Perkiraan Biaya Kolonoskopi Terlengkap di Rumah Sakit
- Jumat, 03 Januari 2025

Biaya kolonoskopi di rumah sakit umumnya terjangkau bagi banyak orang yang membutuhkan pemeriksaan ini.
Kolonoskopi adalah prosedur yang direkomendasikan untuk memeriksa kondisi usus besar, terutama untuk mendeteksi kemungkinan risiko kanker usus besar.
Biaya untuk pemeriksaan ini berkisar antara Rp2 juta hingga lebih dari Rp6 juta, tergantung pada rumah sakit dan fasilitas yang tersedia.
Baca Juga
Bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan pada usus besar, prosedur kolonoskopi sangat penting untuk mendeteksi ketidaknormalan. Usus besar sendiri berperan dalam proses pencernaan makanan pada tahap akhir.
Untuk menjaga kesehatan usus besar, penting untuk menerapkan pola makan yang seimbang, mengonsumsi cukup serat dari sayuran dan buah-buahan, menjaga kecukupan cairan tubuh, serta rutin berolahraga.
Dengan demikian, Biaya kolonoskopi menjadi investasi penting untuk kesehatan jangka panjang.
Apa Itu Kolonoskopi?
Kolonoskopi adalah prosedur medis yang digunakan untuk memeriksa kondisi usus besar dan rektum, bagian terakhir dari usus besar.
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menemukan adanya kelainan pada kedua organ tersebut, seperti pembengkakan jaringan, iritasi, luka, polip, atau bahkan tanda-tanda kanker.
Orang yang mengalami gejala tertentu, seperti darah dalam tinja, konstipasi jangka panjang, diare yang berlanjut, atau rasa sakit perut, sangat disarankan untuk menjalani kolonoskopi. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi potensi risiko kanker usus besar.
Kapan Harus Kolonoskopi?
Kolonoskopi dilakukan untuk memeriksa kondisi usus besar. Dokter biasanya akan merekomendasikan prosedur ini jika kamu mengalami kondisi-kondisi berikut:
Untuk mengetahui penyebab buang air besar berdarah, diare yang berlanjut, nyeri perut, sembelit jangka panjang, atau keluhan lainnya yang terkait dengan masalah pada usus besar.
Untuk memeriksa kemungkinan adanya kanker usus besar, terutama pada individu yang berusia lebih dari 50 tahun atau mereka yang memiliki risiko tinggi terhadap kanker ini.
Untuk mendeteksi keberadaan polip pada usus.
Untuk menghentikan pendarahan yang terjadi di usus besar.
Apa yang Harus Dilakukan sebelum Menjalani Kolonoskopi?
Proses kolonoskopi akan lebih efektif jika dinding usus dapat terlihat dengan jelas dan bersih dari feses (tinja) yang bisa menghalangi pandangan selama prosedur. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan untuk membersihkan usus:
Mengonsumsi obat pencahar, baik berupa pil maupun cairan, pada malam sebelum kolonoskopi, serta kemungkinan tambahan pada pagi hari sebelum prosedur.
Menjalani diet khusus dengan menghindari makanan padat dan hanya mengonsumsi air putih sehari sebelum kolonoskopi, dilanjutkan dengan berpuasa setelah tengah malam pada hari pelaksanaan.
Pasien juga perlu memastikan ada orang yang menemani atau mengantar, karena setelah prosedur pasien masih terpengaruh oleh anestesi atau obat penenang, sehingga tidak disarankan untuk mengemudi sendiri.
Prosedur Kolonoskopi
Pelaksanaan kolonoskopi dimulai dengan pemberian anestesi atau obat bius melalui pembuluh darah untuk membuat pasien merasa lebih tenang, bahkan terkadang mengantuk.
Selanjutnya, pasien akan diposisikan dengan tubuh miring dan lutut terangkat ke arah dada.
Proses pemeriksaan dilakukan menggunakan alat kolonoskopi, yakni selang lentur dengan diameter sekitar 1,5 cm yang dilengkapi dengan kamera khusus untuk memeriksa kondisi usus besar. Alat tersebut dimasukkan melalui dubur hingga mencapai usus besar.
Selama prosedur, udara akan dipompa untuk mengembangkan usus, memungkinkan dinding usus terlihat lebih jelas. Pasien mungkin merasakan kram di perut, namun rasa tersebut dapat dikurangi dengan menarik napas dalam-dalam.
Selain itu, dokter juga dapat mengambil sampel jaringan atau melakukan biopsi untuk analisis lebih lanjut. Prosedur kolonoskopi biasanya berlangsung antara 30 menit hingga satu jam.
Jika hasil kolonoskopi menunjukkan negatif, maka dapat dipastikan bahwa usus besar kamu tidak berisiko terkena kanker.
Namun, jika dokter menyarankan untuk menjalani kolonoskopi kembali dalam waktu 5–10 tahun, itu menandakan adanya risiko kanker usus yang perlu diawasi.
Hal yang Harus Dilakukan setelah Kolonoskopi
Setelah menjalani prosedur kolonoskopi, pasien disarankan untuk beristirahat selama 24 jam penuh dan menghindari berkendara dalam periode waktu tersebut.
Pasien diperbolehkan makan dan minum seperti biasa segera setelah prosedur selesai dan dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa pada hari berikutnya, asalkan kondisi tubuh sudah pulih sepenuhnya.
Biaya Kolonoskopi di Rumah Sakit
Biaya kolonoskopi dapat bervariasi tergantung pada rumah sakit tempat prosedur dilakukan. Di rumah sakit swasta di Indonesia, biaya prosedur ini berkisar antara Rp3 juta hingga lebih dari Rp11 juta.
Sementara itu, di Singapura, biaya untuk kolonoskopi dimulai dari sekitar Rp13,7 juta. Disarankan untuk mempersiapkan dana tambahan sekitar 20% hingga 30% dari biaya yang diperkirakan untuk mengantisipasi kemungkinan kebutuhan yang tidak terduga.
Berikut adalah daftar perkiraan biayanya:
Siloam Hospitals Bogor: Rp3,3 juta
Rumah Sakit Immanuel Bojongloa Kidul, Bandung: Rp4 juta
Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk: Rp3,8 juta
Siloam Hospitals Yogyakarta: Rp2,5 juta
Siloam Hospitals TB Simatupang Cilandak: Rp3,8 juta
Mayapada Hospital Jakarta Selatan: Rp4,1 juta
RS Bhayangkara Makassar: Rp4,5 juta
Rumah Sakit Husada Mangga Dua Selatan: Rp5,1 juta
RS Permata Bunda Medan: Rp2 juta
Siloam Hospitals Balikpapan: Rp3,5 juta
RS Awal Bros Batam: Rp2,8 juta
Primaya Hospital Tangerang: Rp3,1, juta
Rumah Sakit Premier Jatinegara: Rp6 juta
Siloam Hospitals Surabaya: Rp4,5 juta
Siloam Sriwijaya Palembang: Rp3,3 juta
Mayapada Hospital Tangerang: Rp3,7 juta
RS EMC Tangerang: Rp4 juta
Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Barat: Rp3,6 juta
Rumah Sakit EMC Sentul Bogor: Rp6,1 juta
Apakah Biaya untuk Kolonoskopi Ditanggung oleh BPJS Kesehatan?
Apakah biaya pemeriksaan kesehatan ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan? Jawabannya adalah bisa. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua tindakan medis dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Daftar penyakit dan prosedur medis yang dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2014.
Oleh karena itu, sangat disarankan bagi peserta BPJS Kesehatan untuk memahami daftar penyakit dan prosedur medis yang dapat ditanggung agar tidak terkejut dengan biaya perawatan yang tidak tercakup.
Sebagai penutup, biaya kolonoskopi dapat bervariasi tergantung pada tempat dan kondisi masing-masing, sehingga penting untuk mempersiapkan dana dengan matang sebelum menjalani prosedur ini.

Sutomo
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
15 Rekomendasi Kuliner Semarang yang Enak dan Legendaris
- 06 September 2025
2.
10 Rekomendasi Merk Printer Terbaik Sesuai Kebutuhanmu
- 06 September 2025
3.
12 Contoh Bisnis Jasa yang Menghasilkan Keuntungan Tinggi
- 05 September 2025
4.
Daftar Terbaik Mobil 2 Pintu Paling Direkomendasikan
- 05 September 2025
5.
Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?
- 04 September 2025