ASDP Indonesia Ferry Perkuat Keselamatan Penyeberangan Lewat Manifes Digital
JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) semakin menekankan keselamatan penyeberangan nasional melalui pengawasan ketat dan penerapan teknologi digital. Dengan menggandeng operator swasta, ASDP mendorong integritas data penumpang kapal feri agar proses boarding dan pelayaran lebih aman dan terkontrol. Upaya ini diharapkan mampu menurunkan risiko kesalahan data yang berpotensi membahayakan keselamatan di laut.
Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan bahwa tanggung jawab pengisian data penumpang, termasuk bayi, berada pada masing-masing penumpang. Pemeriksaan kesesuaian data menjadi kewajiban operator feri. “Manifes penumpang dan kendaraan adalah dokumen vital yang menjadi dasar keselamatan pelayaran,” ujar Shelvy di Jakarta.
Digitalisasi Manifes untuk Keselamatan
Baca Juga
ASDP telah membangun sistem digital Ferizy, yang memungkinkan pengisian data penumpang kendaraan secara lengkap sejak pembelian tiket daring. Fitur pembaruan data mandiri juga tersedia sebelum masuk pelabuhan, mempermudah pengendara dan operator memastikan informasi akurat. Shelvy menambahkan, keberhasilan proses manifes digital sangat bergantung pada kedisiplinan pengemudi dan perusahaan angkutan umum.
Melalui Ferizy, pra-manifes terbentuk sejak tiket dibeli online. Sesuai Permenhub Nomor 26 Tahun 2015, pengemudi bertanggung jawab memastikan semua nama penumpang di-input dengan benar sebelum melakukan pemindaian barcode di dermaga (Pasal 8 ayat 1). Perusahaan angkutan umum wajib menyusun manifes dan menyerahkannya kepada pengemudi untuk pengecekan dan penyempurnaan (Pasal 10 dan 11).
Begitu barcode tiket dipindai di dermaga, data penumpang dan kendaraan otomatis tercatat pada kapal yang dituju. Setiap operator kapal dapat mengunduh pra-manifes tersebut untuk dilengkapi menjadi manifes final sebelum keberangkatan. Manifes final kemudian diserahkan kepada regulator untuk divalidasi, yang menjadi dasar penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB), izin resmi kapal untuk berangkat.
Pemeriksaan Lapangan dan Disiplin Penumpang
ASDP Cabang Merak dan Bakauheni memperkuat pengawasan dengan melakukan pengecekan tiket dan identitas penumpang sebelum kendaraan memasuki area pelabuhan. GM ASDP Cabang Merak, Syamsudin, menjelaskan, pemeriksaan dilakukan di gerbang masuk (tollgate), area tunggu, hingga titik boarding. Petugas mencocokkan data tiket elektronik dengan dokumen resmi seperti KTP, SIM, atau paspor untuk memastikan kesesuaian.
Berdasarkan evaluasi lapangan, sekitar 13 persen kendaraan golongan IVA belum mengisi data dengan benar saat pemesanan tiket. Untuk meningkatkan kedisiplinan, ASDP menerapkan kebijakan tegas: kendaraan yang belum lengkap datanya diputar balik sejauh lima kilometer dari pelabuhan untuk memperbarui informasi sebelum kembali masuk ke jalur boarding.
Shelvy Arifin menekankan, integritas data manifes bukan sekadar prosedur administratif, melainkan bagian dari ekosistem keselamatan yang melibatkan semua pihak—penumpang, pengemudi, operator angkutan, dan regulator. Dengan kolaborasi ini, ASDP berupaya meminimalkan risiko kesalahan data, memperkuat keselamatan, serta menjaga ketertiban di pelabuhan dan kapal.
Melalui digitalisasi dan pengawasan disiplin, ASDP juga meningkatkan efisiensi operasional, memudahkan pengelolaan data penumpang, dan mempercepat proses boarding. Sistem Ferizy memungkinkan pembaruan data secara mandiri, sehingga kesalahan input dapat diminimalkan sebelum kendaraan naik ke kapal.
Langkah ini menjadi contoh integrasi teknologi dalam transportasi laut, di mana digitalisasi berperan penting untuk menjaga keselamatan penumpang dan kelancaran operasional. Dengan sistem ini, semua pihak dapat memantau status manifes secara real-time, memastikan setiap kapal berangkat dengan data akurat dan lengkap.
ASDP menegaskan bahwa keselamatan penyeberangan merupakan prioritas utama. Penerapan manifes digital dan pemeriksaan lapangan yang disiplin diharapkan menjadi standar baru operasional kapal feri nasional. Selain itu, edukasi kepada penumpang mengenai pengisian data yang benar juga terus digalakkan agar kesalahan dapat diminimalkan sejak awal.
Dengan integrasi teknologi, pengawasan ketat, dan kolaborasi dengan operator swasta, ASDP memperkuat ekosistem keselamatan penyeberangan nasional. Sistem ini tidak hanya meningkatkan akurasi data, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap layanan feri Indonesia.
Rekomendasi
