Update Terbaru Pencairan Bansos BPNT dan PKH September 2025
JAKARTA - Memasuki akhir Agustus hingga awal September 2025, pencairan bantuan sosial (bansos) kembali menjadi perhatian masyarakat. Program utama seperti Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) telah mulai disalurkan secara bertahap, meski progresnya berbeda di setiap wilayah.
Proses distribusi bantuan sosial ini dilakukan melalui bank penyalur, sementara status penerima di Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS NG) juga mengalami pembaruan. Hal ini memastikan bahwa dana sampai kepada penerima yang memenuhi syarat dan sesuai jadwal penyaluran.
Pencairan BPNT Tahap Ketiga
Baca Juga
Penyaluran BPNT tahap ketiga telah dimulai sejak 30 Agustus 2025. Bank penyalur pertama yang menyalurkan dana adalah Bank Syariah Indonesia (BSI), diikuti oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri. Pola penyaluran secara bertahap ini diterapkan agar proses pencairan lebih tertib dan sesuai dengan kesiapan masing-masing bank.
Dengan sistem bertahap, tidak semua penerima akan mendapatkan saldo pada waktu yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelancaran proses dan mengurangi antrean di ATM atau bank cabang. Bagi penerima, yang penting adalah mengetahui jadwal bank penyalur dan memastikan rekening aktif untuk menerima dana.
Penyaluran PKH Mulai Dilaksanakan
Selain BPNT, penyaluran bantuan PKH juga mulai berjalan pada awal September. Data awal menunjukkan bahwa beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah menerima dua jenis bantuan sekaligus, yaitu BPNT dan PKH, dengan total dana mencapai Rp1,6 juta.
Meskipun cakupannya masih terbatas, perkembangan ini menandakan bahwa distribusi PKH telah dimulai dan diperkirakan akan terus berlanjut secara bertahap hingga seluruh penerima menerima haknya. Pihak terkait menekankan pentingnya koordinasi antara bank penyalur dan pemerintah daerah untuk memastikan bantuan sampai ke tangan KPM tanpa hambatan.
Tips dan Saran bagi Penerima Bansos
Dalam menghadapi proses pencairan bertahap, penerima disarankan untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru. Beberapa tips penting yang bisa diperhatikan antara lain:
Memeriksa saldo secara berkala, tetapi tidak perlu terlalu sering ke ATM agar lebih efisien dan mengurangi risiko antrean.
Menggunakan layanan mobile banking seperti Brimo, Mandiri Livin, atau BNI Mobile untuk memantau saldo secara praktis tanpa harus datang ke bank.
Bersabar, karena penyaluran dana dilakukan sesuai jadwal distribusi di masing-masing wilayah dan bank penyalur.
Dengan memahami tips ini, KPM dapat lebih mudah mengelola bantuan yang diterima dan meminimalisir kesalahan dalam proses pencairan.
Perkembangan Status di SIKS NG
Selain pencairan, status penerima di SIKS NG juga mengalami perubahan. Hingga awal September, sebagian besar status belum banyak bergeser menjadi “SI” atau Sudah Salur.
Namun, terdapat laporan mengenai status “exclude” pada sejumlah KPM. Status ini menunjukkan bahwa penerima bersangkutan tidak lagi memenuhi kriteria program PKH karena komponen keluarga dianggap tidak sesuai dengan aturan. Dengan begitu, mereka secara otomatis dikeluarkan dari daftar penerima bantuan.
Perubahan status ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa bantuan sosial tepat sasaran dan hanya diterima oleh keluarga yang benar-benar memenuhi syarat. Hal ini sejalan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan.
Pencairan bansos pada periode akhir Agustus hingga awal September 2025 menunjukkan progres positif, meski dilakukan secara bertahap dan berbeda di tiap wilayah. BPNT tahap ketiga sudah mulai disalurkan melalui BSI, BRI, dan Bank Mandiri, sedangkan PKH mulai masuk ke rekening beberapa KPM dengan total dana Rp1,6 juta.
Bagi penerima, penting untuk bersabar, memantau saldo, dan memanfaatkan layanan mobile banking agar proses pencairan lebih praktis. Sementara itu, pembaruan status di SIKS NG memastikan bantuan tepat sasaran dengan mengecualikan KPM yang tidak lagi memenuhi kriteria.
Dengan mekanisme bertahap dan sistematis, pemerintah berharap seluruh KPM dapat menerima haknya secara lengkap dan tepat waktu, sehingga program BPNT dan PKH terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Rekomendasi
