Kinerja Keuangan Jasa Marga Tetap Stabil, Laba Inti Tembus Rp2,74 Triliun Sepanjang 2025
- Kamis, 30 Oktober 2025
JAKARTA - Di tengah ketatnya persaingan industri infrastruktur dan tantangan ekonomi global, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menunjukkan kemampuan adaptasi yang kuat. Perusahaan pelat merah ini berhasil mempertahankan kinerja keuangannya tetap positif sepanjang 2025 dengan pertumbuhan laba inti yang solid.
Kinerja tersebut menjadi bukti konsistensi Jasa Marga dalam menjaga efisiensi dan memperkuat pendapatan dari sektor utama bisnisnya. Di tengah tekanan biaya operasional dan pembiayaan proyek besar, perusahaan justru mencatatkan kenaikan laba inti yang mencerminkan stabilitas finansial.
Laba Inti Naik 5,02 Persen di Tengah Tantangan Ekonomi
Baca JugaBI Sebut Ekonomi Digital Indonesia Tercepat di Dunia, Transaksi Tembus Rp4.500 Triliun
Sepanjang kuartal III-2025, Jasa Marga membukukan pertumbuhan laba inti sebesar 5,02 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai laba inti perusahaan meningkat menjadi Rp2,74 triliun, memperlihatkan daya tahan bisnis di tengah dinamika ekonomi yang berubah cepat.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, menyampaikan bahwa capaian tersebut mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten. Ia menegaskan bahwa fokus utama Perseroan adalah mempertahankan kinerja positif melalui efisiensi dan inovasi berkelanjutan.
Peningkatan laba inti ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan usaha dan EBITDA yang solid. Selain itu, penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 14,21 persen secara tahunan turut memperkuat profitabilitas perusahaan.
Langkah strategis yang diambil melalui aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada kuartal IV-2024 memberikan dampak positif terhadap struktur keuangan. Dengan strategi tersebut, Jasa Marga mampu menekan beban bunga dan menjaga keseimbangan neraca keuangannya.
Pendapatan Usaha Tumbuh dan EBITDA Terjaga Stabil
Dari sisi pendapatan usaha, Jasa Marga mencatatkan kinerja yang menggembirakan hingga kuartal III-2025. Perseroan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp14,52 triliun atau tumbuh 4,83 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Kontributor utama pendapatan berasal dari segmen tol yang mencatatkan Rp13,42 triliun. Sementara itu, pendapatan usaha lainnya mencapai Rp1,11 triliun yang berasal dari berbagai kegiatan bisnis non-tol seperti properti dan layanan pendukung jalan tol.
Rivan menjelaskan, realisasi EBITDA juga meningkat seiring dengan naiknya pendapatan usaha. Jasa Marga berhasil mencatatkan EBITDA sebesar Rp9,73 triliun, tumbuh 4,93 persen dibandingkan kuartal III-2024 dengan EBITDA Margin stabil di level 67,01 persen.
Peningkatan EBITDA menunjukkan kemampuan Jasa Marga menjaga efisiensi dan profitabilitas di tengah ekspansi bisnis yang terus dilakukan. Stabilitas margin ini memperlihatkan tata kelola keuangan yang kuat di tengah fluktuasi biaya proyek dan operasional.
Jasa Marga Tetap Jadi Pemimpin Pasar Jalan Tol Nasional
Hingga kuartal III-2025, Jasa Marga masih memegang posisi sebagai market leader di industri jalan tol Indonesia. Total panjang jalan tol yang telah beroperasi di bawah Jasa Marga Group mencapai 1.294 kilometer atau sekitar 42 persen dari total jalan tol beroperasi di seluruh negeri.
Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dikelola Perseroan mencapai 1.736 kilometer. Capaian tersebut mempertegas posisi Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol terbesar dan paling berpengalaman di Tanah Air.
Kinerja kuat ini tidak lepas dari strategi ekspansi dan sinergi bisnis yang terus dijalankan perusahaan. Melalui pendekatan efisiensi dan integrasi, Jasa Marga mampu memperkuat jaringan jalan tol nasional dengan standar layanan yang konsisten.
Langkah Strategis Konsolidasi Bisnis dan Sinergi Proyek
Pada Juli 2025, Perseroan mengambil langkah penting dengan menyelesaikan adendum Shareholders Agreement (SHA) bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk di PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ). Dengan penyelesaian tersebut, PT JMJ kini dapat disajikan sebagai entitas konsolidasi dalam laporan keuangan Jasa Marga.
Penyesuaian ini dilakukan tanpa mengubah struktur kepemilikan maupun transaksi saham antarperusahaan. Seluruh kebijakan operasional dan arah pengembangan bisnis tetap dijalankan secara sinergis oleh para pemegang saham sesuai dengan perjanjian yang berlaku.
Langkah strategis ini semakin memperkuat posisi Jasa Marga dalam membangun jaringan jalan tol yang terintegrasi dan efisien. Dengan konsolidasi tersebut, implementasi standar keselamatan, layanan, dan pemeliharaan dapat dijalankan secara seragam di seluruh jaringan Trans Jawa.
Proyek-Proyek Jalan Tol Baru Digenjot hingga Akhir 2025
Jasa Marga saat ini tengah fokus pada lima proyek jalan tol besar yang menjadi prioritas utama. Proyek-proyek tersebut adalah Jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan, Akses Patimban, Yogyakarta–Bawen, Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo, dan Probolinggo–Banyuwangi.
Pada Agustus 2025, Jasa Marga telah mengoperasikan segmen Klaten–Prambanan sepanjang 7,85 kilometer dari proyek Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo. Pengoperasian ini menjadi langkah penting dalam mempercepat konektivitas antarwilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Direktur Utama Rivan menegaskan, perusahaan tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi proyek dan kesehatan finansial. Rasio keuangan yang stabil pada kuartal III-2025 menjadi bukti komitmen Jasa Marga dalam menjaga keberlanjutan bisnis.
“Di tengah semakin banyaknya proyek jalan tol baru yang telah selesai serta mulai beroperasi, Jasa Marga tetap mampu menjaga keseimbangan antara kapasitas keuangan dan kesehatan finansial Perseroan,” jelasnya.
Diversifikasi Bisnis Lewat Travoy Hub dan Dukungan UMKM
Selain fokus pada bisnis utama, Jasa Marga juga mengembangkan lini usaha pendukung melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB). Anak usaha ini mengelola Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) berkonsep Toll Corridor Development (TCD) yang dikenal dengan nama komersial Travoy Hub.
Travoy Hub dirancang sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan transportasi publik dengan pusat bisnis dan layanan publik. Hingga kuartal III-2025, pembangunan tahap 2 dan 3 Travoy Hub telah mencapai progres 99,86 persen.
Proyek yang berlokasi di sekitar Stasiun LRT Taman Mini ini menjadi pionir pengembangan kawasan terpadu di jaringan jalan tol. Travoy Hub menggabungkan area ritel, fasilitas kesehatan, hingga ruang rekreasi yang mendukung produktivitas masyarakat perkotaan.
Selain menjadi pusat bisnis baru, proyek ini juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja dan penguatan peran pelaku UMKM. Dengan integrasi sektor publik dan swasta, Jasa Marga menghadirkan nilai tambah bagi ekonomi lokal di sekitar wilayah operasionalnya.
Optimisme Jasa Marga Menyongsong Akhir Tahun 2025
Memasuki kuartal terakhir tahun ini, Jasa Marga terus memantapkan berbagai inisiatif strategis untuk menjaga kinerja positif. Perseroan memastikan kesiapan layanan operasional menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur panjang.
Upaya peningkatan kuantitas dan kualitas layanan jalan tol terus dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan. Fokus utama Jasa Marga adalah mempertahankan performa keuangan yang sehat melalui pengelolaan biaya dan peningkatan pendapatan usaha.
Perusahaan juga optimis dapat mencapai target pertumbuhan pendapatan di 2025. Rencana penyesuaian tarif tol dan peningkatan pendapatan dari bisnis non-tol menjadi bagian dari strategi mempertahankan kinerja hingga akhir tahun.
Dengan strategi keuangan yang terukur, efisiensi operasional, dan diversifikasi bisnis, Jasa Marga siap melangkah lebih kuat di tahun mendatang. Stabilitas keuangan dan keberlanjutan proyek menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Hyundai EO Resmi Meluncur, SUV Listrik Kompak Tawarkan Jarak Tempuh Maksimal
- Kamis, 30 Oktober 2025
Pengukuhan PMMBN 2025–2027 Perkuat Moderasi Beragama dan Semangat Bela Negara
- Kamis, 30 Oktober 2025
Berita Lainnya
BRI Fokus Pembiayaan UMKM dan Digitalisasi, Hadapi Tantangan Laba Kuartal III-2025
- Kamis, 30 Oktober 2025
GoTo Tunjukkan Kebangkitan Kuat, Targetkan EBITDA Naik Hingga Rp1,9 Triliun di 2025
- Kamis, 30 Oktober 2025
Astra Otoparts dan Dharma Polimetal Tetap Cuan, Meski Pasar Otomotif Tertekan
- Kamis, 30 Oktober 2025
Laba Indomobil (IMAS) Melonjak 216 Persen di 2025, Bukti Ketahanan Industri Otomotif
- Kamis, 30 Oktober 2025
Terpopuler
2.
3.
Tips Cerdas Membuat Rumah Tetap Sejuk Tanpa Menggunakan AC
- 30 Oktober 2025
4.
5.
10 Cara Alami Meredakan Hidung Tersumbat Agar Napas Lebih Lega
- 30 Oktober 2025












