6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Merusak Kesehatan Tulang Anda
- Rabu, 17 Desember 2025
JAKARTA - Kesehatan tulang sering diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, beberapa kebiasaan sederhana bisa perlahan melemahkan tulang dan meningkatkan risiko masalah di kemudian hari.
Duduk terlalu lama, jarang terpapar sinar matahari pagi, atau kurang bergerak kerap dianggap sepele. Namun, dampaknya terhadap kepadatan tulang bisa signifikan jika dilakukan secara rutin.
1. Merokok, Ancaman Tersembunyi untuk Tulang
Baca JugaWaspada Konsumsi Kacang Hijau: Tiga Golongan yang Perlu Membatasi Porsi Harian
Merokok tidak hanya merusak paru-paru dan jantung, tetapi juga tulang. Menurut dr. Daniel Petrus Marpaung, SpOT (K) dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, nikotin memengaruhi sel osteoblas dan osteoklas, yang berperan membentuk dan menghancurkan tulang.
Kerusakan sel ini membuat tulang lebih rentan terhadap pengeroposan dan patah. Oleh karena itu, berhenti merokok menjadi langkah penting untuk menjaga kepadatan tulang sejak dini.
Nikotin juga mengganggu proses metabolisme kalsium yang dibutuhkan tulang. Seiring waktu, tulang yang tidak mendapatkan nutrisi optimal bisa melemah secara perlahan.
2. Alkohol dan Dampaknya terhadap Penyerapan Nutrisi
Kebiasaan minum alkohol juga bisa menurunkan kualitas tulang. Alkohol menghambat penyerapan nutrisi penting seperti kalsium dan magnesium, yang berperan dalam pertumbuhan dan kekuatan tulang.
Konsumsi alkohol secara rutin dapat mempercepat pengeroposan tulang. Mengurangi atau menghindari alkohol membantu tulang tetap kuat dan mendukung kesehatan jangka panjang.
Selain itu, alkohol dapat memicu peradangan pada jaringan tulang. Peradangan ini membuat tulang lebih rapuh dan meningkatkan risiko cedera bahkan pada aktivitas ringan.
3. Kafein dan Soda Bisa Memicu Pengeroposan
Kopi dan minuman bersoda populer di kalangan masyarakat, tetapi konsumsi berlebihan dapat merugikan tulang. Dr. Daniel menjelaskan bahwa jika diminum hingga lima gelas per hari, kafein dan soda dapat memengaruhi osteoblas dan mempercepat pengeroposan tulang.
Efek ini mirip dengan dampak merokok dan alkohol pada tulang. Sel osteoblas yang terganggu tidak mampu membentuk tulang baru secara optimal.
Kandungan fosfor dalam soda juga bisa mengganggu keseimbangan mineral tulang. Mineral yang terganggu membuat tulang kehilangan kekuatannya seiring waktu.
4. Kurangnya Aktivitas Fisik dan Efek Disuse Osteoporosis
Malas bergerak merupakan salah satu faktor utama yang melemahkan tulang. Dr. Daniel menyebutkan bahwa disuse osteoporosis terjadi ketika tulang tidak mendapat beban karena tubuh jarang digunakan.
Tubuh yang tidak aktif menyebabkan kepadatan mineral tulang menurun. Ini membuat tulang lebih rentan patah bahkan saat melakukan aktivitas ringan.
Olahraga ringan seperti jalan kaki atau latihan beban dapat merangsang tulang untuk tetap hidup dan kuat. Aktivitas fisik rutin menjadi kunci pencegahan osteoporosis sejak muda.
Kebiasaan malas bergerak juga sering ditemui pada pekerja kantoran. Duduk berjam-jam tanpa bergerak secara signifikan meningkatkan risiko tulang melemah.
5. Duduk Terlalu Lama, Faktor Risiko yang Sering Terabaikan
Banyak orang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk karena pekerjaan. Meskipun terlihat nyaman, kebiasaan ini menghambat stimulasi tulang untuk tetap sehat.
Dr. Daniel menekankan bahwa tulang membutuhkan gerakan untuk merangsang pertumbuhan dan kekuatan. Kurangnya aktivitas fisik membuat tulang menjadi lebih rapuh dari waktu ke waktu.
Selain itu, duduk terlalu lama juga berdampak pada otot penyangga tulang. Otot yang melemah berkontribusi pada ketidakstabilan dan risiko cedera saat tulang mengalami tekanan.
6. Kurangnya Kalsium dan Vitamin D, Nutrisi Kunci Tulang
Kalsium dan vitamin D3 sangat penting untuk tulang yang sehat. Makanan kaya kalsium antara lain kacang kedelai, tahu, kacang-kacangan, produk olahan susu, sayuran hijau seperti kubis dan brokoli, serta ikan salmon dan sarden.
Vitamin D3 dapat diperoleh dari paparan sinar matahari pagi dan makanan seperti ikan laut, salmon, dan brokoli. Kekurangan kedua nutrisi ini membuat tulang kehilangan kepadatan dan menjadi lebih rapuh.
Dr. Daniel menekankan pentingnya mengonsumsi makanan tersebut secara rutin. Nutrisi yang cukup akan membantu tulang tetap kuat dan mendukung kesehatan jangka panjang.
Paparan sinar matahari pagi juga membantu tubuh memproduksi vitamin D. Aktivitas sederhana seperti berjalan di pagi hari bisa mendukung kesehatan tulang secara alami.
Tips Menjaga Kesehatan Tulang Sehari-hari
Mengubah kebiasaan sehari-hari menjadi lebih sehat dapat memperkuat tulang. Mengurangi rokok, alkohol, kopi, dan soda merupakan langkah awal yang signifikan.
Rutin bergerak dan melakukan olahraga ringan juga penting untuk merangsang pertumbuhan tulang. Aktivitas fisik membantu menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
Memperhatikan asupan kalsium dan vitamin D adalah kunci tambahan. Konsumsi makanan sehat dan paparan sinar matahari cukup akan mendukung tulang tetap kuat sepanjang hidup.
Dengan disiplin menjaga kebiasaan harian, tulang dapat tetap sehat meski usia bertambah. Langkah-langkah sederhana ini mencegah kerusakan tulang dan mendukung kualitas hidup jangka panjang.
Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Presiden Prabowo Resmikan Kenaikan Upah Minimum Baru dengan Formula Inflasi Plus Alfa
- Rabu, 17 Desember 2025
Harga Pangan Terkini: Cabai dan Telur Naik Signifikan di Pasar Nasional Desember 2025
- Rabu, 17 Desember 2025
Hilirisasi Investasi Nasional Dorong Kesempatan Usaha Bagi Penyandang Disabilitas
- Rabu, 17 Desember 2025
Indonesia Siap Terapkan Regulasi AI, Perpres Ditargetkan Ditandatangani Awal 2026
- Rabu, 17 Desember 2025
Jadwal KMP Trimas Laila Lembar-Jangkar, Tiket Mulai Rp123 Ribu Gratis Makan
- Rabu, 17 Desember 2025




.jpg)







