Rabu, 17 Desember 2025

Empat Tahun Berturut, Kemenkum Konsisten Raih Predikat Badan Publik Informatif Nasional

Empat Tahun Berturut, Kemenkum Konsisten Raih Predikat Badan Publik Informatif Nasional
Empat Tahun Berturut, Kemenkum Konsisten Raih Predikat Badan Publik Informatif Nasional

JAKARTA - Komitmen terhadap keterbukaan informasi publik kini menjadi indikator penting kualitas tata kelola pemerintahan. Di tengah tuntutan masyarakat akan transparansi, konsistensi lembaga negara diuji dari waktu ke waktu.

Kementerian Hukum kembali menunjukkan konsistensinya dalam menjaga kepercayaan publik. Lembaga ini berhasil mempertahankan predikat “Badan Publik Informatif” selama empat tahun berturut-turut.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Komisi Informasi Pusat dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik. Acara penganugerahan berlangsung di Jakarta.

Baca Juga

Hadir Langsung, Dirut dan Jajaran Direksi Bank Mandiri Pastikan Kesiapan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera

Capaian ini menegaskan posisi Kementerian Hukum sebagai institusi yang serius mengelola layanan informasi. Predikat tersebut diraih melalui proses evaluasi yang ketat dan berlapis.

Keberhasilan ini tidak datang secara instan. Konsistensi selama empat tahun mencerminkan kerja berkelanjutan seluruh jajaran Kementerian Hukum.

Apresiasi Internal atas Kerja Kolektif

Kepala Biro Hukum, Komunikasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Hukum, Ronald Lumbuun, menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut. Ia juga mengapresiasi peran seluruh pihak yang terlibat.

Ronald menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kementerian Hukum yang berkontribusi dalam proses penilaian. Menurutnya, hasil ini merupakan buah dari kolaborasi bersama.

“Predikat ini merupakan hasil kerja keras Kemenkum bersama,” ujar Ronald usai menerima penghargaan. Pernyataan tersebut dikonfirmasi di Jakarta pada Selasa.

Ia menilai capaian ini sebagai motivasi untuk mempertahankan standar layanan informasi. Konsistensi menjadi kunci agar kualitas keterbukaan tetap terjaga.

Lebih lanjut, Ronald menyebut hasil penilaian tahun ini menjadi bahan evaluasi. Evaluasi tersebut diperlukan untuk meningkatkan pelayanan informasi ke depan.

Menurutnya, kebutuhan masyarakat terhadap informasi akan terus berkembang. Kementerian Hukum harus mampu beradaptasi dengan dinamika tersebut.

Capaian empat tahun berturut-turut ini juga menjadi modal kelembagaan. Modal tersebut penting dalam memperkuat kepercayaan publik.

Tantangan Keterbukaan Informasi di Masa Depan

Sementara itu, Ketua Komisi Informasi Pusat, Donny Yoegiantoro, menyoroti tantangan yang akan dihadapi badan publik. Ia menilai beban pelayanan informasi ke depan semakin kompleks.

Donny menyebut perkembangan teknologi dan ekspektasi publik sebagai faktor utama. Badan publik dituntut lebih responsif dan adaptif.

Ia menegaskan bahwa tantangan tersebut membutuhkan komitmen tinggi dari pimpinan lembaga. Kepemimpinan menjadi faktor penentu keberhasilan keterbukaan informasi.

Menurut Donny, peran pimpinan sangat strategis dalam memastikan layanan informasi berjalan optimal. Tanpa komitmen pimpinan, sistem tidak akan berjalan maksimal.

“Tantangan PPID semakin tinggi, oleh karena itu dibutuhkan komitmen yang kuat dari para pimpinan badan publik,” ungkap Donny. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rangkaian kegiatan anugerah.

Ia bahkan membuka kemungkinan penguatan struktur organisasi. Salah satunya dengan membentuk struktur PPID yang lebih permanen.

“Bila perlu dibentuk struktural PPID di badan publik,” lanjut Donny. Usulan ini bertujuan memperkuat tata kelola informasi.

Donny menilai penguatan PPID akan berdampak pada kecepatan layanan. Selain itu, kualitas informasi juga akan lebih terjaga.

Proses Penilaian yang Ketat dan Bertahap

Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik merupakan agenda tahunan Komisi Informasi Pusat. Kegiatan ini bertujuan mengukur kepatuhan badan publik.

Penilaian dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Regulasi tersebut menjadi dasar utama evaluasi.

Tujuan utama Monev adalah mendorong transparansi penyelenggaraan negara. Selain itu, akuntabilitas dan partisipasi publik juga menjadi fokus.

Proses penilaian dilakukan secara sistematis dan bertahap. Setiap badan publik harus melalui serangkaian tahapan evaluasi.

Tahapan awal dimulai dari pengisian kuesioner penilaian mandiri. Badan publik diminta menilai kesiapan internal mereka.

Setelah itu, dilakukan verifikasi faktual melalui uji akses dan uji petik. Tahap ini bertujuan memastikan kesesuaian data.

Selanjutnya, badan publik menjalani presentasi dan wawancara publik. Tahap ini menguji pemahaman dan komitmen pimpinan serta tim.

Tahap akhir adalah penetapan hasil dan penganugerahan. Hasil penilaian diumumkan secara terbuka.

Dalam keseluruhan proses tersebut, Komisi Informasi Pusat menilai berbagai aspek. Penilaian tidak hanya berfokus pada dokumen.

Aspek yang dinilai meliputi sarana dan prasarana layanan informasi. Selain itu, kualitas dan jenis informasi publik juga menjadi perhatian.

Komitmen organisasi menjadi indikator penting dalam penilaian. Inovasi pelayanan turut menjadi salah satu aspek evaluasi.

Optimalisasi digitalisasi juga mendapat porsi penilaian khusus. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi.

Konsistensi sebagai Kunci Kepercayaan Publik

Keberhasilan Kementerian Hukum mempertahankan predikat informatif menunjukkan konsistensi kebijakan. Layanan informasi dijalankan secara berkelanjutan.

Capaian ini mencerminkan kesiapan kelembagaan dalam menghadapi tantangan. Kementerian Hukum dinilai mampu beradaptasi.

Empat tahun berturut-turut bukanlah pencapaian sederhana. Hal tersebut menunjukkan adanya sistem yang berjalan efektif.

Kementerian Hukum menjadikan keterbukaan informasi sebagai bagian dari budaya kerja. Pendekatan ini dinilai memperkuat tata kelola.

Predikat informatif juga berdampak pada kepercayaan masyarakat. Publik merasa hak atas informasi lebih terjamin.

Dengan capaian ini, Kementerian Hukum memiliki tanggung jawab besar. Standar yang telah dicapai harus terus dipertahankan.

Ke depan, tantangan akan semakin berat. Namun, capaian ini menjadi fondasi yang kuat.

Kementerian Hukum menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas layanan informasi. Transparansi dan akuntabilitas akan tetap menjadi prioritas utama.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

MPR RI Raih Predikat Informatif Tertinggi, Bukti Transparansi Publik Kian Menguat

MPR RI Raih Predikat Informatif Tertinggi, Bukti Transparansi Publik Kian Menguat

Program Makan Bergizi Gratis Tembus Puluhan Juta Penerima, Dampak Sosial Kian Terasa

Program Makan Bergizi Gratis Tembus Puluhan Juta Penerima, Dampak Sosial Kian Terasa

Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis Turun Drastis, Pengawasan Pangan Kian Ketat

Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis Turun Drastis, Pengawasan Pangan Kian Ketat

125 Ribu Pakaian Gagal Ekspor Disiapkan Pemerintah untuk Bantu Korban Banjir Sumatera

125 Ribu Pakaian Gagal Ekspor Disiapkan Pemerintah untuk Bantu Korban Banjir Sumatera

Kementerian Ekonomi Kreatif Sabet Dua Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025

Kementerian Ekonomi Kreatif Sabet Dua Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025