Menteri Energi AS Sebut Target Nol Emisi Bersih sebagai Tantangan Besar
- Selasa, 18 Februari 2025

JAKARTA - Dalam sebuah konferensi di London, Menteri Energi Amerika Serikat Chris Wright menyampaikan pandangannya yang kontroversial terkait dengan janji mencapai target nol emisi bersih karbon pada tahun 2050, yang telah menjadi agenda prioritas banyak negara di seluruh dunia. Wright mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak dari kebijakan tersebut dan kritiknya terhadap pendekatan beberapa negara, seperti Inggris, terhadap transisi energi bersih.
Pada tahun 2021, Presiden Joe Biden menetapkan target ambisius untuk Amerika Serikat, yaitu mencapai nol emisi bersih pada tahun 2050. Tujuan ini merupakan bagian dari upaya global untuk memerangi perubahan iklim yang mengancam keseimbangan ekosistem bumi. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah AS telah mengalokasikan subsidi besar-besaran guna mendorong pengembangan energi bersih dan kendaraan listrik.
Namun, Wright menyoroti bahwa upaya ini bisa menimbulkan implikasi ekonomi dan sosial yang tidak diinginkan. "Net Zero 2050 adalah tujuan yang jahat. Ini adalah tujuan yang mengerikan," ujar Wright. Ia menambahkan, "Pengejaran yang agresif terhadap hal ini - dan Anda berada di negara yang secara agresif mengejar tujuan ini - tidak memberikan manfaat apa pun, tetapi justru menimbulkan biaya yang sangat besar."
Wright menyoroti dampak ekonomi dari kebijakan ini sebagai salah satu masalah utama. Menurutnya, penerapan kebijakan net zero bisa berdampak pada standar hidup masyarakat dengan menambah beban biaya yang besar. Selain itu, Wright berpendapat bahwa penggunaan hidrokarbon tetap merupakan kebutuhan yang sulit untuk digantikan dalam waktu dekat. "Dunia hanya berjalan dengan hidrokarbon, dan untuk sebagian besar penggunaannya tidak ada penggantinya," jelasnya.
Dalam konteks Inggris, Wright menegaskan bahwa pengejaran Inggris terhadap sistem energi tanpa karbon, yang bertujuan untuk dicapai pada tahun 2030, justru mungkin berkontribusi pada 'pemiskinan' ekonomi masyarakat. "Ini bukan transisi energi. Ini adalah kegilaan. Ini adalah pemiskinan warga negara Anda sendiri dalam khayalan bahwa hal ini entah bagaimana akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," kata Wright mengkritik pendekatan saat ini.
Di sisi lain, Inggris tetap berkomitmen terhadap pengembangan energi bersih sebagai bagian dari strategi jangka panjangnya untuk pertumbuhan ekonomi. Perdana Menteri Keir Starmer telah menempatkan energi bersih di pusat rencana pembangunan Inggris, dengan mengandalkan sumber daya angin lepas pantai sebagai salah satu pilar utama untuk menciptakan lapangan kerja yang bernilai tinggi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sebagai tanggapan terhadap kebijakan energi Inggris, mantan Presiden AS, Donald Trump, dalam pernyataannya sebelum pelantikan sebagai presiden, juga mengkritik keras pendekatan ini. Trump menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya minyak dan gas yang sudah ada di Inggris, seperti cekungan minyak dan gas di Laut Utara, serta menyesuaikan kembali kebijakan listrik angin yang sedang berkembang pesat.
Dalam perkembangan terbaru, pemerintahan Trump juga telah memberikan lampu hijau untuk proyek gas alam cair (LNG) di Louisiana, yang sempat dihentikan sementara oleh pemerintahan Biden. "Kami mengakhiri jeda dan menyetujui terminal ekspor LNG Commonwealth pada hari Jumat lalu, dan masih banyak lagi yang mengantre," terang Wright mengenai kemajuan tersebut.
Kritik keras Wright dan Trump menyoroti ketegangan dalam diskusi global mengenai transisi energi bersih dan pendekatan yang dianggap paling efektif untuk mencapai target emisi nol bersih. Di tengah tekanan untuk menekan emisi karbon, tantangan yang dihadapi masih sangat kompleks, melibatkan keseimbangan antara kebutuhan untuk mengurangi dampak lingkungan dan menjaga stabilitas ekonomi serta sosial.
Dalam segala polemik mengenai bagaimana dunia harus bergerak ke arah yang lebih berkelanjutan, jelas bahwa dialog antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai kesepakatan yang solutif dan menguntungkan banyak pihak. Dengan demikian, perdebatan mengenai transisi energi bersih masih akan berlanjut seiring perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan ekonomi global.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
15 Rekomendasi Kuliner Semarang yang Enak dan Legendaris
- 06 September 2025
2.
10 Rekomendasi Merk Printer Terbaik Sesuai Kebutuhanmu
- 06 September 2025
3.
12 Contoh Bisnis Jasa yang Menghasilkan Keuntungan Tinggi
- 05 September 2025
4.
Daftar Terbaik Mobil 2 Pintu Paling Direkomendasikan
- 05 September 2025
5.
Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?
- 04 September 2025