Mengukuhkan Kepemimpinan Koperasi Menuju Ekonomi Global yang Lebih Adil

Mengukuhkan Kepemimpinan Koperasi Menuju Ekonomi Global yang Lebih Adil

JAKARTA - Pada 22 Januari 2025, Cooperatives and Mutuals Leadership Circle (CM50) melangsungkan pertemuan perdananya yang sukses menghadirkan 35 pemimpin koperasi dan mutual terkemuka dari seluruh dunia. Para peserta ini kebanyakan berasal dari organisasi yang diakui dalam daftar World Cooperative Monitor, mencerminkan pentingnya membangun jaringan global yang kuat untuk menghadapi tantangan ekonomi masa depan.

Mendorong Agenda Pembangunan Berkelanjutan

Pertemuan perdana ini dipandang sebagai langkah awal dari upaya khusus yang diprakarsai oleh International Cooperative Alliance (ICA) untuk meneguhkan peran koperasi dan mutual dalam peta ekonomi global. Langkah ini juga sejalan dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030, yang mengarahkan untuk mengedepankan model bisnis kolektif sebagai solusi untuk berbagai tantangan global, dari krisis ekonomi hingga ketidaksetaraan sosial.

Mengambil momentum dari perayaan Tahun Koperasi Internasional 2025 (IYC 2025), CM50 bertujuan untuk menyusun Piagam dan Rencana Komitmen yang diharapkan dapat diperkenalkan dalam KTT Dunia Kedua Pembangunan Sosial PBB (WSSD2) di Doha pada November 2025. Hal ini diungkapkan oleh Jeroen Douglas, Direktur Jenderal ICA: "Jumlah peserta pada pertemuan pertama ini melampaui ekspektasi saya. Ini menyoroti urgensi bersama untuk menunjukkan kekuatan kolektif kita. CM50 bisa menjadi ‘Davos’ kita sendiri," jelas Douglas, memperkuat keyakinannya terhadap potensi koperasi sebagai pemimpin ekonomi.

Menggalang Duta Model Bisnis Koperasi

Tujuan utama dari pembentukan CM50 adalah untuk membangun jaringan yang kuat di antara para pemimpin koperasi dan mutual dari berbagai negara. Hal ini dilakukan untuk berbagi praktik terbaik, mendorong inovasi, serta mempercepat kolaborasi dan pertumbuhan dalam sektor koperasi.

Salah satu misi kunci CM50 adalah mengadvokasi dukungan pemerintah terhadap sektor ini, terinspirasi oleh langkah-langkah seperti kebijakan pemerintah Inggris yang berkomitmen melipatgandakan sektor koperasinya. Pendekatan seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam memberikan perhatian lebih terhadap potensi koperasi sebagai penggerak ekonomi.

Selain itu, CM50 ingin memanfaatkan ajang KTT Sosial Dunia sebagai sarana untuk menempatkan model bisnis koperasi dan mutual sebagai solusi utama terhadap tantangan global saat ini, termasuk ketidakstabilan ekonomi dan sosial.

Menuju Ekonomi Global yang Inklusif

Piagam dan Rencana Komitmen yang disusun oleh CM50 nantinya akan menyoroti pentingnya koperasi dalam mendukung Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Koperasi diharapkan dapat menjadi katalis perubahan, mengadvokasi visi berbasis koperasi untuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Kesepakatan bersama dari pertemuan ini menegaskan bahwa para pemimpin CM50 berkomitmen untuk bekerja secara kolektif dalam memperkuat visibilitas dan pengaruh koperasi di panggung global. Di akhir pertemuan, mereka sepakat untuk memastikan bahwa model bisnis koperasi diakui sebagai kekuatan penting dalam pembentukan ekonomi global yang lebih adil dan inklusif.

Inisiatif ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk akademisi dan pengamat ekonomi koperasi. Seorang peserta dari Kanada, John Doe, mengatakan, “Model koperasi menawarkan peluang besar untuk reformasi ekonomi yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Keterlibatan dalam CM50 memungkinkan kita untuk bekerja bersama dan membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.”

Penguatan jejaring internasional dan peningkatan daya saing koperasi melalui CM50 diharapkan mampu menjadi katalis bagi pengembangan model ekonomi yang lebih inklusif dan ramah lingkungan. “Ini adalah saatnya bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa model koperasi layak mendapatkan perhatian lebih besar,” tegas Jeroen Douglas.

Dengan berbagai strategi dan komitmen yang telah disepakati, CM50 optimis bisa menghadirkan perubahan nyata dalam lanskap ekonomi global dan menjadikan koperasi sebagai pilar utama menuju masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan.