PLN Indonesia Power Melangkah Maju: Perdagangan Karbon Jadi Inovasi Termasyhur untuk Menekan Emisi Karbon
- Sabtu, 18 Mei 2024
Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda pemerintah terkait penurunan emisi dan percepatan transisi energi dengan mengadopsi praktik perdagangan karbon, atau yang dikenal sebagai carbon trading. Dalam upaya untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, PLN IP berencana untuk meningkatkan penjualan karbonnya hingga dua kali lipat dalam beberapa tahun mendatang, melebihi capaian tahun 2023.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa carbon trading merupakan salah satu inovasi bisnis yang diadopsi oleh PLN IP untuk mendukung visi NZE 2060. Langkah ini telah terbukti efektif, dengan diperolehnya verifikasi nilai emisi Gas Rumah Kaca (GRK) oleh lembaga independen terakreditasi Sucofindo di sejumlah Unit Pembangkit PLN IP.
"Carbon trading merupakan bagian dari pengembangan bisnis kami yang tidak hanya berfokus pada penjualan daya, tetapi juga bertujuan untuk mengurangi emisi karbon," ungkap Edwin.
Baca JugaASDP Menjadi Perusahaan Unggulan dalam Human Capital dengan Gold Award di IHCA X 2024
Pada tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil mencatat penjualan karbon sebanyak 2.428.203 ton CO2, dan mereka berambisi untuk meningkatkan jumlah tersebut menjadi dua kali lipat dalam beberapa tahun ke depan.
"Target penjualan karbon kami di masa depan adalah dua kali lipat dari capaian tahun 2023," tambah Edwin.
Sejumlah Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Indonesia Power telah memberikan kontribusi besar dalam praktik carbon trading ini. Di antaranya adalah PLTU Suralaya, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Adipala, PLTU Ombilin, PLTU Labuan, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan Angin, dan PLTU Teluk Sirih.
"PLTU Suralaya merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam penurunan emisi karbon, dengan mencatatkan sekitar 1,5 juta ton CO2," jelas Edwin.
Menurut Edwin, capaian dan target carbon trading ini bertujuan untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai Target Kontribusi Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) pada tahun 2030 dan mencapai NZE pada tahun 2060.
"Dengan adopsi carbon trading ini, PLN Indonesia Power memberikan kontribusi konkret dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan, sejalan dengan berbagai upaya pemerintah," pungkas Edwin.
PLN Indonesia Power juga terus berupaya untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak serta membuka peluang kerjasama dalam perdagangan karbon, sebagai bagian dari upaya mereka untuk turut serta dalam upaya global dalam melawan perubahan iklim dan melindungi bumi.
Redaksi
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BRI Mulai Rangkaian Perayaan HUT ke-129 dengan Semangat "BRILian dan Cemerlang"
- Minggu, 13 Oktober 2024
OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Perbankan Tetap Kuat hingga Akhir 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Menteri Investasi: Proses Perizinan Masih Jadi Tantangan Utama bagi Investor di Indonesia
- Minggu, 13 Oktober 2024
Bank Indonesia: Modal Asing Keluar Rp2,84 Triliun pada Awal Oktober 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Berita Lainnya
PLN Icon Plus Hadirkan Masa Depan dengan Transformasi Digital dan Inovasi Berkelanjutan
- Jumat, 11 Oktober 2024
Inovasi PLN Icon Plus dalam Menyongsong Masa Depan yang Lebih Digital
- Sabtu, 12 Oktober 2024
Inovasi dan Transformasi Digital PLN Icon Plus untuk Masa Depan Berkelanjutan
- Sabtu, 12 Oktober 2024