
JAKARTA - Pergerakan harga sembako di Bali pada Kamis, 18 September 2025, kembali menjadi perhatian masyarakat. Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan adanya dinamika harga dari 23 komoditas, dengan 13 komoditas mengalami kenaikan, 9 komoditas turun, dan 1 komoditas stabil.
Situasi ini menegaskan bahwa harga sembako sangat dipengaruhi oleh kondisi pasokan, distribusi, serta permintaan pasar. Warga pun diminta lebih cermat dalam mengatur belanja harian agar tidak terbebani lonjakan harga yang tiba-tiba.
Cabai Merah Keriting Naik Paling Tinggi
Baca JugaJadwal Lengkap Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo 18 September 2025
Dari sekian banyak bahan pokok, cabai merah keriting menjadi komoditas yang mengalami kenaikan paling drastis. Harganya melonjak 32,14 persen atau setara Rp11.250 sehingga kini dijual Rp46.250 per kilogram.
Kenaikan harga cabai ini sering menjadi sorotan karena memengaruhi harga masakan sehari-hari, baik di rumah tangga maupun usaha kuliner. Jika cabai naik, biasanya harga makanan olahan juga ikut meningkat.
Selain cabai, kenaikan cukup tajam juga terjadi pada ikan kembung yang naik 18,66 persen menjadi Rp45.000 per kilogram. Ikan tongkol turut naik 10,89 persen menjadi Rp35.000 per kilogram, sedangkan ikan bandeng naik 9,09 persen ke Rp40.000 per kilogram.
Komoditas Sembako yang Ikut Mengalami Kenaikan
Tidak hanya cabai dan ikan, sejumlah sembako lain juga mengalami kenaikan. Minyak goreng curah naik 4,02 persen menjadi Rp20.143 per liter, sementara minyakita naik 1,05 persen ke Rp18.000 per liter.
Bawang putih bonggol tercatat naik 4,15 persen ke level Rp32.286 per kilogram. Beras medium pun mengalami kenaikan 2,45 persen sehingga harganya kini Rp14.336 per kilogram.
Tepung terigu curah ikut menanjak 3,73 persen menjadi Rp9.500 per kilogram. Daging ayam ras naik 0,86 persen ke Rp41.144 per kilogram, sedangkan telur ayam ras naik 1,44 persen ke Rp27.857 per kilogram.
Harga Sembako yang Mengalami Penurunan
Meski banyak harga naik, ada juga komoditas sembako yang justru turun. Jagung tingkat peternak menjadi penurun terbesar, merosot 14,39 persen atau Rp950 sehingga kini hanya Rp5.650 per kilogram.
Tepung terigu kemasan turun 6,82 persen ke Rp10.857 per kilogram, sedangkan kedelai biji kering impor melemah 6,33 persen ke Rp9.800 per kilogram.
Garam konsumsi turun 1,68 persen menjadi Rp10.857 per kilogram, minyak goreng kemasan turun 1,03 persen menjadi Rp19.214 per liter, sedangkan beras SPHP melemah 1,18 persen menjadi Rp11.733 per kilogram.
Bawang merah juga tercatat turun tipis 0,26 persen ke Rp32.000 per kilogram. Selain itu, cabai rawit merah turun 8,24 persen sehingga kini berada di kisaran Rp29.286 per kilogram.
Komoditas yang Tetap Stabil
Di tengah fluktuasi harga sembako, ada juga komoditas yang masih stabil. Beras premium misalnya, tetap berada di harga Rp16.000 per kilogram.
Kestabilan harga beras premium menjadi kabar baik karena beras merupakan kebutuhan utama yang dikonsumsi hampir seluruh rumah tangga. Konsumen pun masih bisa mengandalkan beras premium dengan harga yang relatif aman.
Daftar Lengkap Harga Sembako di Bali
Berdasarkan data Bapanas per Kamis, 18 September 2025 pukul 08.10 WIB, berikut daftar harga 23 komoditas pangan di Bali:
Komoditas | Harga (Rp/kg atau liter) | Perubahan (%) |
---|---|---|
Daging sapi murni | 107.500/kg | ? 6,11% |
Cabai merah keriting | 46.250/kg | ? 32,14% |
Ikan kembung | 45.000/kg | ? 18,66% |
Daging ayam ras | 41.144/kg | ? 0,86% |
Ikan bandeng | 40.000/kg | ? 9,09% |
Ikan tongkol | 35.000/kg | ? 10,89% |
Cabai merah besar | 33.287/kg | ? 5,02% |
Bawang putih bonggol | 32.286/kg | ? 4,15% |
Bawang merah | 32.000/kg | ? 0,26% |
Cabai rawit merah | 29.286/kg | ? 8,24% |
Telur ayam ras | 27.857/kg | ? 1,44% |
Minyak goreng curah | 20.143/liter | ? 4,02% |
Minyak goreng kemasan | 19.214/liter | ? 1,03% |
Minyakita | 18.000/liter | ? 1,05% |
Gula konsumsi | 17.571/kg | ? 1,13% |
Beras premium | 16.000/kg | Tetap |
Beras medium | 14.336/kg | ? 2,45% |
Beras SPHP | 11.733/kg | ? 1,18% |
Tepung terigu kemasan | 10.857/kg | ? 6,82% |
Garam konsumsi | 10.857/kg | ? 1,68% |
Kedelai biji kering impor | 9.800/kg | ? 6,33% |
Tepung terigu curah | 9.500/kg | ? 3,73% |
Jagung tingkat peternak | 5.650/kg | ? 14,39% |
Implikasi bagi Konsumen dan Pedagang
Fluktuasi harga sembako ini memberi dampak langsung bagi masyarakat. Konsumen rumah tangga perlu mengatur strategi belanja agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok tanpa memberatkan anggaran.
Bagi pedagang, perubahan harga memengaruhi strategi penjualan. Mereka harus menyesuaikan harga dagangan tanpa kehilangan pelanggan. Hal ini sering menjadi tantangan tersendiri, terutama saat harga bahan pokok naik tajam.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
6 Pilihan Perumahan Subsidi di Depok, Harga Terjangkau Mulai Rp140 Jutaan
- Kamis, 18 September 2025
Berita Lainnya
Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal
- Kamis, 18 September 2025
Properti Premium Tangerang, Hunian Berkualitas dan Harga Lebih Terjangkau
- Kamis, 18 September 2025
Terpopuler
1.
Harga Sembako di Bali Berfluktuasi, Cabai Merah Paling Mahal
- 18 September 2025
2.
3.
3 Proyek Tol Baru Jawa Barat Target Rampung Tahun 2029
- 18 September 2025
4.
Infrastruktur Raksasa Pantura, Giant Sea Wall Senilai Rp1.280 T
- 18 September 2025
5.
Daihatsu Siapkan Mobil Listrik Ayla EV untuk Indonesia
- 18 September 2025