Inflasi Tinggi Bayangi 41 Kota
- Rabu, 27 September 2023

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat inflasi di 41 kota di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi rata-rata nasional sebesar 3,08 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa dari 90 kota yang dipantau oleh BPS, seluruhnya mencatatkan inflasi pada tingkat tahunan.
"Dari total 90 kota yang kami amati, seluruhnya mengalami tingkat inflasi pada basis tahunan, dan terdapat 41 kota yang mengalami inflasi tahunan yang lebih tinggi daripada inflasi nasional," ungkapnya dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (1/8/2023).
Baca JugaPemerintah Pertahankan Tarif Listrik PLN Triwulan IV 2025 Demi Stabilitas
Pudji menjelaskan bahwa tingkat inflasi tertinggi pada Juli 2023 tercatat di Merauke, mencapai 5,21 persen dalam perbandingan tahunan (yoy). Komoditas yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi di kota tersebut adalah beras (0,84 persen), bensin (0,56 persen), rokok putih (0,39 persen), dan rokok kretek filter (0,36 persen).
Sementara itu, tingkat inflasi terendah pada bulan Juli 2023 tercatat di Gunungsitoli, yaitu sebesar 0,50 persen dalam perbandingan tahunan (yoy).
Dari segi komponen inflasi, Pudji mengatakan bahwa inflasi komponen inti dalam perbandingan tahunan (yoy) tercatat sebesar 2,43 persen dan memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi nasional, yaitu sekitar 1,57 persen. Komoditas yang dominan dalam kontribusinya meliputi tarif kontrak rumah, sewa rumah, emas perhiasan, biaya perguruan tinggi, upah asisten rumah tangga, dan biaya sekolah SD.
Sementara itu, inflasi komponen harga yang diatur oleh pemerintah masih tinggi pada tingkat 8,42 persen dalam perbandingan tahunan (yoy), namun menunjukkan tren perlambatan sejak Januari 2023. Komoditas yang menyumbang inflasi dalam kategori ini meliputi bensin, rokok kretek filter, tarif angkutan dalam kota, bahan bakar rumah tangga, rokok putih, tarif angkutan antar kota, rokok kretek, dan solar.
Di sisi lain, inflasi pada komponen harga bergejolak mencatatkan deflasi sebesar 0,03 persen dalam perbandingan tahunan (yoy), dengan komoditas penyumbangnya termasuk cabai merah, bawang merah, cabai rawit, dan minyak goreng.

Redaksi
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Presiden Ramaphosa Disambut Upacara Kenegaraan di Istana Merdeka Jakarta
- Rabu, 22 Oktober 2025
Pemerintah Siap Anggarkan APBN untuk Mobil Maung Jika Produksi Memadai
- Rabu, 22 Oktober 2025
Komdigi Buka Konsultasi Publik untuk Internet Satelit Langsung ke Perangkat
- Rabu, 22 Oktober 2025
Fadli Zon Tegaskan Pesantren Jadi Pusat Peradaban dan Budaya Indonesia
- Rabu, 22 Oktober 2025
Panduan Lengkap Cek Status Penerima Bansos Kemensos Menggunakan NIK KTP
- Rabu, 22 Oktober 2025
Berita Lainnya
Sumur GNK-103 Gunung Kemala Sukses Reaktif, Produksi Minyak Meningkat Signifikan
- Rabu, 22 Oktober 2025
Unilever Indonesia: Antara Komitmen Lingkungan dan Tantangan Praktik Berkelanjutan
- Rabu, 22 Oktober 2025
6 Perumahan Terbaik di Cikupa dengan Harga Terjangkau Rp675 Juta–Rp2 Miliar
- Rabu, 22 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Kenali 4 Gangguan Tulang Anak yang Bisa Berdampak Seumur Hidup
- 22 Oktober 2025
2.
3.
4.
5.
4 Cara Ampuh Menjaga Tubuh Tetap Segar Saat Cuaca Panas Ekstrem
- 22 Oktober 2025