
JAKARTA - Upaya percepatan transisi energi nasional semakin nyata dengan langkah agresif yang dilakukan PT Pertamina (Persero) bersama PT PLN (Persero) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Ketiga pihak ini berkomitmen mengakselerasi proyek-proyek strategis panas bumi senilai 5,4 miliar dolar AS, yang diharapkan menjadi pendorong utama peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam mendukung ketahanan energi sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
“Bersama PLN dan Danantara Indonesia, kami siap mempercepat realisasi proyek strategis yang memberikan kontribusi langsung pada target transisi energi nasional dan peningkatan bauran EBT,” ujarnya di Jakarta, Selasa.
Baca Juga
Sinergi BUMN untuk Perkuat Energi Bersih
Sebagai pengelola utama wilayah kerja panas bumi di Indonesia, Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, terus mengembangkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi bersih yang dapat diandalkan.
Simon menegaskan bahwa kerja sama ini mengedepankan skema kolaboratif agar potensi panas bumi dapat dioptimalkan secara terukur dan progresif. Dukungan dari Danantara Indonesia menjadi katalis untuk mempercepat proses investasi dan realisasi proyek.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menekankan pentingnya penguatan kapasitas energi bersih bagi ketahanan listrik nasional. Sinergi dengan Pertamina dan PGE disebut sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperbesar portofolio energi ramah lingkungan.
“Melalui kerja sama ini, kami memperkuat upaya pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik, sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperbesar kapasitas energi bersih,” kata Darmawan.
Menurutnya, kolaborasi yang difasilitasi Danantara Indonesia ini selaras dengan mandat percepatan transisi energi dan penguatan ketahanan energi nasional.
19 Proyek Panas Bumi Dikebut
Kerja sama strategis ini dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sebagai langkah awal kolaborasi, yang akan dilanjutkan dengan dokumen perjanjian kerja sama resmi antarentitas.
Dalam perjanjian konsorsium yang telah diteken, proyek strategis yang akan digarap mencakup pembangunan Ulubelu Bottoming Unit di Lampung dan Lahendong Bottoming Unit di Sulawesi Utara. Totalnya, ada 19 proyek panas bumi eksisting dengan kapasitas sekitar 530 megawatt (MW) yang akan dipercepat pengerjaannya.
Selain mempercepat proyek yang sudah berjalan, para pihak juga sepakat untuk mengevaluasi peluang pengembangan tambahan di wilayah kerja potensial. Bila seluruh rencana berjalan sesuai proyeksi, kapasitas yang dihasilkan bisa mencapai 1.130 MW dengan total investasi hingga 5,4 miliar dolar AS.
Pencapaian ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam penguatan bauran energi nasional dan mendukung target Indonesia menuju transisi energi yang berkelanjutan.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Kevin De Bruyne Hadapi Tantangan Adaptasi Bersama Napoli di Serie A
- 08 September 2025
3.
KUR BRI 2025, Solusi Ringan UMKM dengan Cicilan Fleksibel
- 08 September 2025
4.
KUR BNI 2025, Pinjaman UMKM dengan Cicilan Terjangkau
- 08 September 2025
5.
KUR BSI 2025, Pembiayaan Syariah Ringan untuk UMKM
- 08 September 2025