Harga Emas Perhiasan Bergerak Dinamis, Sebagian Stabil Sebagian Menguat
- Selasa, 02 September 2025

JAKARTA – Pergerakan harga emas perhiasan pada Selasa, 2 September 2025 menunjukkan dinamika yang menarik. Meskipun mayoritas merek dan produsen emas perhiasan mencatat kenaikan, ada pula yang memilih bertahan dengan harga stabil. Kondisi ini menggambarkan bahwa pasar emas perhiasan tidak hanya dipengaruhi tren global, tetapi juga strategi masing-masing penyedia emas di dalam negeri.
Bagi masyarakat yang terbiasa membeli emas bukan hanya sebagai perhiasan, melainkan juga instrumen investasi, situasi ini menjadi pertimbangan penting. Stabilitas harga di satu sisi bisa memberikan rasa aman, sementara kenaikan di sisi lain memberi isyarat adanya potensi nilai tambah di masa mendatang.
Faktor yang Mempengaruhi Harga
Baca Juga
Harga emas perhiasan tidak berdiri sendiri, melainkan bergerak mengikuti berbagai faktor eksternal. Di tingkat global, permintaan industri perhiasan menjadi salah satu motor penggerak utama. Ketika permintaan tinggi, harga biasanya terkerek naik. Sebaliknya, jika permintaan melemah, harga bisa tertahan.
Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga berperan besar. Rupiah yang melemah sering kali membuat harga emas dalam negeri terkerek naik karena pembelian emas global berbasis dolar. Faktor lainnya datang dari kebijakan bank sentral yang mengelola cadangan emas, di mana setiap langkah mereka memberi sinyal ke pasar.
Maka tidak mengherankan, jika calon pembeli maupun investor emas perhiasan disarankan untuk memantau perkembangan harga secara rutin. Dengan memahami pola pergerakan, keputusan membeli atau menjual emas bisa lebih tepat sasaran.
Rincian Harga Emas Perhiasan Hari Ini
Berikut daftar harga emas perhiasan pada Selasa, 2 September 2025 berdasarkan data dari Laku Emas, Raja Emas Indonesia, dan Hartadinata Abadi.
Laku Emas (CMK Group)
24 Karat per gram : Rp 1.613.000 (Stabil)
22 Karat per gram : Rp 1.373.000 (Stabil)
20 Karat per gram : Rp 1.250.000 (Stabil)
17 Karat per gram : Rp 1.058.000 (Stabil)
16 Karat per gram : Rp 994.000 (Stabil)
Data di atas menunjukkan bahwa harga emas di Laku Emas memilih konsisten tanpa ada perubahan. Strategi stabil ini bisa menjadi daya tarik bagi pembeli yang lebih menyukai kepastian harga saat melakukan transaksi.
Raja Emas Indonesia
24 Karat per gram : Rp 1.650.000 (Naik Rp 10.000)
22 Karat per gram : Rp 1.381.000 (Naik Rp 10.000)
20 Karat per gram : Rp 1.256.000 (Naik Rp 9.000)
17 Karat per gram : Rp 1.068.000 (Naik Rp 8.000)
16 Karat per gram : Rp 1.005.000 (Naik Rp 7.000)
Kenaikan harga di Raja Emas Indonesia menunjukkan bahwa pasar merespons positif tren global. Meski kenaikan tidak terlalu signifikan, namun konsistensi peningkatan harga menjadi indikasi adanya permintaan yang terus tumbuh.
Hartadinata Abadi
22 Karat per gram : Rp 1.875.000 (Naik Rp 7.000)
20 Karat per gram : Rp 1.839.000 (Naik Rp 7.000)
17 Karat per gram : Rp 1.638.000 (Naik Rp 6.000)
16 Karat per gram : Rp 1.547.000 (Naik Rp 5.000)
Hartadinata Abadi juga mengikuti tren kenaikan harga, dengan variasi kenaikan Rp 5.000–Rp 7.000 per gram. Angka ini memperlihatkan bagaimana setiap jenis kadar karat memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Stabilitas vs Kenaikan: Apa Artinya Bagi Pembeli?
Bagi pembeli emas perhiasan, situasi hari ini menempatkan mereka dalam dua pilihan menarik. Di satu sisi, harga stabil di Laku Emas memberi ruang bagi masyarakat yang ingin membeli emas tanpa khawatir lonjakan harga mendadak. Sementara di sisi lain, kenaikan di Raja Emas Indonesia dan Hartadinata Abadi bisa menjadi sinyal bahwa emas perhiasan memiliki peluang apresiasi nilai lebih tinggi.
Investor jangka pendek mungkin lebih memilih menunggu harga stabil atau turun kembali sebelum melakukan pembelian. Namun bagi pembeli yang berorientasi pada jangka panjang, kenaikan tipis justru bisa dianggap wajar, mengingat emas pada dasarnya merupakan aset yang nilainya cenderung meningkat seiring waktu.
Harga emas perhiasan pada Selasa, 2 September 2025 memperlihatkan perbedaan strategi antar penyedia emas di Indonesia. Laku Emas memilih bertahan stabil, sedangkan Raja Emas Indonesia dan Hartadinata Abadi kompak menaikkan harga meskipun dengan angka yang relatif kecil.
Dinamika ini mencerminkan betapa kompleksnya faktor yang memengaruhi harga emas, mulai dari permintaan global, nilai tukar rupiah, hingga kebijakan moneter internasional. Bagi masyarakat, langkah terbaik adalah tetap memantau tren, menyesuaikan dengan tujuan pembelian, dan memastikan keputusan diambil dengan cermat.
Dengan kondisi yang ada, emas perhiasan tetap memegang daya tarik sebagai aset ganda bisa dipakai untuk mempercantik penampilan sekaligus menjadi investasi bernilai jangka panjang.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya
- 04 September 2025
2.
Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya
- 04 September 2025
3.
Suku Bunga Acuan BI: Fungsi, Tujuan dan Cara Kerjanya
- 04 September 2025
4.
Inilah Perbedaan Pajak dan Retribusi Beserta Contohnya
- 04 September 2025
5.
Panduan Lengkap Cara Menghitung Biaya Peluang Beserta Contohnya
- 04 September 2025