Profil Joel Veltman: Peluang dan Tantangan Naturalisasi untuk Membela Timnas Indonesia

Profil Joel Veltman: Peluang dan Tantangan Naturalisasi untuk Membela Timnas Indonesia

JAKARTA - Nama Joel Veltman, bek tangguh Brighton & Hove Albion, kini menjadi sorotan utama bagi para pecinta sepak bola Tanah Air. Pemain berusia 33 tahun ini mengejutkan publik sepak bola Indonesia setelah menyatakan keinginannya untuk kemungkinan membela Timnas Indonesia. Dalam sebuah wawancara eksklusif, Veltman berkata, "Saya belum pernah memeriksakannya. Kalau memungkinkan, saya tidak akan mengesampingkan kemungkinan itu. Mungkin saya harus mencari tahu sendiri." Pernyataan ini membuka spekulasi mengenai kemungkinan ada garis keturunan Indonesia dalam keluarganya.

Sumbangan Potensial untuk Timnas Indonesia

Veltman, yang memiliki nilai pasar Rp 121,6 miliar menurut Transfermarkt, adalah sosok bek yang berpengalaman dan serba bisa. Pengalaman internasional yang luas seperti dirinya, termasuk bermain dalam Piala Dunia 2014 dan Euro 2020, bisa menjadi keuntungan besar bagi Timnas Indonesia. Veltman adalah produk akademi Ajax Amsterdam, memulai karier profesionalnya di sana dengan debut pada 2012. Sepanjang delapan musim dengan Ajax, pemain ini telah memenangkan berbagai gelar domestik seperti tiga kali juara Eredivisie, satu kali Piala Belanda, serta dua kali Johan Cruyff Shield. Pada tahun 2020, Veltman pindah ke Brighton & Hove Albion di Liga Inggris dan menjadi pemain andalan di lini pertahanan tim hingga saat ini.

Proses Naturalisasi yang Menantang

Meski ada ketertarikan dari Veltman untuk membela Timnas Indonesia, proses naturalisasinya tidaklah mudah. Berdasarkan regulasi FIFA, pemain yang telah bermain lebih dari tiga pertandingan di timnas senior di atas usia 21 tahun, atau yang telah tampil di turnamen besar seperti Piala Dunia dan Piala Eropa, tidak bisa berpindah federasi. Veltman telah membela Timnas Belanda sebanyak 28 kali, termasuk tampil di Piala Dunia 2014 dan Euro 2020.

Namun, FIFA memiliki celah yang bisa dimanfaatkan. Jika seorang pemain telah tidak aktif di timnas selama lebih dari tiga tahun, dia berhak untuk mengajukan perpindahan federasi. Veltman terakhir kali bermain untuk Timnas Belanda pada Euro 2020 yang berlangsung antara Juni dan Juli 2021. Oleh karena itu, pada pertengahan 2024, ia telah memenuhi syarat tiga tahun tersebut dan bisa membuka kemungkinan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi, jika benar terbukti memiliki garis keturunan Indonesia.

Kehadiran Joel Veltman di Timnas Indonesia diyakini dapat memberikan kontribusi luar biasa, terutama dalam menghadapi tantangan menuju Piala Dunia 2026. Dengan rekam jejak yang impresif di liga-liga top Eropa, Veltman bisa menjadi mentor bagi pemain muda di skuad Garuda serta memperkokoh lini pertahanan yang lebih solid dan berpengalaman.

Namun, keputusan akhir masih tergantung pada investigasi asal-usul keluarga Veltman dan keputusan dari otoritas terkait mengenai prosedur naturalisasinya. Para penggemar sepak bola Indonesia kini harap-harap cemas menunggu perkembangan lebih lanjut seputar proses ini.

Jika semua syarat terpenuhi dan Veltman dapat membuktikan adanya hubungan keturunan dengan Indonesia, harapan untuk melihat bintang Eropa ini berseragam Merah Putih bisa menjadi kenyataan. Hal ini tentunya tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Veltman, tetapi juga menjadi kebanggaan nasional yang dapat meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia di kancah dunia. Apakah impian ini akan terwujud? Hanya waktu dan kebijakan yang akan menentukan.

Dengan segala tantangan yang ada, upaya untuk mendatangkan pemain dengan kaliber seperti Veltman tentu akan menjadi momen sejarah penting bagi persepakbolaan Indonesia. Semoga ada titik terang yang positif dari setiap langkah yang diambil dalam perjalanan menuju impian ini.