
JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui program besar penghijauan di 30 bandara di seluruh Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya menjadi simbol peringatan satu tahun penggabungan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II, tetapi juga langkah nyata untuk menciptakan bandara yang ramah lingkungan sekaligus memberi nilai tambah bagi masyarakat.
Direktur Utama InJourney Airports, Mohammad R. Pahlevi, menjelaskan bahwa penghijauan merupakan bagian dari proses beautifikasi bandara yang sedang digencarkan. Menurutnya, bandara modern harus mampu menghadirkan lebih dari sekadar fasilitas transportasi udara.
“Kami juga ingin menciptakan nilai tambah dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan,” ujarnya.
Baca Juga
Salah satu wujud nyata komitmen itu adalah penanaman satu juta pohon di 30 bandara yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pahlevi menegaskan bahwa program ini tidak hanya dijalankan oleh perusahaan semata, melainkan juga mendapat dukungan dari berbagai mitra yang turut serta berkontribusi.
“Inisiatif tersebut didukung mitra kami yang ikut serta berkontribusi,” kata Pahlevi. Ia menambahkan, langkah ini sekaligus mendukung visi perusahaan untuk menjadi operator bandara berkelas dunia yang menghubungkan wisatawan global dengan keramahan khas Indonesia.
Penghijauan Bandara untuk Lingkungan dan Kehidupan
Dalam penjelasannya, Pahlevi menekankan bahwa penanaman pohon di area bandara merupakan bagian penting dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan. Selain memperindah kawasan bandara, penghijauan ini juga berperan meredam emisi gas karbon dan gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim serta pemanasan global.
“Penanaman pohon menjadi upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Selain itu untuk meredam emisi gas karbon dan gas rumah kaca yang menjadi penyebab perubahan iklim serta pemanasan global,” jelasnya.
Program ini dimulai dari Taman Seulawah yang terletak di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki makna sejarah sekaligus ruang publik yang representatif bagi para penumpang.
Dalam kegiatan perdana itu, jajaran direksi dan komisaris InJourney Airports bersama pimpinan anak perusahaan turut serta menanam pohon. Menariknya, taman tersebut juga menghadirkan karya seni berupa replika pesawat Seulawah, pesawat angkut pertama milik Indonesia.
“Pesawat Seulawah memiliki nilai persatuan dan solidaritas,” tutur Pahlevi, menegaskan bahwa program penghijauan ini bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga menyimpan nilai historis dan kebangsaan.
Tahap Pertama: 101 Ribu Pohon Hingga Oktober 2025
Sebagai langkah awal, InJourney Airports menargetkan penanaman sekitar 101 ribu pohon yang dilakukan mulai Agustus hingga Oktober 2025. Jumlah pohon yang ditanam di tiap bandara akan menyesuaikan dengan luas lahan, dengan kisaran mulai dari 600 hingga 30 ribu pohon.
Jumlah besar ini diharapkan dapat menciptakan perubahan signifikan, baik dari segi estetika maupun kualitas udara di sekitar kawasan bandara. Bandara yang sebelumnya hanya dikenal sebagai pintu keluar masuk transportasi udara kini akan menjadi ruang hijau yang memberikan kenyamanan tambahan bagi penumpang maupun masyarakat sekitar.
“Bandara tidak hanya menjadi tempat naik turun penumpang dari pesawat, tetapi juga bisa menghadirkan manfaat ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan,” tambah Pahlevi.
Selain memberi dampak positif terhadap kualitas udara, penghijauan juga dapat mengurangi polusi suara serta menambah nilai estetika kawasan bandara. Dengan demikian, pengalaman para pengguna jasa penerbangan akan semakin baik, sejalan dengan konsep sustainable airport yang kini banyak diterapkan di berbagai negara.
Lebih dari Sekadar Program Lingkungan
Inisiatif penghijauan ini dipandang sebagai salah satu bentuk nyata transformasi InJourney Airports pasca penggabungan dua operator besar, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Dengan langkah ini, perusahaan ingin menunjukkan bahwa bandara modern tidak hanya mengedepankan layanan transportasi yang cepat dan efisien, tetapi juga kepedulian terhadap lingkungan.
Penghijauan bandara juga berpotensi mendorong partisipasi masyarakat sekitar. Dengan semakin banyak pohon ditanam, masyarakat di sekitar bandara akan ikut merasakan manfaatnya, baik berupa udara yang lebih segar maupun peluang keterlibatan dalam program sosial yang berkaitan dengan lingkungan.
Lebih jauh, inisiatif ini memperkuat citra Indonesia di mata wisatawan global. Sebagai negara tujuan wisata, kehadiran bandara yang ramah lingkungan akan memberikan kesan positif sekaligus menjadi nilai tambah dalam mendorong sektor pariwisata berkelanjutan.
Langkah PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menghijaukan 30 bandara di Indonesia melalui program penanaman sejuta pohon menjadi tonggak penting dalam upaya menghadirkan bandara ramah lingkungan.
Dengan dukungan mitra strategis dan masyarakat, program ini tidak hanya berfungsi mempercantik bandara, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon, menjaga keseimbangan ekosistem, serta memperkuat identitas budaya dan sejarah Indonesia.
Tahap pertama yang menargetkan 101 ribu pohon hingga Oktober 2025 hanyalah permulaan. Ke depan, penanaman yang lebih masif akan terus dilakukan hingga mencapai angka sejuta pohon. Dengan begitu, bandara di Indonesia akan hadir bukan sekadar sebagai infrastruktur transportasi, tetapi juga ruang hijau yang mencerminkan kepedulian lingkungan dan keberlanjutan.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
10 Produk Perawatan Protein Rambut Terbaik untuk Kembalikan Kesehatan
- 10 September 2025
2.
Rekomendasi Lulur Terbaik untuk Kulit Cerah Alami
- 10 September 2025
3.
Rekomendasi Body Lotion Terbaik untuk Kulit Pria Sehat
- 10 September 2025
4.
Manfaat Madu untuk Kulit Sehat dan Cantik Alami
- 10 September 2025
5.
Film Horor dan Drama Seru Siap Ramaikan September
- 10 September 2025