Penurunan Daya Beli Masyarakat Jadi Pemicu Pertumbuhan Kredit Multifinance Lambat
- Rabu, 15 Oktober 2025

JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menilai rendahnya daya beli masyarakat menjadi faktor utama pertumbuhan piutang pembiayaan di industri multifinance yang hanya tipis. Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno menjelaskan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan sehingga cenderung menahan pengeluaran untuk kebutuhan pokok.
Akibatnya, pembelian kendaraan maupun barang konsumtif lainnya ditunda. Hal ini tercermin dari penurunan kinerja industri otomotif, di mana penjualan mobil turun 11% dan sepeda motor mulai mengalami pertumbuhan minus kecil.
Kendaraan Masih Menjadi Penopang Industri Multifinance
Baca Juga
Meskipun permintaan menurun, pembiayaan kendaraan tetap menjadi penopang utama industri multifinance. Sekitar 40%—50% portofolio perusahaan pembiayaan masih berasal dari kredit mobil dan motor, baik baru maupun bekas.
Sementara pembiayaan alat berat hanya tumbuh tipis, belum mencapai angka double digit. Suwandi menyebut tekanan daya beli tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain akibat faktor global, termasuk konflik Rusia-Ukraina.
Pemerintah Berupaya Dorong Stimulus Ekonomi
Pemerintah saat ini tengah menyalurkan stimulus ekonomi untuk mendorong sektor ritel agar daya beli meningkat. Suwandi berharap inisiatif ini dapat menciptakan perputaran ekonomi yang positif dan menumbuhkan permintaan masyarakat.
Direktur Utama Chandra Sakti Utama Leasing menambahkan bahwa perusahaan pembiayaan harus tetap stabil meskipun pertumbuhannya tidak signifikan. Fokus utama adalah menjaga kualitas portofolio dan keberlangsungan bisnis agar tetap sehat di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Strategi Bertahan Industri Multifinance
Perusahaan pembiayaan dianjurkan menawarkan modal kerja tambahan kepada nasabah yang sudah melunasi pinjaman sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan mungkin tidak besar, tetapi perusahaan tetap memperoleh piutang baru secara berkelanjutan.
Suwandi menegaskan, proyeksi pertumbuhan piutang pembiayaan hingga akhir tahun diperkirakan tetap tipis di kisaran 1%—2%. Yang terpenting adalah portofolio tetap sehat sehingga risiko kredit tetap terkendali dan perusahaan dapat bertahan dalam jangka panjang.
Data OJK Tunjukkan Pertumbuhan Tipis
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan di industri multifinance per Agustus 2025 tumbuh 1,26% secara year on year (YoY), mencapai Rp505,59 triliun. Angka ini sangat berbeda dibandingkan Agustus 2024, ketika pertumbuhan mencapai 10,18% YoY.
Secara Month-to-Month (MtM), pertumbuhan juga menurun. Pada Juli 2025, pertumbuhan piutang pembiayaan masih 1,79%, menunjukkan tren perlambatan yang konsisten seiring tekanan daya beli masyarakat.
Prospek Pertumbuhan Kredit di Sektor Otomotif
Sektor kendaraan masih menjadi harapan utama industri multifinance. Suwandi menjelaskan bahwa meskipun penjualan kendaraan menurun, pembiayaan mobil dan motor tetap menjadi tulang punggung portofolio perusahaan.
Namun, perusahaan harus menyesuaikan strategi untuk menghadapi permintaan yang terbatas. Penawaran produk kreatif dan fleksibel, seperti pembiayaan modal kerja, menjadi salah satu cara menjaga pertumbuhan tetap stabil meski tipis.
Tantangan Global dan Lokal
Tekanan daya beli bukan satu-satunya tantangan. Gejolak geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina juga memengaruhi iklim ekonomi global, yang berdampak pada konsumsi domestik.
Suwandi menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah dan pelaku industri. Stimulus fiskal yang tepat dapat membantu sektor ritel dan multifinance agar daya beli masyarakat kembali meningkat.
Fokus Utama: Kualitas Portofolio
Di tengah pertumbuhan kredit yang tipis, fokus perusahaan multifinance adalah menjaga kualitas portofolio. Pinjaman macet harus diminimalkan agar stabilitas industri tetap terjaga.
Langkah strategis seperti menawarkan modal kerja dan mengoptimalkan portofolio kendaraan bekas menjadi solusi sementara. Dengan cara ini, perusahaan dapat terus bertahan meskipun pertumbuhan nominal kredit rendah.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Tren Harga Emas Perhiasan Oktober 2025, 24 Karat Tetap Di Atas Rp2 Juta
- Rabu, 15 Oktober 2025
Penurunan Daya Beli Masyarakat Jadi Pemicu Pertumbuhan Kredit Multifinance Lambat
- Rabu, 15 Oktober 2025
BEI Hentikan Sementara Saham MORA dan ASPI Usai Lonjakan Harga Signifikan
- Rabu, 15 Oktober 2025