PT KAI Tertibkan Aset Rumah di Jalan Natuna Bandung, Sudah Berikan Tiga Surat Peringatan
BANDUNG - Aksi penertiban aset rumah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung dilakukan sebagai bagian dari upaya serius perusahaan dalam menjaga dan mengamankan aset negara, Kamis, 5 Desember 2024. Penertiban ini tidak hanya bertujuan melestarikan aset tetapi juga mengoptimalkannya demi menunjang operasional perusahaan.
Rumah yang menjadi objek penertiban ini berlokasi strategis di Jalan Natuna No. 39, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Atas nama Achmad Sanusi, bangunan ini berdiri di tanah seluas 228 meter persegi dengan luas bangunan 94,5 meter persegi. Menurut Ayep Hanapi, Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, nilai aset rumah tersebut mencapai Rp 2.342.322.000, berdasar Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebesar Rp 9.645.000.
"Hingga saat ini, bangunan tersebut ditempati oleh pihak lain tanpa ikatan hukum atau kontrak sewa yang sah dengan PT KAI," ungkap Ayep Hanapi. "Bukti kepemilikan atas aset ini tercatat jelas dalam dokumen 7e GEWIJZIGDE GRONDKAART NO 14 TAHUN 1937 yang menunjukkan bahwa ini adalah milik PT KAI (Persero)," tambahnya.
Proses penertiban tidak dilakukan secara sembarangan. Sejatinya, sebelum tindakan tegas dilakukan, PT KAI Daop 2 Bandung telah mengeluarkan tiga kali surat peringatan (SP) kepada penghuni. SP 1 dikirimkan pada 8 Mei 2024, disusul SP 2 pada 8 Agustus 2024, dan terakhir, SP 3 pada 20 Agustus 2024. Pihak KAI sudah berupaya pendekatan persuasif agar penghuni bersedia menjalin perjanjian sewa, sayangnya, hingga saat terakhir, upaya tersebut tidak menemui itikad baik dari penghuni rumah.
Ayep Hanapi menggarisbawahi pentingnya pengawasan terhadap aset BUMN. "Masih banyak aset perusahaan yang dikuasai oleh pensiunan yang bahkan hingga diwariskan ke anak cucunya tanpa hak dan/atau tanpa ikatan hukum dengan KAI. Seharusnya, setelah pensiun, mereka wajib menyerahkan aset-aset tersebut kepada PT KAI agar dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan," tegasnya.
Lebih lanjut, Ayep menyebut bahwa PT KAI menghadapi tantangan serupa dari individu lain yang menguasai aset perusahaan tanpa hak. “Namun, KAI tetap berkomitmen untuk konsisten dalam melakukan penertiban berdasarkan bukti kepemilikan dan peraturan yang berlaku,” tambahnya menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga aset negara.
Pendekatan humanis mewarnai proses penertiban ini, yang dilaksanakan dengan mematuhi prosedur dan didampingi oleh aparat pemerintahan setempat, TNI, dan Polri. PT KAI Daop 2 Bandung menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada aparat kewilayahan yang memberikan dukungan penuh sehingga proses penertiban dapat berlangsung kondusif dan teratur.
Dorongan dari aparatur pemerintah memang sangat dibutuhkan dalam upaya menertibkan dan mengamankan aset-aset perusahaan dari pemanfaatan tanpa izin. "KAI memiliki tugas penting dalam menjaga aset perusahaan dengan tujuan mengamankan aset negara dari pihak lain yang tidak memiliki hak. Sesuai dengan pernyataan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Badan Pertanahan Nasional (BPN), seluruh aset BUMN harus diamankan dan dikuasai oleh BUMN. BUMN yang asetnya dikuasai oleh pihak lain tanpa izin, berhak untuk menertibkannya," ungkap Ayep.
Baca Juga15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
Dengan berlangsungnya penertiban ini, PT KAI Daop 2 Bandung berharap bisa menjadi contoh bagi tindakan serupa di lokasi lainnya dan mendorong masyarakat serta pihak terkait lainnya untuk lebih memahami arti penting dari tertib hukum dalam pemanfaatan aset negara. Penegakan ketertiban ini menggambarkan betapa seriusnya PT KAI dalam menjaga keutuhan dan legalitas aset yang dimilikinya demi kepentingan strategis dan operasional perusahaan.
Rekomendasi
