Rabu, 17 Desember 2025

Target Penarikan Utang 2023 Diproyeksikan Turun

Target Penarikan Utang 2023 Diproyeksikan Turun

JAKARTA - Pemerintah memiliki proyeksi bahwa target penarikan utang hingga akhir tahun 2023 akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dari target sebelumnya, yaitu dari Rp712,9 triliun menjadi Rp362,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan hal ini sejalan dengan membaiknya kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sri Mulyani menjelaskan, "Sehingga memang penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) akan mengalami penurunan yang cukup signifikan, dan kami akan memantau perkembangan ini sesuai dengan proyeksi defisit sebesar 2,28 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang telah kami sampaikan." Ia juga melaporkan bahwa hingga Juli 2023, APBN masih mencatatkan surplus dan berada dalam kondisi yang baik.

Baca Juga

10 Strategi Marketing Produk Makanan, Tingkatkan Omzet Bisnis

Meskipun pengeluaran oleh kementerian dan lembaga akan tinggi pada akhir tahun, penerimaan juga diperkirakan akan meningkat di bulan-bulan terakhir tahun 2023. Hal ini diharapkan akan menghasilkan neraca yang seimbang.

Sri Mulyani tetap optimistis bahwa hingga pertengahan tahun 2023, penarikan utang melalui SBN akan turun sebesar 50 persen. Ia menyatakan, "Kami berharap bahwa kinerja SBN akan tetap baik, dan kami akan menjaga daya saing SBN ini dengan yield yang kompetitif untuk cost of fund yang lebih baik."

Selama tahun berjalan hingga akhir Juli 2023, penerbitan SBN telah mencapai Rp529,66 triliun, yang setara dengan 45,17 persen dari target penerbitan SBN tahun ini sebesar Rp1.172,53 triliun. Yield SBN 10 tahun juga mengalami penguatan sebanyak 66 basis poin hingga mencapai 6,28 persen per tanggal 28 Juli 2023. Penguatan ini didukung oleh inflasi di Indonesia yang terkendali dan relatif rendah dibandingkan dengan inflasi global.

Pengurangan target penerbitan SBN juga sejalan dengan kinerja surplus APBN, meskipun kondisi global yang menghadapi volatilitas pasar keuangan dan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve masih membuat aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia, menjadi lebih selektif. Meskipun begitu, investor asing masih memiliki kepercayaan untuk berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia, dengan total mencapai Rp91,86 triliun hingga akhir Juli 2023, yang merupakan pencapaian yang positif.

Redaksi

Redaksi

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rupiah Bergerak Fluktuatif, Dolar AS Menguat Didukung Kebijakan Moneter The Fed

Rupiah Bergerak Fluktuatif, Dolar AS Menguat Didukung Kebijakan Moneter The Fed

KUR BRI 2025: Pinjaman Rp500 Juta, Syarat Mudah dan Angsuran Terjangkau Untuk UMKM

KUR BRI 2025: Pinjaman Rp500 Juta, Syarat Mudah dan Angsuran Terjangkau Untuk UMKM

KUR Mandiri 2025: Solusi Pinjaman Rp500 Juta Bunga Ringan Untuk UMKM Naik Kelas

KUR Mandiri 2025: Solusi Pinjaman Rp500 Juta Bunga Ringan Untuk UMKM Naik Kelas

Harga Perak Antam Melejit Hingga Rp950, Investor Mulai Pantau Tren Global 2025

Harga Perak Antam Melejit Hingga Rp950, Investor Mulai Pantau Tren Global 2025

IPO Superbank Jadi Sorotan, Oversubscribed 318 Kali dan Lebih Dari 1 Juta Order

IPO Superbank Jadi Sorotan, Oversubscribed 318 Kali dan Lebih Dari 1 Juta Order