Harga Minyak Global Tertekan: Ekspor Irak Dibuka Kembali dan Negosiasi Rusia dan Ukraina Berlanjut
- Senin, 24 Februari 2025

JAKARTA - Harga minyak mentah global mengalami tekanan signifikan pada perdagangan awal pekan ini, melanjutkan tren penurunan dari minggu sebelumnya. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS tercatat turun 28 sen atau sekitar 0,4 persen menjadi USD70,12 per barel, setelah sebelumnya mengalami penurunan lebih dari USD2 per barel pada hari Jumat lalu.
Penurunan ini didorong oleh sejumlah faktor fundamental yang mengubah dinamika pasar minyak global. Salah satunya adalah ekspektasi dimulainya kembali ekspor minyak dari ladang Kurdistan dan perkembangan terbaru dalam negosiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina, yang menjadi faktor kunci perhatian para investor.
Menurut analisis Andy Nugraha, seorang analis dari Dupoin Indonesia, berdasarkan kombinasi pergerakan candlestick dan indikator Moving Average, tren bullish dalam harga minyak WTI sudah mulai menunjukkan pelemahan. "Tren bullish pada WTI mulai melemah. Saat ini, harga WTI berpotensi mengalami koreksi lebih dalam hingga mencapai level USD68,6 per barel sebagai target penurunan terdekat," ujar Andy dikutip dari analisis hariannya, Senin, 24 Februari 2025.
Namun, Andy juga menambahkan bahwa apabila tidak terjadi penurunan lebih lanjut dan harga minyak mengalami rebound, level USD71,6 per barel masih bisa dicapai. "Jika terjadi rebound, potensi kenaikan hingga USD71,6 masih terbuka," jelasnya.
Dimulainya Kembali Ekspor Irak dari Ladang Kurdistan
Faktor utama yang memberikan tekanan pada harga minyak saat ini adalah prospek meningkatnya pasokan global, terutama setelah Pemerintah Irak mengonfirmasi bahwa prosedur untuk melanjutkan ekspor minyak dari ladang Kurdistan melalui jaringan pipa Irak-Turki sudah selesai. Sebelumnya, perselisihan yang telah berlangsung hampir dua tahun telah menghambat aliran minyak dari wilayah ini.
Dengan dibukanya kembali jalur ekspor ini, pasar global akan menerima tambahan 185 ribu barel per hari dari Irak. Kondisi ini tentunya akan menambah suplai minyak di pasar, yang berpotensi memperpanjang tekanan penurunan pada harga.
Ketidakpastian Geopolitik Menambah Tekanan
Selain dari pasokan tambahan dari Irak, ketidakpastian geopolitik di Eropa juga terus mempengaruhi pergerakan harga minyak. Pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina terus mendapatkan perhatian pasar, terutama menjelang pertemuan puncak Uni Eropa yang dijadwalkan pada 6 Maret mendatang. Pertemuan ini akan membahas dukungan tambahan untuk Ukraina serta jaminan keamanan bagi Eropa.
Andy Nugraha mengomentari, "Ketidakpastian terkait hasil perundingan ini membuat investor cenderung mengurangi eksposur terhadap aset berisiko, termasuk minyak." Hal ini menunjukkan bahwa kekhawatiran politik masih menjadi faktor krusial dalam pasar minyak saat ini.
Tensi Timur Tengah: Gencatan Senjata Israel-Hamas
Dari sisi Timur Tengah, tercatat bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang sudah berlangsung sejak 19 Januari, masih bertahan meskipun ada tuduhan pelanggaran dari kedua belah pihak. Kondisi tersebut juga menjadi perhatian pasar, mengingat potensi gangguan dari jalur pasokan minyak di wilayah Timur Tengah dapat mempertinggi ketidakpastian dalam pasokan minyak global.
Dengan kemelut yang masih mendominasi di berbagai wilayah global mulai dari peningkatan pasokan dari Irak hingga ketidakpastian geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah penurunan harga minyak WTI diharapkan bisa berlanjut dalam jangka pendek. Namun, jika terjadi rebound, potensi harga untuk mendekati level USD71,6 per barel masih mungkin terjadi.
Perkembangan harga minyak ini tetap menjadi sorotan utama, seiring dengan ketidakpastian global yang semakin menebal. Investor dan pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap setiap perkembangan lebih lanjut yang dapat berpengaruh signifikan terhadap dinamika harga komoditas global ini.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
15 Rekomendasi Kuliner Semarang yang Enak dan Legendaris
- 06 September 2025
2.
10 Rekomendasi Merk Printer Terbaik Sesuai Kebutuhanmu
- 06 September 2025
3.
12 Contoh Bisnis Jasa yang Menghasilkan Keuntungan Tinggi
- 05 September 2025
4.
Daftar Terbaik Mobil 2 Pintu Paling Direkomendasikan
- 05 September 2025
5.
Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?
- 04 September 2025