
JAKARTA - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 5% dinilai membawa angin segar bagi industri asuransi jiwa di Indonesia. Para pelaku industri menilai kebijakan ini membuka peluang pertumbuhan investasi dan kinerja keuangan perusahaan asuransi.
Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Handojo Gunawan Kusuma, menekankan bahwa dampak jangka pendek dari kebijakan BI ini cenderung positif. Menurutnya, pergerakan harga obligasi yang biasanya naik saat yield turun akan memberikan capital gain bagi perusahaan dan pemegang polis unitlink berpendapatan tetap.
“Capital gain ini menjadi keuntungan langsung bagi pemegang polis yang memiliki produk berbasis obligasi. Hal ini juga mendukung portofolio investasi perusahaan asuransi nasional,” jelas Handojo.
Baca Juga
Efek Jangka Panjang terhadap Pertumbuhan Industri
Handojo menambahkan, meski keuntungan jangka pendek penting, dampak jangka panjang dari suku bunga rendah tak kalah signifikan. Penurunan suku bunga berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi secara menyeluruh, mendorong konsumsi dan investasi, sehingga membuka ruang ekspansi bagi perusahaan asuransi jiwa.
“Dengan meningkatnya daya beli masyarakat, kami berharap sektor asuransi jiwa bisa melakukan ekspansi lebih luas. Kenaikan harga saham pun menjadi keuntungan tambahan bagi pemegang polis unitlink berbasis saham,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa pergerakan ini bukan hanya menguntungkan obligasi, tetapi mampu meningkatkan nilai aset secara keseluruhan di industri asuransi jiwa. Perusahaan yang memiliki portofolio beragam akan merasakan dampak positif dari tren suku bunga rendah ini, baik dari sisi investasi maupun pengelolaan dana.
Strategi Perusahaan Asuransi Menyikapi Suku Bunga
Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mulai menyesuaikan strategi investasinya untuk memaksimalkan keuntungan dari kondisi suku bunga rendah. Handojo menyebut diversifikasi portofolio menjadi kunci agar perusahaan tetap stabil di tengah volatilitas pasar.
“Strategi yang tepat adalah menjaga keseimbangan antara investasi jangka pendek yang memberikan capital gain dan investasi jangka panjang yang mampu meningkatkan nilai aset,” ujarnya.
Selain itu, penurunan suku bunga juga membuka peluang bagi perusahaan untuk menawarkan produk unitlink dengan nilai investasi yang lebih menarik bagi masyarakat, sehingga memperkuat penetrasi pasar dan memperluas basis pemegang polis.
Handojo menekankan pentingnya edukasi bagi nasabah. “Pemegang polis perlu memahami manfaat investasi jangka panjang di produk asuransi jiwa, terutama dalam konteks suku bunga rendah, agar mereka dapat memaksimalkan keuntungan dan perlindungan finansial,” katanya.
Dengan langkah strategis dan pengelolaan portofolio yang tepat, industri asuransi jiwa diharapkan mampu memanfaatkan momentum penurunan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan investasi dan meningkatkan kesejahteraan pemegang polis.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya
- 04 September 2025
2.
Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya
- 04 September 2025
3.
Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya
- 04 September 2025
4.
Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya
- 04 September 2025
5.
Panduan Lengkap Cara Menghitung Biaya Peluang Beserta Contohnya
- 04 September 2025