Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi Mulai 1 Februari 2025: Pertamina Umumkan Penyesuaian di Seluruh Indonesia

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:32:42 WIB
Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi Mulai 1 Februari 2025: Pertamina Umumkan Penyesuaian di Seluruh Indonesia

JAKARTA - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali diumumkan oleh PT Pertamina, yang kali ini berlaku untuk BBM jenis nonsubsidi di seluruh wilayah Indonesia. Kebijakan penyesuaian harga ini mulai efektif dari 1 Februari 2025, dan berdampak pada beberapa jenis BBM seperti Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green (RON 95), Dexlite, dan Pertamina Dex.

Menurut kebijakan ini, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar tetap stabil pada Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter masing-masing. "Setiap bulan, harga BBM akan diupdate. Penyesuaian ini bisa dicek melalui laman resmi Pertamina," ujar Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina.

Kebijakan ini merupakan bagian dari implementasi Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Keputusan ini adalah revisi dari Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 yang mengatur tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis Bahan Bakar Minyak Umum, baik jenis bensin maupun solar, yang disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Dampak Kenaikan Harga BBM di Berbagai Daerah

Wilayah di Indonesia mengalami penyesuaian yang bervariasi berdasarkan daerahnya masing-masing. Berikut adalah daftar harga baru yang diberlakukan sejak 1 Februari 2025 untuk beberapa wilayah penting:

- Aceh: Pertamax Turbo Rp 14.000, Pertamax Rp 12.900, Pertalite Rp 10.000, Pertamina Dex Rp 14.800, Dexlite Rp 14.600.
- Sumatera Utara: Pertamax Turbo Rp 14.350, Pertamax Rp 13.200, Pertalite Rp 10.000, Pertamina Dex Rp 15.150, Dexlite Rp 14.950.
- DKI Jakarta: Pertamax Turbo Rp 14.000, Pertamax Green Rp 13.700, Pertamax Rp 12.900, Pertalite Rp 10.000, Pertamina Dex Rp 14.800, Dexlite Rp 14.600.
- Jawa Timur: Pertamax Turbo Rp 14.000, Pertamax Green Rp 13.700, Pertamax Rp 12.900, Pertalite Rp 10.000, Pertamina Dex Rp 14.800, Dexlite Rp 14.600.

Peningkatan harga ini dinilai dapat memengaruhi berbagai sektor, khususnya yang sangat bergantung pada penggunaan BBM, seperti transportasi dan logistik. Namun, pihak Pertamina mengkonfirmasi bahwa langkah ini penting untuk mengakomodasi fluktuasi harga minyak dunia dan kebutuhan penyesuaian domestik.

Kenaikan harga BBM kerap menjadi pemicu kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya karena biaya transportasi naik. Hal ini bisa berdampak pada daya beli masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat mengevaluasi dampak dari kebijakan ini secara menyeluruh dan memberikan solusi yang dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat, terutama bagi kelas menengah ke bawah.

Pengamat ekonomi juga menyarankan agar masyarakat bisa lebih bijak dalam penggunaan energi dengan memanfaatkan moda transportasi yang lebih hemat energi. "Langkah bijak dalam penggunaan energi dapat mengurangi dampak dari kenaikan harga BBM ini," saran seorang ekonom dari Universitas Indonesia.

Sikap publik terhadap kenaikan harga BBM ini bervariasi. Sebagian masyarakat menerima kenaikan ini sebagai suatu keniscayaan untuk mendukung infrastruktur dan layanan BBM yang lebih baik, sementara ada juga yang menuntut transparansi dan evaluasi lebih lanjut dari pemerintah mengenai asas manfaat kenaikan ini.

Di sisi lain, instansi pemerintah perlu memberikan panduan dan strategi bagi masyarakat untuk menghadapi perubahan ini, sembari menjaga kekuatan daya beli agar ekonomi tetap stabil.

Penyesuaian harga BBM adalah langkah krusial dalam pengelolaan ekonomi dan menjadi tantangan bagi pemerintah dan masyarakat. Diharapkan komunikasi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dapat menciptakan solusi yang adil dan efektif.

Terkini