Infrastruktur Konstruksi Jadi Penggerak Ekonomi dan Swasembada Pangan
- Kamis, 04 September 2025

JAKARTA – Sektor infrastruktur kembali menegaskan perannya sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Kinerja konstruksi pada triwulan II tahun 2025 menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh 5,12%, dengan konstruksi menyumbang 9,48% terhadap PDB.
Angka ini memperlihatkan betapa pembangunan infrastruktur tidak sekadar proyek fisik, melainkan juga instrumen penting yang mendukung percepatan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta penguatan daya saing nasional.
Infrastruktur sebagai Motor Pertumbuhan
Baca Juga
Pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini diarahkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan transportasi, energi, maupun layanan publik, tetapi juga mendukung agenda besar swasembada pangan. Langkah ini dinilai mampu menekan ketergantungan impor, menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, sekaligus memberikan fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Kementerian Pekerjaan Umum melalui program #PU608 menempatkan infrastruktur sebagai enabler untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% per tahun. Melalui strategi ini, setiap proyek konstruksi dirancang untuk memiliki dampak ganda, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun ketahanan nasional.
Dari Bendungan Hingga Sekolah Rakyat
Pembangunan yang dilakukan tidak terbatas pada proyek berskala besar di perkotaan. Berbagai jenis infrastruktur yang dibangun meliputi bendungan, jaringan irigasi, jalan, hingga sekolah rakyat.
Keberadaan bendungan dan irigasi secara langsung memperkuat sistem pangan nasional. Dengan aliran air yang terjaga, produktivitas pertanian meningkat, sehingga cita-cita swasembada pangan lebih dekat terwujud. Infrastruktur jalan turut berperan dalam menurunkan biaya logistik. Akses transportasi yang lancar membuat hasil pertanian lebih cepat sampai ke konsumen dengan harga yang kompetitif.
Sementara itu, pembangunan sekolah rakyat berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan akses pendidikan yang lebih merata, masyarakat di berbagai daerah dapat meningkatkan keterampilan yang relevan untuk mendukung industrialisasi dan pembangunan berkelanjutan.
Dampak Ekonomi dan Sosial yang Luas
Selain meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur juga membuka peluang kerja dalam jumlah besar. Setiap proyek konstruksi melibatkan tenaga kerja dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pekerja kasar, teknisi, hingga insinyur. Hal ini memberikan efek pengganda (multiplier effect) yang luas terhadap perekonomian.
Lebih jauh, infrastruktur yang baik juga memperkuat daya saing industri nasional. Perusahaan dapat beroperasi lebih efisien dengan dukungan transportasi yang lancar, listrik yang stabil, serta jaringan air yang memadai. Hal ini berimbas pada meningkatnya minat investasi, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dari sisi sosial, pembangunan infrastruktur turut mendorong pemerataan. Jalan yang menghubungkan desa ke kota membuka akses bagi masyarakat pedesaan untuk menikmati layanan kesehatan, pendidikan, dan peluang ekonomi. Dengan begitu, kesenjangan antarwilayah bisa semakin dipersempit.
Fondasi Pertumbuhan Masa Depan
Capaian konstruksi yang menyumbang 9,48% terhadap PDB di triwulan II 2025 bukan hanya angka statistik, tetapi bukti nyata kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan nasional. Infrastruktur menjadi fondasi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8% sebagaimana ditargetkan pemerintah melalui program #PU608.
Lebih dari itu, pembangunan yang berorientasi pada swasembada pangan menunjukkan arah kebijakan yang strategis. Dengan ketahanan pangan yang kuat, Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berpeluang menjadi eksportir produk pangan di masa depan.
Infrastruktur untuk Semua
Pembangunan infrastruktur tidak bisa dilihat semata-mata sebagai proyek jangka pendek. Dampaknya menyentuh berbagai aspek kehidupan, mulai dari stabilitas harga pangan, efisiensi logistik, daya saing industri, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dengan strategi pembangunan yang menyeluruh, manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pelosok desa. Jika konsistensi pembangunan dapat terjaga, bukan tidak mungkin infrastruktur menjadi kunci bagi Indonesia untuk tumbuh lebih inklusif, berdaya saing tinggi, dan mandiri dalam sektor pangan.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Pilihan iPhone Terbaru dan Lawas Sesuai Budget 2025
- 04 September 2025
2.
Diskon iPhone 16 Terbaru Menarik Sebelum iPhone 17
- 04 September 2025
3.
Ramalan Shio 4 September 2025, Keberuntungan dan Tantangan
- 04 September 2025
4.
Tesla Perkenalkan Varian Baru Model 3 dan Y
- 04 September 2025
5.
Hyundai Ioniq 5 Bekas Anjlok Terimbas Mobil Listrik China
- 04 September 2025