Kinerja Gemilang Sektor Logistik Dorong PosIND Cetak Laba Bersih Rp767,7 Miliar pada Tahun 2024

Kinerja Gemilang Sektor Logistik Dorong PosIND Cetak Laba Bersih Rp767,7 Miliar pada Tahun 2024

JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero), yang lebih dikenal sebagai PosIND, menunjukkan performa keuangan yang gemilang dengan mencatat laba bersih sebesar Rp767,7 miliar sepanjang 2024. Capaian ini belum diaudit, tetapi menandai peningkatan sebesar 5,4% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp703,1 miliar. Keberhasilan tersebut sebagian besar didorong oleh kinerja sektor logistik yang terus meningkat.

Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, menjelaskan bahwa peningkatan laba tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan perusahaan. “Di tengah persaingan usaha di sektor logistik, kami berhasil mencatat kenaikan pendapatan usaha dengan kontribusi terbesar dari layanan logistik yang kami kembangkan,” ujar Faizal dalam keterangannya. Perusahaan berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp5,74 triliun, dengan laba sebelum EBITDA mencapai Rp1,564 triliun. Pendapatan ini naik 4,8% dibandingkan jumlah tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,34 triliun.

Kontribusi Signifikan dari Sektor Logistik

PosIND meraih pendapatan paling besar dari sektor logistik, yang memberikan kontribusi sebesar Rp2,78 triliun. Selain itu, layanan kurir menyumbang pendapatan Rp1,7 triliun, disusul oleh jasa keuangan dengan Rp1,06 triliun, dan sektor properti menyumbang Rp175 miliar. Sebagai sektor penopang utama, bisnis logistik menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 27,9%.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Faizal mengungkapkan optimisme PosIND untuk terus memperkuat posisinya sebagai salah satu penyedia layanan logistik terkemuka di Indonesia. "Kami menargetkan untuk masuk dalam Top 5 Logistics Service Providers di Indonesia pada 2029," kata Faizal. Untuk mewujudkan target ini, PosIND berencana memperluas pasar serta meningkatkan penguasaan industri, khususnya melalui strategi akuisisi pengiriman dari e-commerce dan UMKM dengan pendekatan efisiensi biaya serta pengalaman pelanggan yang optimal.

Kinerja Operasional yang Membanggakan

Dalam konteks operasional, PT Pos Indonesia juga mencatatkan kinerja yang sangat memuaskan dengan semua indikator layanan melebihi standar yang ditetapkan. Standar waktu penyerahan tercatat mencapai 98%, tingkat irregularitas hanya 0,7%, penanganan keluhan pelanggan menembus angka 99%, dan tingkat ketersediaan layanan mencapai 98%. “Semua pencapaian ini sejalan dengan target operasional excellence PosIND dalam melayani masyarakat Indonesia,” ujar Faizal dengan optimistis.

PosIND berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan dengan mengoptimalkan aset yang dimilikinya. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengembangkan sektor properti sebagai pendukung layanan kurir dan logistik. Selain itu, saat ini PT Pos Indonesia memiliki jangkauan luas yang mencakup 232 negara tujuan, serta hadir di 6.592 kecamatan dan 74.954 desa di seluruh Indonesia. Jaringan ini diperkuat dengan keberadaan 6 Kantor Pos Regional, 42 Kantor Pos Cabang Utama, 168 Kantor Pos Cabang, dan 3.630 Kantor Pos Cabang Pembantu.

Transformasi ini merupakan bagian dari langkah strategis PosIND untuk berinovasi dalam industri logistik nasional. PosIND juga merencanakan inisiatif untuk meningkatkan kehadiran digital dan memanfaatkan teknologi dalam operasional sehari-hari.

Dalam merespons tantangan di masa depan, PosIND menunjukkan dedikasi untuk tidak hanya bergantung pada proyek pemerintah, melainkan juga berinovasi mandiri guna mempertahankan daya saingnya. Baca juga: PT Pos Indonesia Harus Berinovasi dan Jangan Bergantung pada Proyek Pemerintah.

Sejauh ini, kinerja luar biasa PT Pos Indonesia pada 2024 menjadi tonggak baru bagi perusahaan dalam memasuki fase pertumbuhan yang lebih cemerlang di masa depan. Dengan fokus pada inovasi, efisiensi, dan pengembangan layanan, PosIND bertekad untuk terus memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan sektor logistik dan pengiriman.