Rabu, 10 September 2025

Pertamina Pastikan Pasokan BBM Non Subsidi di SPBU Swasta

Pertamina Pastikan Pasokan BBM Non Subsidi di SPBU Swasta
Pertamina Pastikan Pasokan BBM Non-Subsidi di SPBU Swasta

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta akan tetap aman sepanjang tahun 2025. Pertamina ditunjuk sebagai pemasok utama dan telah menyatakan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa ada kekhawatiran terkait harga maupun kualitas.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) ESDM, Laode Sulaeman, menuturkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan energi nasional tetap terjaga, baik di SPBU milik Pertamina maupun SPBU swasta.

“(Pengelola SPBU) swasta yang kita undang, kita arahkan untuk melakukan sinkronisasi volumen-nya dengan Pertamina. (Produk) Pertamina tersedia dan sesuai dengan spek yang sudah ada,” ujar Laode di Gedung Dirjen Migas, Jakarta Selatan.

Baca Juga

PLN Bangun Kabel Laut Baru Perkuat Listrik Nusakambangan

Laode juga menekankan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan adanya lonjakan harga pada BBM non-subsidi di SPBU swasta. Pertamina telah memastikan suplai yang stabil dan berkualitas. “Kita sudah panggil Pertamina ko, gak ada ini (kenaikan harga). Jangan sampai terjadi (kenaikan harga di pasaran). Dan saya sudah sampaikan ya itu tadi (dijamin kualitasnya),” katanya.

Pemerintah Pastikan Harga Stabil dan Pasokan Aman

Selain memastikan ketersediaan, pemerintah juga berkomitmen menjaga stabilitas harga BBM non-subsidi. Langkah ini penting agar masyarakat tetap bisa mengakses BBM dengan harga yang wajar, meskipun harga minyak dunia sering berfluktuasi.

Juru bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, menegaskan bahwa Pertamina telah menyanggupi pasokan ke SPBU swasta. Namun, ia menambahkan bahwa mekanisme teknisnya masih dalam tahap pembahasan agar distribusi bisa berjalan lebih teratur.

“Pertamina menyanggupi (untuk suplai), tinggal diatur saja mekanisme teknisnya seperti apa,” jelas Anggia.

Anggia juga meluruskan kabar terkait sempat kosongnya stok BBM non-subsidi di beberapa SPBU non-Pertamina. Menurutnya, fenomena tersebut bukan karena adanya pembatasan dari pemerintah, melainkan karena pergeseran perilaku konsumen.

“Seperti yang disampaikan Pak Wamen ya, shifting konsumen bergeser ke BBM non-subsidi. Which is bagus, beban subsidi berkurang kan dalam hal ini untuk pemerintah, bagus banget. Tidak ada sama sekali (pengetatan BBM non-subsidi). Gak ada pengetatan dan lain-lain ya, memang balik lagi ke behaviornya konsumen aja,” papar Anggia.

Kuota SPBU Swasta Sudah Ditambah

Lebih jauh, pemerintah menegaskan bahwa tidak ada rencana tambahan impor BBM dalam waktu dekat. Hal ini karena pasokan dalam negeri dinilai cukup, terlebih dengan adanya kebijakan penambahan kuota impor untuk SPBU swasta sejak tahun lalu.

“Tidak ada tambahan (impor). Kuota impor kan sudah ditambahkan 10 persen dari tahun lalu, artinya (SPBU swasta) sudah 110 persen,” tegas Anggia.

Dengan kebijakan tersebut, SPBU swasta kini memiliki kapasitas lebih besar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Penambahan kuota ini juga menjadi bukti bahwa pemerintah memberikan perhatian pada diversifikasi penyedia layanan BBM, sehingga masyarakat memiliki lebih banyak pilihan tempat pengisian tanpa mengurangi kualitas maupun kepastian pasokan.

Mengurangi Beban Subsidi dan Dorong Konsumen Beralih

Salah satu dampak positif dari meningkatnya konsumsi BBM non-subsidi adalah berkurangnya beban subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Menurut Kementerian ESDM, tren konsumen yang beralih ke produk non-subsidi menunjukkan kesadaran masyarakat untuk memilih BBM dengan kualitas lebih baik sekaligus membantu meringankan beban fiskal negara.

Laode menegaskan bahwa pemerintah tetap mengawasi jalannya distribusi agar transisi ini berlangsung lancar. Pihaknya bersama Pertamina akan terus melakukan evaluasi agar tidak terjadi kelangkaan di lapangan.

“Sinkronisasi volume dengan Pertamina menjadi kunci agar kebutuhan di SPBU swasta bisa terpenuhi secara konsisten. Kami pastikan tidak ada gangguan pasokan sepanjang tahun 2025,” jelasnya.

Kepastian pasokan BBM non-subsidi di SPBU swasta pada 2025 menjadi sinyal positif bagi masyarakat dan pelaku usaha. Dengan Pertamina sebagai pemasok utama, konsumen bisa lebih tenang karena pasokan dijamin aman, harga tetap stabil, dan kualitas sesuai standar.

Selain memberikan rasa aman, langkah ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi beban subsidi energi. Pergeseran konsumsi ke BBM non-subsidi menjadi momentum baik untuk memperbaiki struktur penggunaan energi di Indonesia.

Dengan koordinasi yang terus diperkuat antara pemerintah, Pertamina, dan SPBU swasta, publik dapat berharap distribusi BBM non-subsidi berjalan lancar di seluruh wilayah, tanpa gangguan harga maupun ketersediaan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Wijaya Karya Beton Catat Kontrak Baru Rp2,53 Triliun

Wijaya Karya Beton Catat Kontrak Baru Rp2,53 Triliun

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila Salin Karawang

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila Salin Karawang

Jasa Marga Intensifkan Pemeliharaan Tol Cipularang dan Padaleunyi

Jasa Marga Intensifkan Pemeliharaan Tol Cipularang dan Padaleunyi

PTPP Percepat Tol IKN dengan Teknologi Konstruksi Modern

PTPP Percepat Tol IKN dengan Teknologi Konstruksi Modern

Angkasa Pura Hijaukan 30 Bandara Lewat Penanaman Sejuta Pohon

Angkasa Pura Hijaukan 30 Bandara Lewat Penanaman Sejuta Pohon