Peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara: Kontroversi dan Harapan
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara pada hari ini pukul 10.00 WIB. Prospek pendirian Danantara ini diiringi dengan kontroversi yang menyebar berbagai opini publik, sekaligus juga membawa harapan untuk kemajuan perekonomian Indonesia di masa depan.
Kontroversi Menyertai Kemunculan Danantara
Polemik mengenai Danantara telah menyebar luas di media massa dan sosial, menjadikannya topik yang hangat diperbincangkan masyarakat. Beberapa topik kontroversial di seputar peluncuran Danantara menyoroti ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintah dalam pengelolaan dana dan aset negara yang akan dikelola oleh lembaga ini.
Pertama, masyarakat terkejut setelah mengetahui bahwa Danantara didanai melalui efisiensi anggaran negara. Dana yang awalnya dikabarkan akan digunakan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG), ternyata sebagian dialokasikan untuk Danantara. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran publik mengenai kualitas pelayanan publik yang mungkin terganggu.
Publik juga merasa waswas dengan pelibatan mantan presiden dalam pengawasan Danantara. "Para mantan presiden kita tidak dikenal memiliki keahlian di bidang keuangan, melainkan lebih kepada politik," kata seorang pengamat politik. Pada saat perayaan HUT Partai Gerindra, Presiden Prabowo mengutarakan ide ini yang langsung disambut reaksi keras dari publik.
Selain itu, keterlibatan tokoh agama dalam pengawasan Danantara juga menuai kritikan. Tokoh agama seperti yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah biasanya lebih fokus pada urusan agama ketimbang investasi. Kekhawatiran muncul akan keberhasilan pengawasan dan arah kebijakan Danantara di masa mendatang.
Penunjukan Burhanuddin Abdullah sebagai ketua tim pakar Danantara juga menambah polemik. Reputasinya yang pernah terjerat kasus korupsi memunculkan kekhawatiran mengenai integritas lembaga ini. "Publik cemas dengan kemungkinan terjadinya korupsi yang mempengaruhi reputasi investasi negara," ungkap pengamat ekonomi.
Kompleksitas pengawasan terhadap dana sebesar Rp 14.670 triliun yang dikelola Danantara juga menjadi salah satu fokus kontroversi. Ada potensi korupsi yang besar, terutama karena lembaga ini tidak berada di bawah pengawasan langsung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Tanpa pengawasan ketat, risiko penyalahgunaan dana menjadi lebih tinggi," kata seorang ahli keuangan.
Harapan Mengiringi Langkah Baru Danantara
Di balik segala kontroversi, publik tetap memiliki harapan besar terhadap pendirian Danantara. Salah satu harapannya adalah lembaga ini dapat mengoptimalkan pengelolaan dividen dari badan usaha milik negara (BUMN) dan aset-aset yang ada di perusahaan-perusahaan besar seperti BRI, Bank Mandiri, dan Telkom.
Danantara juga diharapkan mampu berinvestasi dalam proyek-proyek strategis berkelanjutan seperti energi terbarukan dan manufaktur canggih. Meskipun risikonya tinggi, proyek-proyek ini menjanjikan dampak positif jangka panjang bagi kemajuan ekonomi nasional.
Profesionalitas dalam pengelolaan Danantara juga menjadi tuntutan publik. "Penerapan prinsip good corporate governance harus diutamakan agar kredibilitas tetap terjaga," kata seorang pakar manajemen. Pemilihan pengurus yang berkompeten adalah kunci dalam mencapai efektivitas dan efisiensi pengelolaan.
Pengawasan yang ketat dan transparan adalah hal lain yang sangat diharapkan masyarakat. Kendati saat ini KPK dan BPK tidak dilibatkan secara langsung, keterlibatan pihak eksternal dalam proses pengawasan diyakini bisa mengurangi potensi korupsi.
Terakhir, harapan publik adalah agar Danantara mampu beroperasi tanpa intervensi politik. Dengan demikian, lembaga ini dapat tetap independen dan menjalankan misinya untuk memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian bangsa tanpa menjadi alat politik dalam pemilu mendatang.
Langkah dan kebijakan Presiden Prabowo dalam mendirikan Danantara akan menjadi sorotan. Diharapkan mampu menjawab keraguan masyarakat sekaligus mewujudkan harapan besar yang datang bersamaan dengan pendirian lembaga ini. Publik berharap agar nasib Danantara tidak seperti Jiwasraya, yang sebelumnya terjerumus dalam skandal korupsi.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
15 Rekomendasi Kuliner Semarang yang Enak dan Legendaris
- 06 September 2025
2.
10 Rekomendasi Merk Printer Terbaik Sesuai Kebutuhanmu
- 06 September 2025
3.
12 Contoh Bisnis Jasa yang Menghasilkan Keuntungan Tinggi
- 05 September 2025
4.
Daftar Terbaik Mobil 2 Pintu Paling Direkomendasikan
- 05 September 2025
5.
Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?
- 04 September 2025