Jakarta - Insiden peretasan yang menimpa platform perdagangan kripto, Bybit, yang menyebabkan kerugian signifikan hingga 1,46 miliar dolar AS atau sekitar Rp23,8 triliun dalam bentuk Ethereum (ETH), menjadi peringatan keras bagi industri kripto untuk memperkuat sistem keamanan aset pengguna. Tokocrypto menekankan pentingnya langkah ini dalam menjaga kepercayaan investor.
Dampak peretasan telah memicu penurunan harga aset kripto utama. Harga Bitcoin dilaporkan menurun tajam ke level 97.000 dolar AS, sedangkan Ethereum turun di bawah 2.700 dolar AS. Hal ini juga membuat kepercayaan investor terhadap platform perdagangan kripto terpusat (CEX) menjadi rapuh, yang terlihat dari meningkatnya arus keluar dana dari platform-platform tersebut.
"Keamanan aset pengguna adalah prioritas utama kami," ujar Wan Iqbal, CMO Tokocrypto, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis. "Exchange harus terus mengevaluasi sistem mereka, berkolaborasi dengan mitra kustodian, serta mengimplementasikan teknologi pemantauan yang lebih canggih untuk mencegah kejadian serupa."
Peristiwa ini juga mempercepat dorongan regulator global, seperti di Uni Eropa dan AS, untuk menetapkan aturan yang lebih ketat guna meningkatkan keamanan serta transparansi ekosistem kripto. Di Indonesia, meski belum ada dampak signifikan, regulator dan pelaku industri terus memantau situasi.
Menurut Iqbal, exchange di Indonesia telah memperketat sistem perlindungan dan meningkatkan kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Beberapa exchange kripto di Indonesia telah menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan keamanan dana pengguna dengan memperketat sistem perlindungan serta memperkuat kerja sama dengan regulator,” kata Iqbal. Selain itu, exchange juga mengumumkan pembentukan dana perlindungan investor.
Pasar kripto, dalam beberapa hari terakhir, mengalami penurunan tajam dengan mayoritas aset digital berada di zona merah. Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut bahwa koreksi ini dipicu oleh faktor makroekonomi dan dampak peretasan Bybit.
"Meskipun dampak peretasan ini terhadap pasar global cenderung sementara, fundamental Bitcoin dan aset kripto lainnya masih kuat," ujarnya.
Dalam kondisi pasar yang bergejolak, Fyqieh menyarankan, "Bagi trader jangka pendek, memantau level support utama dan penggunaan stop-loss yang ketat sangat dianjurkan untuk membatasi risiko." Sementara itu, investor jangka panjang disarankan mempertimbangkan strategi akumulasi bertahap di area support kuat.
Dengan ketidakpastian yang masih tinggi, langkah mitigasi Bybit terhadap peretasan akan menjadi perhatian penting untuk mengantisipasi dampak lanjutan di pasar kripto.
Redaksi
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Harga BBM Pertamina Oktober 2025: Kenaikan Terjadi di Pertadex dan Dexlite
- Jumat, 24 Oktober 2025
Panduan Lengkap Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan dan Syarat Penerima 2025
- Jumat, 24 Oktober 2025
Promo Payday DAMRI Oktober 2025, Diskon Tiket AKAP Hingga 20 Persen
- Jumat, 24 Oktober 2025
Tarif Listrik Subsidi Oktober–November 2025 Tak Naik, Pemerintah Pastikan Tetap Stabil
- Jumat, 24 Oktober 2025
Berita Lainnya
Latihan Efektif Menambah Massa Otot di Rumah Tanpa Peralatan Mahal dan Rumit
- Jumat, 24 Oktober 2025
Vitamin K1 vs K2: Mana yang Lebih Efektif untuk Menjaga Kekuatan dan Kesehatan Tulang?
- Jumat, 24 Oktober 2025
5 Variasi Wall Push-Up untuk Pemula agar Tubuh Lebih Kuat dan Postur Lebih Tegak
- Jumat, 24 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Kelebihan Bank Jago Syariah dan Fitur-fitur Unggulannya
- 25 Oktober 2025
2.
Cara Mendapatkan Kartu ATM Bank Jago, Praktis tanpa Ribet
- 25 Oktober 2025
3.
4.
Cara Bayar Kredivo Lewat DANA: Gampang, Cepat, dan Praktis!
- 24 Oktober 2025











