Kamis, 30 Oktober 2025

BRI Fokus Pembiayaan UMKM dan Digitalisasi, Hadapi Tantangan Laba Kuartal III-2025

BRI Fokus Pembiayaan UMKM dan Digitalisasi, Hadapi Tantangan Laba Kuartal III-2025
BRI Fokus Pembiayaan UMKM dan Digitalisasi, Hadapi Tantangan Laba Kuartal III-2025

JAKARTA - Meski di tengah tekanan ekonomi global dan ketatnya persaingan sektor perbankan nasional, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) masih menunjukkan ketahanan yang solid. Bank pelat merah ini tetap berhasil menjaga kinerja positif di berbagai lini, meskipun laba bersihnya mengalami penurunan pada kuartal III tahun 2025.

Secara konsolidasi, BRI membukukan laba bersih periode berjalan senilai Rp41,23 triliun hingga akhir kuartal III-2025. Angka ini turun 9,10% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan perolehan Rp45,36 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja tersebut menunjukkan adanya tekanan terhadap profitabilitas meski pendapatan bunga bersih masih tumbuh positif. Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan di media massa, pendapatan bunga bersih BRI dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp110,99 triliun.

Baca Juga

Kinerja Keuangan Jasa Marga Tetap Stabil, Laba Inti Tembus Rp2,74 Triliun Sepanjang 2025

Nilai tersebut meningkat tipis 2,9% yoy dari Rp107,86 triliun pada periode yang sama tahun 2024. Pertumbuhan ini mengindikasikan kemampuan BRI menjaga stabilitas pendapatan di tengah situasi ekonomi yang masih fluktuatif.

Kredit UMKM Jadi Penopang Utama Pertumbuhan BRI

Salah satu kekuatan utama BRI tetap terletak pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pada fungsi intermediasi, bank ini mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.438,11 triliun hingga 30 September 2025.

Penyaluran tersebut tumbuh 6,26% yoy dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan daya tahan sektor UMKM di bawah pembiayaan BRI. Dari total kredit tersebut, penyaluran untuk UMKM mencapai Rp1.150,73 triliun.

Komposisi kredit UMKM mencapai 80,02% dari total portofolio kredit BRI, memperlihatkan fokus kuat perusahaan terhadap pembiayaan rakyat kecil. Strategi ini konsisten dengan visi BRI untuk menjadi lembaga keuangan yang memberdayakan sektor produktif nasional.

Namun, seiring meningkatnya penyaluran kredit, risiko kredit bermasalah ikut naik. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross BRI naik menjadi 3,29%.

Sementara itu, NPL net tercatat sebesar 1,04% per kuartal III-2025. BRI juga berhasil menjaga NPL coverage ratio di angka 183,09%, menunjukkan kesiapan bank dalam mengantisipasi potensi risiko gagal bayar.

Meningkatnya NPL tersebut mencerminkan tantangan yang dihadapi perbankan dalam menjaga kualitas aset. Namun, secara keseluruhan, rasio tersebut masih berada pada tingkat yang terkelola dengan baik.

Dana Murah dan Aset BRI Tumbuh Konsisten di Tengah Tekanan Laba

Dalam penghimpunan dana masyarakat, BRI berhasil menunjukkan kinerja yang kuat. Total dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan mencapai Rp1.474,78 triliun hingga kuartal III-2025.

Capaian tersebut tumbuh sebesar 8,24% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Komposisi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) mencapai 67,65%, menjadi salah satu penopang efisiensi biaya dana BRI.

Tingginya CASA menunjukkan loyalitas nasabah serta keberhasilan BRI dalam mengelola produk tabungan dan giro dengan baik. Dengan strategi digitalisasi dan inklusi keuangan yang semakin masif, porsi dana murah ini menjadi aset berharga bagi bank pelat merah tersebut.

Rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI tercatat sebesar 87,05% per sembilan bulan pertama tahun ini. Rasio tersebut menandakan keseimbangan antara likuiditas dan ekspansi kredit yang masih sehat.

Selain itu, total aset BRI meningkat menjadi Rp2.123,45 triliun pada kuartal III-2025. Pertumbuhan aset ini menunjukkan kapasitas besar BRI dalam menjaga keberlanjutan bisnis, meski tekanan terhadap laba bersih tidak dapat dihindari.

Kenaikan aset juga menggambarkan efektivitas BRI dalam mengelola portofolio pembiayaan dan investasi jangka panjang. Hal ini menjadi indikasi bahwa fundamental perusahaan tetap kuat di tengah dinamika ekonomi makro.

Strategi Konsolidasi dan Efisiensi Jadi Kunci Pemulihan Kinerja

Kinerja keuangan BRI sepanjang 2025 memperlihatkan adanya tantangan struktural yang perlu dihadapi melalui strategi adaptif. Penurunan laba bersih sebesar 9,10% yoy menjadi catatan penting bagi manajemen untuk memperkuat efisiensi dan memperluas sumber pendapatan non-bunga.

Dengan digitalisasi layanan yang semakin cepat, BRI diharapkan mampu menekan biaya operasional dan memperbesar margin keuntungan di tahun mendatang. Bank juga terus memperluas jangkauan inklusi keuangan melalui program digital banking dan pembiayaan produktif berbasis teknologi.

Pertumbuhan kredit yang solid dan basis DPK yang kuat memberi sinyal bahwa BRI masih berada di jalur yang sehat. Meski demikian, pengelolaan risiko tetap menjadi prioritas utama agar kualitas aset tidak tergerus oleh potensi gagal bayar.

Dalam konteks jangka panjang, BRI diyakini mampu kembali menguatkan profitabilitas dengan memanfaatkan potensi besar di sektor UMKM. Fokus terhadap pembiayaan mikro, transformasi digital, dan penetrasi pasar perdesaan masih menjadi pilar utama dalam strategi bisnis perusahaan.

Sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia, BRI terus memperluas inovasi layanan finansial untuk menjangkau masyarakat di berbagai lapisan ekonomi. Upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi penggerak utama inklusi keuangan nasional.

Ke depan, BRI diperkirakan akan terus menyesuaikan strategi bisnisnya agar tetap relevan dengan perkembangan pasar dan perilaku nasabah. Transformasi digital dan penguatan manajemen risiko akan menjadi dua elemen kunci yang menentukan arah kinerja perusahaan pada tahun-tahun mendatang.

Dengan pondasi aset yang kuat, kapasitas pembiayaan yang luas, dan dukungan pemerintah sebagai pemegang saham utama, BRI berpotensi untuk segera memulihkan tren pertumbuhan laba yang lebih solid di masa depan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Skor Kredit SLIK OJK Buruk? Begini Cara Membersihkan dan Memperbaikinya Cepat

Skor Kredit SLIK OJK Buruk? Begini Cara Membersihkan dan Memperbaikinya Cepat

Dominasi Nvidia Guncang Dunia Teknologi dan Politik Global Usai Tembus Valuasi Rp83 Kuadriliun

Dominasi Nvidia Guncang Dunia Teknologi dan Politik Global Usai Tembus Valuasi Rp83 Kuadriliun

GoTo Tunjukkan Kebangkitan Kuat, Targetkan EBITDA Naik Hingga Rp1,9 Triliun di 2025

GoTo Tunjukkan Kebangkitan Kuat, Targetkan EBITDA Naik Hingga Rp1,9 Triliun di 2025

Astra Otoparts dan Dharma Polimetal Tetap Cuan, Meski Pasar Otomotif Tertekan

Astra Otoparts dan Dharma Polimetal Tetap Cuan, Meski Pasar Otomotif Tertekan

Laba Indomobil (IMAS) Melonjak 216 Persen di 2025, Bukti Ketahanan Industri Otomotif

Laba Indomobil (IMAS) Melonjak 216 Persen di 2025, Bukti Ketahanan Industri Otomotif