Minggu, 07 September 2025

PT KAI Divre IV Tanjungkarang Siaga Bencana, Fokus Pantau 22 Titik Rawan di Jalur Kereta

PT KAI Divre IV Tanjungkarang Siaga Bencana, Fokus Pantau 22 Titik Rawan di Jalur Kereta
PT KAI Divre IV Tanjungkarang Siaga Bencana, Fokus Pantau 22 Titik Rawan di Jalur Kereta

JAKARTA -  PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang mengambil langkah proaktif dalam mengantisipasi potensi bencana alam yang dapat mengganggu operasional kereta api di wilayahnya. Melalui penyediaan Alat Material untuk Siaga (AMUS), KAI Tanjungkarang fokus pada penanganan titik-titik rawan bencana akibat kondisi alam yang kurang kondusif, seperti banjir dan tanah ambles.

Dalam upaya mencegah potensi gangguan, Manajer Humas Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, menyampaikan bahwa pihaknya telah memetakan daerah perhatian khusus (dapsus) di sepanjang lintas kereta api yang menjadi tanggung jawab mereka. "Kami telah melakukan pengecekan secara berkala terhadap titik-titik dapsus untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan kereta api," ujar Zaki, Kamis, 20 Februari 2025.

22 Titik Rawan Bencana Jadi Fokus Utama

Di wilayah kerja KAI Tanjungkarang, terdapat setidaknya 22 titik yang dikategorikan sebagai daerah perhatian khusus. Pembagian titik tersebut terdiri dari enam titik rawan longsor, 11 titik yang berisiko ambles, empat titik rawan banjir, dan satu titik yang disebut sebagai bangunan hikmat rawan.

Untuk mengatasi berbagai potensi bencana tersebut, AMUS telah ditempatkan di beberapa lokasi strategis, antara lain Stasiun Baturaja, Martapura, Kotabumi, Rejosari, dan Tanjungkarang. AMUS sendiri adalah alat bantu darurat yang terdiri dari berbagai peralatan yang diperlukan untuk penanganan cepat, seperti batu balas, bantalan rel, karung, besi, dan alat penambat rel.

Penyebab Rawan Bencana

Menyoroti penyebab munculnya titik rawan di sepanjang jalur kereta, Azhar Zaki menyoroti permasalahan alih fungsi lahan yang terjadi di sekitar rel kereta api. "Salah satu penyebab adanya titik rawan adalah alih fungsi lahan di sekitar jalur rel kereta api, seperti lahan yang sebelumnya ditanami pohon keras menjadi perkebunan. Kami bersikap proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya sekaligus memastikan ketersediaan dan kegunaan seluruh perangkat penanganan kondisi darurat," kata dia.

Optimalisasi Kerjasama dengan Masyarakat

Selain itu, Divre IV Tanjungkarang juga meningkatkan penjagaan di perlintasan liar dengan cara berkoordinasi aktif dengan pihak-pihak terkait, termasuk masyarakat sekitar. Langkah ini penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang kereta api.

"Hal ini kami lakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan penumpang KA, sehingga mereka merasa tenang dalam melakukan perjalanan," tambah Zaki. Keamanan penumpang menjadi prioritas utama, dan kerjasama dengan masyarakat dinilai efektif dalam meminimalisir risiko kecelakaan di perlintasan yang belum termonitor sepenuhnya.

Masa Depan Antisipasi Bencana di KAI Tanjungkarang

KAI Tanjungkarang senantiasa berusaha untuk meningkatkan sistem mitigasi dan penanganan bencana dengan mengedukasi pegawai serta memperbarui alat dan teknologi pendukung. Kesiapan menghadapi anomali cuaca dan bencana alam lainnya merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Pemantauan dan penanganan bencana yang optimal sangat penting, khususnya di tengah perubahan iklim yang meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam. Dalam hal ini, respons cepat dan efektif yang diharapkan dari penggunaan AMUS dapat mengurangi dampak negatif dan memastikan keberlanjutan operasional kereta api di kawasan ini.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, PT KAI Divre IV Tanjungkarang menunjukkan komitmen kuatnya dalam menjaga keamanan operasional kereta api, meningkatkan kenyamanan penumpang, serta menunjukkan tanggung jawab sosial yang baik terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Ini adalah bentuk transformasi pelayanan yang tidak hanya mengedepankan aspek komersial, tetapi juga keberlanjutan dan keselamatan bawaan.

Berharap langkah antisipatif ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menghadapi tantangan bencana alam, KAI Tanjungkarang terus berkomitmen menata jalur transportasi kereta api lebih baik lagi bagi kenyamanan dan keamanan masyarakat Indonesia.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PTPP Percepat Pembangunan Pusat Onkologi Modern di Medan

PTPP Percepat Pembangunan Pusat Onkologi Modern di Medan

Jadwal Kapal Pelni Kumai-Surabaya September 2025 dan Tarif

Jadwal Kapal Pelni Kumai-Surabaya September 2025 dan Tarif

Promo Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Meriahkan HUT ke 80 KAI

Promo Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Meriahkan HUT ke 80 KAI

KAI Daop 2 Bandung Sediakan 102 Ribu Kursi Kereta Api

KAI Daop 2 Bandung Sediakan 102 Ribu Kursi Kereta Api

Garuda Indonesia Masuk Daftar Maskapai Tepat Waktu Asia Tenggara

Garuda Indonesia Masuk Daftar Maskapai Tepat Waktu Asia Tenggara