Inovasi Elnusa Pertastream Dorong Efisiensi Inspeksi Pipa Migas

Inovasi Elnusa Pertastream Dorong Efisiensi Inspeksi Pipa Migas

JAKARTA - Industri energi Indonesia kembali mencatat tonggak penting. Untuk pertama kalinya, sebuah alat inspeksi pipa migas berteknologi ultrasonik sepenuhnya berhasil dikembangkan di dalam negeri oleh putra-putri bangsa. Alat tersebut diberi nama PERTASTREAM, hasil kolaborasi strategis antara PT Elnusa Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT Pindad. Kehadirannya menandai langkah maju dalam upaya memperkuat kemandirian energi nasional sekaligus menekan ketergantungan pada teknologi impor.

Dalam acara peluncuran yang digelar di fasilitas PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Merak, Banten, Rabu lalu, Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja menegaskan bahwa PERTASTREAM bukan sekadar produk inovatif, melainkan simbol kolaborasi untuk membangun masa depan energi yang berkelanjutan.

“PERTASTREAM bukan hanya solusi teknis, tetapi simbol kemandirian kolaborasi dalam membangun masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan. Hal ini juga menandai peluncuran resmi ILI tool pertama yang sepenuhnya dikembangkan di Indonesia,” ujar Bachtiar dalam sambutannya.

Baca Juga

Lonjakan BBM Non Subsidi Bikin Stok SPBU Swasta Menipis

Teknologi Anak Bangsa dengan Akurasi Tinggi

PERTASTREAM merupakan perangkat in-line inspection intelligence pigging ultrasonic (ILI UT) yang mampu melakukan pemeriksaan kondisi internal pipa migas secara presisi. Alat ini dirancang khusus untuk mendeteksi berbagai potensi kerusakan seperti korosi, retakan, deformasi, hingga pemetaan ketebalan pipa.

Menurut Bachtiar, keunggulan utama alat ini terletak pada tingkat akurasinya yang mencapai 90 persen pada kecepatan 0,1–1 meter per detik. Dengan kemampuan tersebut, PERTASTREAM bahkan mampu mengenali retakan kompleks seperti stress corrosion cracking (SCC), yang sebelumnya sulit dideteksi dengan metode konvensional.

Selain itu, teknologi ini dapat mengolah data dalam jumlah besar dengan kualitas sinyal optimal. Dibandingkan metode magnetic flux leakage (MFL) yang banyak digunakan, PERTASTREAM hadir lebih ringan, efisien, serta kompatibel dengan proses inspeksi maupun mechanical de-coking.

Keunggulan lainnya, PERTASTREAM dapat diimplementasikan secara luas mulai dari sektor hulu, midstream, hingga hilir. Artinya, manfaatnya bisa dirasakan di seluruh rantai bisnis migas, baik untuk kegiatan pemeliharaan jaringan pipa maupun perencanaan operasi.

“Dengan adanya teknologi ini, potensi revenue dari kegiatan inspeksi dan pemeliharaan jaringan pipa bisa dioptimalkan. Tidak hanya efisien secara biaya, tetapi juga mampu mendukung keberlangsungan operasi migas nasional,” jelas Bachtiar.

Sinergi BUMN untuk Energi Berkelanjutan

Indonesia diketahui memiliki jaringan pipa migas dengan panjang lebih dari 21.000 kilometer. Dengan skala sebesar itu, kebutuhan akan teknologi inspeksi pipa yang andal, efisien, dan dapat diproduksi secara mandiri menjadi semakin mendesak. Kehadiran PERTASTREAM menjawab kebutuhan tersebut dengan pendekatan berbasis teknologi anak bangsa.

Produk ini lahir dari kolaborasi tiga perusahaan besar milik negara. Elnusa melalui EFK bertanggung jawab atas desain, fabrikasi, dan pengujian prototipe. Pertamina berperan dalam mendukung riset dan integrasi teknologi, sementara Pindad menghadirkan keahliannya dalam produksi komponen mekanis berpresisi tinggi.

Sinergi antar-BUMN ini tidak hanya menghasilkan produk yang bernilai strategis, tetapi juga memperkuat implementasi program tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Dengan begitu, teknologi penting di sektor migas tidak lagi sepenuhnya bergantung pada impor, melainkan bisa diproduksi sendiri di tanah air.

Bachtiar menyebut, langkah ini sekaligus mendukung percepatan pelaksanaan rencana kerja Astacita Presiden Republik Indonesia poin kedua, yaitu memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi.

“Inovasi ini memperkuat kemandirian industri migas nasional sekaligus mendukung program tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” tegasnya.

Ke depan, PERTASTREAM diharapkan dapat dimanfaatkan secara luas oleh Pertamina Group maupun pihak lain yang bergerak di industri migas, sehingga memberi nilai tambah tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi negara.

Tonggak Baru Energi Nasional

Bagi Elnusa, peluncuran PERTASTREAM mempertegas perannya sebagai penyedia jasa energi terintegrasi. Selama ini, perusahaan dikenal menghadirkan solusi total di sektor energi. Kini, lewat penguasaan teknologi buatan anak bangsa, Elnusa berupaya memberikan nilai tambah yang lebih nyata.

Peluncuran PERTASTREAM sekaligus menjadi bukti bahwa inovasi karya bangsa mampu bersaing di level global. Dengan kemampuan mendeteksi potensi kerusakan pipa migas secara presisi, produk ini diyakini dapat mendukung keberlanjutan operasi energi nasional, sekaligus meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

“Melalui peluncuran ini, Elnusa menegaskan posisinya sebagai bagian penting dari ekosistem energi nasional yang tidak hanya menyediakan jasa, tetapi juga menguasai teknologi yang bernilai strategis,” tutur Bachtiar.

Dengan semangat kolaborasi, PERTASTREAM diharapkan menjadi titik awal lahirnya lebih banyak inovasi energi karya anak bangsa. Bukan hanya untuk mendukung kemandirian energi, tetapi juga untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih berdaulat, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.