10 Tempat Timlo Solo Legendaris Favorit Wisatawan Kuliner Tahun 2025
JAKARTA - Bagi banyak orang, menikmati Solo bukan hanya tentang mengunjungi keraton atau menyusuri kampung batik, tetapi juga soal menyantap hidangan khasnya. Salah satu sajian yang kerap menjadi teman setia pagi hingga malam adalah Timlo Solo dengan kuah beningnya yang menenangkan.
Timlo bukan sekadar sup ayam biasa karena setiap mangkuknya memuat cerita tradisi kuliner yang panjang. Dari kuah kaldu ringan hingga isian khas seperti sosis Solo dan telur pindang, semuanya menghadirkan rasa yang akrab namun berkesan.
Keunikan Timlo terletak pada keseimbangan rasa yang tidak berlebihan. Hidangan ini terasa hangat di perut tanpa meninggalkan rasa enek, sehingga cocok dinikmati kapan saja.
Baca Juga
Di Solo, Timlo telah menjadi bagian dari rutinitas harian warga. Banyak warung Timlo yang sudah bertahan puluhan tahun dan terus dikunjungi lintas generasi.
Berikut ini adalah 10 tempat makan Timlo terbaik dan paling legendaris di Solo yang layak Anda datangi pada tahun 2025. Setiap tempat memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi kuah, isian, hingga suasana makan.
Timlo Legendaris yang Menjadi Ikon Kota Solo
Timlo Sastro di kawasan Pasar Gede sering disebut sebagai titik awal sejarah Timlo Solo. Warung ini telah berdiri sejak tahun 1952 dan dikenal sebagai pelopor hidangan Timlo di kota ini.
Ciri khas Timlo Sastro terletak pada penggunaan dua jenis kaldu, yaitu bening tawar dan kental asin. Perpaduan tersebut menghasilkan kuah yang bersih, ringan, dan tetap gurih saat diseruput.
Sosis Solo di tempat ini dibuat dengan kulit lumpia berisi suwiran ayam. Isian lengkap seperti telur pindang, ayam suwir, serta ati ampela dapat dipilih sesuai selera.
Warung ini berlokasi sederhana di sekitar Pasar Gede dan buka sejak pagi hari. Suasananya selalu ramai oleh pelanggan lokal maupun wisatawan.
Timlo Maestro menjadi pilihan populer bagi penikmat Timlo di malam hari. Lokasinya berada dekat Pura Mangkunegaran dan mudah dijangkau.
Isian Timlo Maestro terkenal lengkap mulai dari telur, jeroan, irisan ayam, hingga kembang tahu. Porsinya dianggap pas dan mengenyangkan untuk makan malam.
Tempat makan ini memiliki area yang cukup luas dan nyaman. Harganya yang terjangkau membuatnya cocok untuk makan bersama keluarga.
RM Timlo Solo menawarkan pengalaman menikmati Timlo dengan variasi menu yang lebih beragam. Selain Timlo, tersedia pula hidangan khas Solo lain seperti Nasi Gudeg dan Nasi Liwet.
Kuah Timlo di sini memiliki rasa gurih yang seimbang dengan isian yang komplit. Camilan seperti lumpia goreng dan lumpia basah sering menjadi pendamping favorit.
Lokasinya berada di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo yang merupakan jalan utama kota. Tempat ini cocok dikunjungi saat makan siang hingga sore hari.
Favorit Warga Lokal dengan Harga Bersahabat
Timlo Kratonan dikenal sebagai pilihan ekonomis dengan porsi yang tetap memuaskan. Warung ini telah lama menjadi langganan warga sekitar.
Pengunjung dapat memilih penyajian nasi yang dicampur langsung dengan Timlo atau disajikan terpisah. Isiannya meliputi ayam suwir, telur, sosis goreng, dan ati ampela.
Warung ini buka dalam dua sesi, siang dan malam. Lokasinya berada di Jalan Yos Sudarso kawasan Gajahan.
Timlo Pak Sur menawarkan pengalaman makan Timlo ala kaki lima di malam hari. Warung tenda ini berada di sekitar Pasar Gede dan mulai ramai saat malam tiba.
Menu yang ditawarkan cukup fleksibel dengan pilihan isian sesuai selera. Harga yang ramah di kantong menjadi daya tarik utama tempat ini.
Suasana makan di bawah tenda memberikan kesan santai dan hangat. Tempat ini cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati malam di Solo.
Timlo Kwali Ayam Kampung Jempol menonjolkan penggunaan ayam kampung sebagai bahan utama. Kaldu yang dihasilkan terasa lebih gurih dan aromatik.
Sosis Solo di sini berbentuk pipih dan dipotong kecil sebelum dicampur ke dalam kuah. Penyajian ini memberikan tekstur berbeda saat dinikmati.
Warung ini biasanya buka pada malam hari. Banyak pengunjung menjadikannya tujuan makan malam setelah beraktivitas.
Timlo Solo Mbak WIN dikenal dengan kebersihan tempat dan konsistensi rasa. Warung ini menjadi pilihan warga lokal untuk menikmati Timlo sehari-hari.
Isian Timlo di sini cukup lengkap dengan telur pindang yang kaya rasa kecap. Porsinya tergolong besar dan mengenyangkan.
Lokasinya mudah ditemukan dan cocok untuk sarapan atau makan siang singkat. Pelayanannya juga dikenal cepat dan ramah.
Alternatif Nyaman dan Hidden Gem Timlo Solo
Timlo Sastro Cabang Dr. Wahidin hadir sebagai solusi bagi pengunjung yang ingin rasa legendaris tanpa keramaian pasar. Lokasinya berada di kawasan Purwosari yang lebih tenang.
Rasa kuah dan isian di cabang ini tetap sama dengan cabang utama. Pengunjung dapat menikmati Timlo autentik dengan suasana yang lebih nyaman.
Cabang ini sering dipilih oleh keluarga dan pekerja kantoran. Aksesnya juga lebih mudah bagi wisatawan.
Timlo Mbak Tiek berlokasi di sekitar Alun-Alun Utara Solo. Lokasinya yang strategis membuatnya mudah dijangkau saat berwisata.
Timlo di sini dikenal dengan porsi yang memuaskan dan isian segar. Banyak pengunjung datang untuk sarapan atau brunch.
Suasana sederhana dengan latar Alun-Alun memberi kesan khas Solo. Tempat ini cocok untuk bersantai sambil menikmati kuliner tradisional.
Timlo Mas Karyo menjadi salah satu hidden gem di kawasan Pajang, Laweyan. Warung tenda ini ramai dikunjungi pada malam hari.
Kuah Timlo Mas Karyo terasa gurih bersih dengan isian sosis Solo, telur, dan ayam suwir. Harga yang bersahabat menjadi nilai tambah utama.
Porsinya dikenal mengenyangkan dan cocok untuk makan malam. Banyak warga lokal menjadikannya langganan rutin.
Timlo Solo sebagai Warisan Kuliner Hangat Sepanjang Waktu
Timlo Solo bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang kebiasaan dan kenangan. Setiap mangkuknya mencerminkan kesederhanaan kuliner Jawa Tengah.
Kuah bening yang ringan membuat Timlo dapat dinikmati oleh segala usia. Hidangan ini sering dipilih sebagai menu sarapan hingga makan malam.
Keberadaan berbagai warung Timlo legendaris menunjukkan kuatnya tradisi kuliner di Solo. Masing-masing tempat mempertahankan ciri khasnya sendiri.
Menjelajahi Timlo di Solo berarti menyusuri jejak rasa yang tidak lekang oleh waktu. Pada tahun 2025, Timlo tetap menjadi salah satu alasan kuat untuk kembali ke kota budaya ini.
Rekomendasi
