
JAKARTA - Di wilayah Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, harga bawang merah saat ini menunjukkan kestabilan yang menggembirakan. Di berbagai pasar tradisional, harga eceran bawang merah berada di kisaran Rp50 ribu per kilogram. Kondisi ini disambut baik oleh para petani maupun pedagang, karena harga yang stabil memberikan keuntungan sekaligus kepastian dalam perencanaan produksi dan penjualan.
Bagi petani bawang, kestabilan harga sangat berarti. Agus, seorang petani dari Desa Pusungi, Kecamatan Ampana Tete, mengaku lega dengan kondisi ini. Menurutnya, harga bawang merah yang tetap stabil membantu petani menutupi biaya produksi dan memperoleh keuntungan wajar.
“Kami para petani tentunya merasa lega, karena harga bawang merah masih stabil. Harapan kami ke depan, pemerintah daerah juga bisa lebih memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan petani bawang di Touna,” ujarnya.
Baca Juga
Dukungan Pemerintah dan Dampak Ekonomi bagi Petani
Stabilnya harga bawang merah tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat luas. Bawang merah merupakan salah satu kebutuhan pokok harian, sehingga harga yang stabil membantu menjaga daya beli masyarakat sekaligus meminimalisir gejolak pasar.
Para petani berharap pemerintah daerah dapat terus memberikan perhatian lebih, baik melalui pengawasan harga, penyediaan sarana produksi, maupun bantuan teknis untuk meningkatkan kualitas bawang merah. Dukungan semacam ini dinilai penting agar produksi bawang merah di Kabupaten Tojo Una-Una bisa terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi petani lokal.
Kondisi ini juga membuka peluang bagi petani untuk merencanakan masa tanam dan panen secara lebih matang. Dengan kepastian harga, petani bisa menyesuaikan strategi produksi, memperhitungkan biaya input, dan mengoptimalkan hasil panen sehingga dapat menjaga stabilitas ekonomi keluarga petani.
Selain itu, harga yang stabil memberi keyakinan pada pedagang dan pengepul bawang untuk melakukan pembelian dalam jumlah lebih besar tanpa khawatir mengalami kerugian. Hal ini otomatis mendorong perputaran ekonomi lokal, menciptakan rantai pasok yang lebih sehat bagi seluruh pelaku usaha terkait.
Dengan kondisi harga yang stabil, para petani bawang di Ampana memiliki harapan besar agar tren positif ini terus berlanjut. Selain memberi keuntungan finansial, harga stabil juga meningkatkan semangat petani dalam mengembangkan pertanian bawang merah sebagai sumber pendapatan utama. Dukungan pemerintah dan sinergi antara petani, pedagang, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan di Kabupaten Tojo Una-Una.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya
- 04 September 2025
2.
Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya
- 04 September 2025
3.
Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya
- 04 September 2025
4.
Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya
- 04 September 2025
5.
Panduan Lengkap Cara Menghitung Biaya Peluang Beserta Contohnya
- 04 September 2025