Kolaborasi Strategis Perkuat Pengembangan Energi Panas Bumi Nasional
JAKARTA - Pemerintah dan BUMN terus menguatkan langkah untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia, khususnya di sektor panas bumi. Baru-baru ini, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui PT Danantara Asset Management menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan PT PLN. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi, sekaligus memperkuat sinergi lintas entitas dalam rangka mendukung target energi nasional yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Dorongan Ekspansi Kapasitas Panas Bumi
Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, dukungan yang diberikan oleh Danantara kepada PGEO akan mempercepat ekspansi kapasitas panas bumi sebesar 395 MW dalam dua tahun ke depan. Hal ini menegaskan posisi PGEO sebagai pemimpin pasar panas bumi di Indonesia, yang telah menguasai sekitar 88 persen dari kapasitas terpasang nasional, yakni 1.877 MW. Dari angka tersebut, 672 MW dioperasikan langsung oleh PGEO, sementara sisanya melalui kontrak operasi bersama.
Baca Juga
Analis Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy mengungkapkan bahwa penguatan ini bukan hanya meningkatkan arus kas PGEO yang sudah kuat, tetapi juga memberi sinyal positif kepada para investor terkait potensi besar panas bumi di Indonesia yang mencapai 40 persen cadangan global.
“Dukungan ini sangat penting dalam rangka mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 25 persen pada tahun 2025, sekaligus mendukung komitmen net zero emission pada tahun 2060,” ujarnya.
PGEO sendiri memiliki keunggulan operasional dibandingkan pemain lain di sektor energi terbarukan. Dengan 15 wilayah kerja dan portofolio proyek yang beragam, termasuk eksplorasi di Bukit Daun dan Seulawah, PGEO juga tengah mengembangkan inisiatif co-generation serta produk turunan seperti green hydrogen. Pengakuan internasional atas kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) juga turut memperkuat daya tarik perusahaan ini.
Sinergi Efektif untuk Ketahanan Energi Nasional
Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada ekspansi kapasitas baru, tetapi juga percepatan penyelesaian proyek-proyek eksisting. Melalui sinergi operasional antara Pertamina dan PLN, diharapkan efisiensi pencapaian target energi nasional dapat meningkat signifikan.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pengembangan energi panas bumi menjadi bagian penting dari agenda strategis nasional untuk memperkuat ketahanan energi sekaligus mendorong transisi ekonomi rendah karbon.
“Kami berkomitmen menjalankan pengelolaan aset strategis dengan tata kelola profesional, akuntabel, dan sesuai standar internasional,” katanya.
Kemitraan ini mencakup berbagai aspek mulai dari penyusunan skema kerja sama yang optimal, pemanfaatan wilayah kerja panas bumi milik masing-masing pihak, hingga pelaksanaan studi kelayakan teknis dan komersial. Bentuk koordinasi dan pelaksanaan kerja sama diwadahi dalam Tim Kerja Bersama dan Joint Committee, yang bertugas memastikan implementasi berjalan lancar.
Dalam skema ini, 19 proyek eksisting dengan total kapasitas sekitar 530 MW akan diakselerasi, sementara potensi kapasitas baru yang dapat dikembangkan diperkirakan mencapai 1.130 MW dengan nilai investasi sekitar USD 5,4 miliar. Angka tersebut mencerminkan skala besar kontribusi proyek terhadap ketahanan energi nasional dan langkah konkret menuju energi bersih.
Dengan kolaborasi strategis ini, diharapkan Indonesia semakin memperkokoh posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan energi panas bumi dunia, sekaligus mengakselerasi transformasi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Rekomendasi
.jpg)
