkah ini didukung dengan memperkuat rantai pasok biomassa melalui peningkatan potensi Hutan Tanaman Energi (HTE) dan kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), menyoroti peran aktif Kemenko Marves dalam mendorong penerbitan Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa sebagai Campuran Bahan Bakar pada PLTU. Langkah ini diumumkan pada Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim ke-28 di Dubai pada Desember tahun sebelumnya.
Menurut Nani, langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia untuk menggeser fokus industri dari batu bara ke energi terbarukan. Dia juga menekankan perlunya pendekatan yang holistik dalam pemanfaatan biomassa berbasis kayu, termasuk pemberdayaan masyarakat, diseminasi informasi, advokasi kebijakan, dan penegakan standar produk yang berkelanjutan.
Baca JugaASDP Menjadi Perusahaan Unggulan dalam Human Capital dengan Gold Award di IHCA X 2024
PLN Indonesia Power, sebagai bagian dari PLN yang mengelola cofiring, telah mengembangkan rantai pasok biomassa berbasis kayu dengan melakukan kerjasama dengan stakeholder dan masyarakat lokal, termasuk melalui penanaman HTE.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa perusahaan telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan HTE dan telah menginisiasi kerjasama dengan kelompok tani hutan di berbagai wilayah. Di antara hasil kerjasama tersebut adalah pengalihan 2253 hektar lahan menjadi lahan HTE melalui 57 kelompok tani hutan.
PLN Indonesia Power juga fokus pada pengembangan HTE di Banten melalui PT Artha Daya Coalindo, anak perusahaannya. Mereka bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan untuk mengoptimalkan lahan hutan rakyat dengan pola agroforestri di sekitar area PLTU Banten, mencakup 1.313 hektar lahan dengan melibatkan 19 KTH.
Hanafi Nur Rifai, Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, menyoroti implementasi cofiring pada 18 unit PLTU dengan produksi energi hijau mencapai 496.642 GWh pada tahun 2023. PLN IP juga sedang mempersiapkan peningkatan cofiring, termasuk uji coba 100% pada 4 unit PLTU. Untuk mendukung program cofiring, PLN Indonesia Power terus memperkuat infrastruktur penopang cofiring biomassa di seluruh unit PLTU, termasuk persiapan HTE untuk memastikan ketersediaan bahan baku biomassa yang berkelanjutan.
Redaksi
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BRI Mulai Rangkaian Perayaan HUT ke-129 dengan Semangat "BRILian dan Cemerlang"
- Minggu, 13 Oktober 2024
OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Perbankan Tetap Kuat hingga Akhir 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Menteri Investasi: Proses Perizinan Masih Jadi Tantangan Utama bagi Investor di Indonesia
- Minggu, 13 Oktober 2024
Bank Indonesia: Modal Asing Keluar Rp2,84 Triliun pada Awal Oktober 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Berita Lainnya
BRI Mulai Rangkaian Perayaan HUT ke-129 dengan Semangat "BRILian dan Cemerlang"
- Minggu, 13 Oktober 2024
Kinerja Terus Membaik, PLN Raih World Class Company pada Ajang Penghargaan di Meksiko
- Minggu, 13 Oktober 2024
PLN Indonesia Power Memimpin Inovasi Akselerasi Transisi Energi yang Diakui Dunia
- Rabu, 09 Oktober 2024